You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Includes an Indonesian-English glossary (over 3,700 words), as well as a description of the Indonesian use of the Arabic alphabet.
Kafa’ah atau kesepadanan/kesetaraan antara calon suami dan calon isteri adalah salah satu perihal yang lumrah dibahas dalam perkawinan. Seringkali keluarga calon mempelai wanita mencarikan jodoh untuknya seorang laki-laki yang pantas untuk mempelai wanita dan keluarganya. Apakah calon mempelai laki-laki dan keluarganya sepadan/setara dengan wanita dan keluarganya, baik dalam hal nasab, profesi, kesempurnaan fisik maupun dalam hal kekayaan. Atau dengan istilah lain bagaimana bibit, bebet dan bobot. Hal ini tentunya dilakukan selain untuk kelanggengan rumah tangga juga sebagai kehormatan antar keluarga dalam tatanan sosial kemasyarakatan. Dalam fikih, persoalan Kafa’ah ini termaktub dalam ...
Sejarah Makam daerah Bangil
Duduk Sebentar Memetik Hikmah Ma’a Ustadzah Syarifah Sumayyah Al-Habsyi Penulis : Tasya Kamila Yadi Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-421-019-4 Terbit : Desember 2021 Sinopsis : Buku ini berisikan kata-kata mutiara dan renungan dari salah seorang Syarifah bernama Ustadzah Syarifah Sumayyah Al-Habsyi, Beliau merupakan salah seorang Pembimbing Majelis at-Twaashul. Majelis yang InsyaAllah beranggotakan para akhwat pecinta ilmu pengetahuan. Di dalam buku ini, menghadirkan beberapa petikan hikmah dan mau’izah atau pelajaran bagi kita agar kita meneladani akhlak-akhlak orang Shaleh, khususnya Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari. Mengajak kita berpikir, bertindak dan mengulas sesuatu agar diterapkan atau sebaiknya tidak kita terapkan dalam menjalani keseharian serta ada beberapa petikan kisah yang berkaitan dengan kehidupan Rasulullah dan pengamalan Shalawat. Instagram: @tasyakamila.02 Happy shopping & reading Enjoy your day, guys
Berkali-kali pandang, hati tak terpaut. Makannya laju. Mandinya basah. Yang celaru, hanya tidurnya. Hilang lena bila kerap diganggu. “Saya nak abang. Saya doa mimpi kita sama. Sanding pakai baju pink.” Bila doa jadi nyata, Thaqif kalut. Shana yang entah turun dari planet mana itu, lambang haru-biru. Sekelip mata, dunianya yang serona, bagaikan berpelangi.
This book examines the life of women in the Indonesian province of Aceh, where Islamic law was introduced in 1999. It outlines how women have had to face the formalisation of conservative understandings of sharia law in regulations and new state institutions over the last decade or so, how they have responded to this, forming non-governmental organisations (NGOs) that have shaped local discourse on women’s rights, equality and status in Islam, and how these NGOs have strategised, demanded reform, and enabled Acehnese women to take active roles in influencing the processes of democratisation and Islamisation that are shaping the province. The book shows that although the formal introduction...
MENYANGKA yang dirinya telah dizalimi Eizhan, kekasihnya sendiri, Nur Naziha mula membenci lelaki. Dia kemudiannya bekerja di sebuah farmasi di Mentakab. Di situ, dia diburu cinta Lokman Azad, duda kematian isteri. Lemas dikejar cinta duda itu, Nur Naziha nekad letak jawatan dan kembali ke Kuala Lumpur. Tetapi, di kota raya itu juga hidupnya tidak aman. Eizhan yang tidak pernah melupakan Nur Naziha, terus mencari dan menagih cintanya. Begitu juga dengan Marzuki, abang tiri Eizhan yang ligat memburu Nur Naziha untuk memuaskan keegoannya. Kemudian, kemelut semakin meruncing apabila muncul Ridzuan Hakeem, seorang kanak-kanak lelaki comel di dalam hidup mereka. Siapakah sebenarnya Marzuki dalam hidup Nur Naziha? Dan siapakah kanak-kanak yang bernama Ridzuan Hakeem itu? Di antara Eizhan, Marzuki dan Lokman Azad, di pangkuan siapakah kasih Nur Naziha mendarat?
A study that discusses the construction of gender and Islamic identities in literary writing by four prominent Indonesian Muslim women writers: Titis Basino P I, Ratna Indraswari Ibrahim, Abidah El Kalieqy and Helvy Tiana Rosa.
BERADA di dalam lingkung an keluarga sendiri, terasa diri bagaikan orang asing. Sejak kecil, jiwa Wafi ya men derita. Diri seolah dinafi kan hak sebagai anak kandung apabila ibu bapa sendiri menyayangi orang luar melebihi dirinya sendiri. Entah apa silapnya hingga dia terpaksa membayar harga yang mahal demi meraih sebuah kebahagiaan. Dia didesak berkahwin dengan Arsyad, teman lelaki sepupunya. Walaupun berat hati, dipaksa juga diri menerima pinangan tersebut. Dia yakin, Arsyad tidak mencintainya, malah pasti bahtera rumah tangga mereka tidak akan ke mana-mana! Ternyata alam rumah tangga merubah segalanya. Dalam marah dan dendam, masing-masing saling mencuit hati, mengusik rasa.