You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Buku ini disunting dari tesis penulis yang berjudul “Perempuan dan Modernitas: Perubahan Adat Perkawinan Minangkabau Pada Awal Abad ke-20”.Berangkat dari pembacaan penulis terhadap karya sastra angkatan lama yang diterbitkan oleh Balai Pustaka tahun 1920an. Sebut saja Abdul Muis “Salah Asuhan”, Hamka “ Merantau ke Deli”, “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck”, Di Bawah Lindungan Ka’bah” dan karya Marah Rusli yang cukup fenomenal yaitu “Siti Nurbaya” yang ditulis oleh pujangga dari Minangkabau ini memperlihatkan potret kehidupan perempuan Minangkabau dengan permasalahan adat perkawinan dalam masyarakat Minangkabau. Perempuan Minangkabau yang sebelumnya bergerak dalam bidan...
Buku "Hukum Adat Indonesia : Sejarah dan Perkembangannya" memberikan pemahaman mendalam tentang konsep, prinsip, dan sejarah hukum adat di Indonesia. Buku ini menguraikan hubungan antara hukum adat dan hukum nasional, menyoroti bagaimana hukum adat diakui dan dilindungi dalam sistem hukum Indonesia. Penulis menjelaskan sumber-sumber hukum adat yang meliputi tradisi lisan dan kebiasaan turun-temurun, serta lembaga adat yang berperan dalam penegakan hukum. Adapun sejarah perkembangan hukum adat dari masa kolonial hingga era modern juga dibahas secara mendalam, sehingga menunjukkan dinamika dan adaptasi hukum adat dalam berbagai periode. Selain itu, buku ini menyajikan studi kasus hukum adat Kajang di Sulawesi Selatan dan hukum adat Bali, yang memberikan gambaran konkret tentang penerapan hukum adat dalam kehidupan sehari-hari. Bagian ini menyoroti adat-istiadat dan praktik keagamaan yang khas, serta peran lembaga adat dalam menyelesaikan sengketa dan menjaga keharmonisan masyarakat. Dengan demikian, buku ini menjadi referensi penting bagi akademisi, praktisi hukum, dan siapa saja yang ingin memahami warisan hukum dan budaya Indonesia.
This book uses an interdisciplinary approach to chart how various forms of violence – domestic, military, legal and political – are not separate instances of violence, but rather embedded in structural inequalities brought about by colonialism, occupation and state violence. The book explores both case studies of individuals and of groups to examine experiences of violence within the context of gender and structures of power in modern Indonesian history and Indonesia-related diasporas. It argues that gendered violence is particularly important to consider in this region because of its complex history of armed conflict and authoritarian rule, the diversity of people that have been affected by violence, as well as the complexity of the religious and cultural communities involved. The book focuses in particular on textual narratives of violence, visualisations of violence, commemorations of violence and the politics of care.
“Saya harus mulai dan saya yakin akan banyak pengorbanan dituntut dari diri saya. Jika Kakanda bisa, kenapa saya, adiknya, tidak bisa? Jika lelaki bisa, kenapa perempuan tidak bisa?” Rangkayo Syekhah Rahmah El Yunusiyyah adalah ayam betina yang berkokok. Sejak belia, di zaman penjajahan, ia mendirikan sekolah muslimah pertama di Indonesia, Diniyyah Puteri. Tak terbeli. Ia adalah komandan TKR, pasukan yang menghadang Belanda. Punya pasukan intel. Rahmah selalu berkerudung. Ditangkap, didenda, dan ditahan Belanda. Melawan Jepang agar menutup semua rumah bordir di Minangkabau. Menjemput perempuan-perempuan Minang yang diculik ke markas Jepang. Rahmah, satu-satunya yang diberi gelar Syekhah oleh Universitas Al Azhar, Cairo, Mesir. Universitas ini, meniru Diniyyah Puteri. Rahmah mendahului Al Azhar. Rahmah mendahului zaman. Ia paling dulu mengibarkan Sang Merah Putih pada 1945 di Ranah Minang bahkan mungkin di Sumatera. Kini warisannya makin jaya, modern dan disukai banyak perguruan tinggi ternama di dunia. Buku persembahan Republika Penerbit [Republika, bukurepublika, Penerbit Republika, fiksi sejarah, tokoh bangsa]
Ini negeri besar dan akan lebih besar . Mengeluh dan mengecam tidak akan mengubah sesuatu. Nyalakan lilin, lakukan sesuatu, Setahun Mengajar, Seumur Hidup Menginspirasi. Pendidikan, masih saja menjadi barang mahal di tanah saudara-saudara kita yang jauh dari pusat. Bangunan yang hampir roboh, fasilitas yang kurang memadai, jarak yang jauh dan terjal, kurangnya tenaga pengajar, dan masalah-masalah lain masih saja terjadi. Lalu, bagaimana ceritanya kalau anak-anak muda, generasi penerus bangsa ini tergerak hatinya. Mereka adalah 51 Pengajar Muda yang terpilih dari 1.383 calon. Mereka rela meninggalkan kenyamanan kota dan jauh dari keluarga untuk mengabdi di pedalaman, sebagai guru. Mereka beru...
“Eksplorasi Warisan Budaya Provinsi Jambi : Melestarikan Tradisi dan Kearifan Lokal”. Buku ini mengulas keberagaman budaya yang ada di Provinsi Jambi, dari aspek seni hingga tradisi di lingkungan masyarakat Jambi
Penjara modern adalah sebentuk warisan kolonial yang, berbeda dengan hal-hal lainnya (fisik dan nonfisik) yang diwarisi dari penjajah, hampir-hampir tak pernah kita kritisi. Oleh karena itu, asal muasalnya sering dilupakan. Buku ini merupakan salah satu perintis studi tentang sejarah penjara dalam konteks lokal yang lama sekali terabaikan oleh dunia akademik kita. Penggunaan sumber-sumber tradisi lisan lokal (kaba) sebagai pendamping referensi tertulis dalam buku ini sangat unik, yang melaluinya penulis dengan sangat meyakinkan dapat menggambarkan perubahan konsep penjara secara diakronis dan pelbagai persepsi lokal terhadap institusi penjara itu sendiri. Dr. Suryadi, Leiden University, Belanda
This title, first published in 1983, is a significant study of one of the many revivalist movements which flowered in numerous Islamic societies in the late eighteenth and early nineteenth centuries, and attempts to provide one particular assessment of the place of revivalism in the evolution of Islamic societies. The subject of this title is the Padri movement, and the community involved is that of the Minangkabau of Central Sumatra, one of the major communities inhabiting the Indonesian archipelago. In the process of considering the reconstruction of a society in the throes of an agricultural transformation, the historical development of the Indonesian village became the object of attention, encompassing the economic and social histories of individual villages. This title will be of interest to students of history and Islamic Studies.
Penerbit: Airlangga University Press ISBN: 9786024737740 This book is the fourth compilation as a regular joint publishing effort since 2017 between Sultan Zainal Abidin University (UniSZA), Terengganu, Malaysia, and Airlangga University (UNAIR), Surabaya, Indonesia. Filled by lecturers and students, this book is expected to strengthen the relationship between the two universities and further strengthen the Malaysia-Indonesia relationship.