You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Alhamdulillah akhirnya Allah memberikan kemudahan untuk dapat menyelesaikan buku Suka dan Duka di Kelas Maya dengan baik dan tepat pada waktunya. Buku ini kami tulis dan kami persembahkan kepada keluarga tercinta. Buku dibuat sebagai salah satu cara untuk mengembangkan profesi, juga berfungsi sebagai salah satu wadah menyampaikan pesan moral, ide, gagasan, kritikan, ajakan, kekaguman, ungkapan, harapan, khayalan, dan rasa terima kasih kami terhadap orang lain. Buku ini sengaja kami buat dengan bahasa yang sederhana agar pembaca mudah memahami isi (pesan yang disampaikan). Harapan kami selaku penulis khususnya bahwa buku ini mampu memotivasi diri untuk menghasilkan karya-karya berikutnya dan ...
Pertama-tama, Saya panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya mampu menyelesaikan buku yang berjudul Pembuatan Brosur Berbahasa Inggris Menggunakan Media Video Animasi ini. Pada kesempatan ini, saya juga menyampaikan rasa terima kasih terdalam kepada para pihak yang membantu kelancaran penulisan buku ini. Saya meyakini jika di dalam penulisan buku ini mungkin banyak ditemukan kelemahan dan masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, saya sangat berharap masukan dan kritikan yang membangun dari para pembaca untuk membuat buku ini dikembangkan menjadi lebih baik. Saya juga berharap semoga buku ini bisa membawa manfaat bagi para pembaca.
Bagaimana jadinya jika sebuah telaga, Telaga Ngebel ada di ruang hotel? Tak terbayangkan, imajinasi berkeliaran kemana-mana ketika alam bebas itu masuk ke dalam ruang yang bertepi, persegi dan berukuran puluhan atau hanya ratusan meter. Wajah itu ceria, seceria suasana Ngebel, yang terbias dengan pantulan sinar matahari. Gadis bermata biru itu mampu menyembunyikan kesedihannya di hadapan orang banyak. Dunia tak selebar daun kelor, tekadnya dalam hati. Laki-laki bukan hanya dia, batinnya menyambung. Itulah tema antologi cerita mini yang ditulis oleh guru-guru SMA di Jawa Timur, peserta workshop penulisan fiksi dan nonfiksi.
Tradisi sungkeman, dan shopaholic: dua kebiasaan yang bertolak belakang, dan keduanya tak ada hubungan. Satunya kebiasaan lama yang menjadi budaya, dan yang lain kebiasaan baru yang datang belakangan. Seringkali kebiasaan baru menggeser kebiasaan lama, yang keduanya memang tak ada hubungannya sama sekali. Sungkeman, tradisi lama yang ‘dikeramatkan’ dan keberadaannya cenderung memprihatinkan bagi kalangan muda, sementara shopaholic kebiasaan baru yang mulai digandrungi. Tema ini menjadi sentral pemikiran guru-guru SMA di Jawa Timur yang dikemas dalam antologi artikel. Menarik, dan perlu menjadi perhatian kita.
Buku ini berisi kumpulan puisi para pemenang Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional yang diselenggarakan Lintang Indonesia pada tahun 2018.
The Covid-19 pandemic has changed our activities, like teaching, researching, and socializing. We are confused because we haven’t experienced before. However, as Earth's smartest inhabitants, we can adapt new ways to survive the pandemic without losing enthusiasm. Therefore, even in pandemic conditions, we can still have scientific discussions, even virtually. The main theme of this symposium is "Reinforcement of the Sustainable Development Goals Post Pandemic" as a part of the masterplan of United Nations for sustainable development goals in 2030. This symposium is attended by 348 presenters from Indonesia, Malaysia, UK, Scotland, Thailand, Taiwan, Tanzania and Timor Leste which published 202 papers. Furthermore, we are delighted to introduce the proceedings of the 2nd Borobudur Symposium Borobudur on Humanities and Social Sciences 2020 (2nd BIS-HSS 2020). We hope our later discussion may result transfer of experiences and research findings from participants to others and from keynote speakers to participants. Also, we hope this event can create further research network.
This book examines women's activism in the early years of independent Indonesia when new attitudes to gender, nationalism, citizenship and democratization were forming. It questions the meaning of democratization for women and their relationship to national sovereignty within the new Indonesian state, and discusses women's organizations and their activities; women's social and economic roles; and the different cultural, regional and ethnic attitudes towards women, while showing the failure of political change to fully address women's gender interests and needs. The author argues that both the role of nationalism in defining gender identity and the role of gender in defining national identity need equal recognition.
How can such a gentle people as we are be so murderous? a prominent Indonesian asks. That question--and the mysteries of the archipelago's vast contradictions--haunt Theodore Friend's remarkable work, a narrative of Indonesia during the last half century, from the postwar revolution against Dutch imperialism to the unrest of today. Part history, part meditation on a place and a past observed firsthand, Indonesian Destinies penetrates events that gave birth to the world's fourth largest nation and assesses the continuing dangers that threaten to tear it apart. Friend reveals Sukarno's character through wartime collaboration with Japan, and Suharto's through the mass murder of communists that ...
Biography of Fatmawati Soekarno.