You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Languages, linguistics, and civilization; festschrift in honor of Anton Moeliono, Indonesian expert in linguistics.
This is an odd book. An extensive and sometimes annotated bibliography, it is not a book in the sense of a narrative. However, if treated as a book in the traditional sense it leads the reader through a broad spectrum of feelings of amazement, curiosity and desire: amazement about the sheer volume, richness and detail of theliterature on Batavia/Jakarta; curiosity about the contents of certain publications or series of publications with attractive titles; and a feeling of desire immediately to begin an investigation into one of the appealing subjects stumbled upon while leafing through. The bibliography contains over 5000 titles classified into 42 broad subject categories. The vast majority of the publications consists of books, but the number of articles is also very substantial. Most of these titles (3500) were produced after 1950. The larger part of the publications are written in Indonesian, Dutch, and to a lesser extent English. But also publications in such languages as French, Chinese, German, Japanese, Russian, and many others were listed. Indexes of authors, of subjects and of titles make this bibliography easily accessible.
None
This series of HANDBOOKS OF LINGUISTICS AND COMMUNICATION SCIENCE is designed to illuminate a field which not only includes general linguistics and the study of linguistics as applied to specific languages, but also covers those more recent areas which have developed from the increasing body of research into the manifold forms of communicative action and interaction.For ""classic"" linguistics there appears to be a need for a review of the state of the art which will provide a reference base for the rapid advances in research undertaken from a variety of theoretical standpoints, while in the m.
Tahukah Anda bahwa Ilmu Pengetahuan Budaya merupakan istilah yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (dulu Departemen) sebagai rumpun ilmu di samping Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial? Nama rumpun ilmu itu sekarang digunakan sebagai nama fakultas, menggantikan nama Fakultas Sastra yang sering disalahartikan sebagai kesusastraan, padahal dalam bahasa Sanskerta artinya kebudayaan. Mengapa ilmu pengetahuan? Karena banyak ilmu tergabung dalam rumpun itu. Pada hakikatnya, ilmu pengetahuan budaya menekuni hasil akal budi manusia dengan tujuan agar manusia menjadi lebih baik. Maka, para pakar ilmu pengetahuan budaya menggunakan berbagai hasil budi daya manusia seb...
Das Handbuch Deutsch als Fremd- und Zweitsprache fasst die vorliegenden Erkenntnisse zu Erwerb und Vermittlung der deutschen Sprache in unterschiedlichen Kontexten in insgesamt 234 Fachartikeln zusammen. Es wendet sich nicht nur an Spezialisten, sondern erschließt das Fachgebiet für alle, deren wissenschaftliche oder praktische Tätigkeit sich mit der deutschen Sprache im Kontext von sprachlicher und kultureller Vielfalt befasst. Pluspunkte internationales Handbuch mit über 200 Autoren umfasst kontrastive Analysen des Deutschen mit 30 Sprachen und beleuchtet die deutsche Sprache in 56 Ländern fokussiert nicht nur auf Deutsch als Fremdsprache, sondern auch erstmals als Zweitsprache, so dass der Zusammenhang von Sprache und Migration einbezogen wird
Selain sebagai sumber kehidupan dan sumber energi, pesisir juga berfungsi sebagai ruang ekspresi budaya dan religiusitas dengan menggelar aneka ritual. Beragam ritual berbasis budaya maritim berlangsung di berbagai wilayah pesisir, seperti Sedekah Laut, Labuhan, dan Petik Laut. Beragam ritual yang berlangsung di berbagai wilayah tersebut berpotensi menghadirkan tamu/wisatawan dalam jumlah besar dan menjadi ruang sosialisasi, promosi, dan pemasaran berbagai produk industri kreatif lokal. Sementara itu, kalangan sastrawan, seniman, pencipta lagu menjadikan laut, pantai, pesisir, atau samudra sebagai sumber inspirasi dan imajinasi yang menakjubkan.