You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Orang yang ingin dibukakan pintu-pintu kebaikan oleh Allah wajib mengagungkan Nabi Muhammad Saw di atas semua makhluk. Maka dari itu, mengetahui kemuliaan Nabi Muhammad Saw dan bukti-bukti yang menegaskan kemuliaan beliau dapat menjadi jalan diperolehnya segala kebaikan dalam hidup. Nah, buku ini memuat penjelasan-penjelasan yang mengejutkan tentang berbagai keutamaan dan keagungan Nabi Muhammad Saw beserta bukti-buktinya. Dalil-dalil dari al-Qur’an yang dihadirkan pun semakin memperkuat argumentasi kemuliaan Nabi Muhammad Saw dan betapa spesialnya beliau. Berbagai keterangan yang disajikan dalam buku ini menunjukkan bahwa menjadi umat Nabi Muhammad Saw adalah nikmat paling besar yang diberikan Allah kepada manusia. Dengan mengetahui bukti-bukti kemuliaan Nabi Muhammad Saw ini, kecintaan dan pengagungan kita kepada beliau pun semakin tinggi, sehingga kita mampu merasakan berbagai kebaikan di dunia maupun di akhirat.
None
Sudah banyak orang telah menulis tentang Gus Dur dalam sejumlah spektrum tema. Namun, belum ada yang menulis dimensi sufisme Bapak Pluralisme itu, kecuali buku ini. Jadi, buku ini kian melengkapi kepustakaan seputar Gus Dur, seorang tokoh yang dikenal memiliki sepak terjang yang demikian luas. Jika buku-buku lain memotret pemikiran, track record, kebijakan, tindakan, kenyelenehan, bahkan anekdot Gus Dur, buku ini berusaha menilik kehidupan Gus Dur dalam kacamata sufisme. Buku ini merupakan sumbangan berharga bagi kita dalam usaha memahami secara komprehensif—kalau itu mungkin—sosok Guru Bangsa kita. Tesis penting yang ditemukan oleh penulis buku adalah bahwa, meski Gus Dur tak pernah mem...
Penulis : chandra utama Hal : 206 ISBN :978-602-6967-95-4 Sinopsis : wali merupakan sebuah gelar yang amat perstisius tetapi siapa dan apakah wali itu masih banyak yang kyrang paham buku ini mencoba menjawab pertanyaan itu serta berusaha meluruskan pengertian wali banyak contoh dan kisah yang bisa kita ambil hikma nya dari para wali di harapkan buku ini mampu membuka pemahaman itu dan semoga buku ini bisa menjadi bertambahnnya ridho Allah kepada kita dan kita bisa meniru perjalanan hidup dari beberapa wali.
Sepenggal Cerita Sejuta Makna merupakan buku yang tidak hanya menuturkan rangkaian cerita terpilih, tetapi juga menggali jutaan makna yang tersimpan dalam cerita tersebut. Cerita-cerita dahulu yang meninggalkan jejak kebaikan diulas untuk perenungan kita agar lebih baik dan semangat lagi dalam menjalani kehidupan ini. Sepenggal Cerita Sejuta Makna, perenungan yang begitu me-nyentil hati dari berbagai cerita salafush shalih. Melalui Sepenggal Cerita Sejuta Makna, semoga menjadi salah satu jalan untuk kita sama-sama menyiapkan bekal selama perjalanan di dunia ini agar dapat kembali ke kampung akhirat dengan oleh-oleh yang mem-buat Allah Azza wa Jalla meridhai kita masuk ke surga-Nya.
Jangan Anda bayangkan bahwa buku ini akan mengajarkan ilmu fikih yang kaku dan berat. Dalam buku ini, Nadirsyah Hosen atau akrab disapa Gus Nadir, menuturkan indahnya keilmuan fikih yang dipelajari langsung dari sang abah, Prof. K.H. Ibrahim Hosen, seorang Ketua Bidang Fatwa di Majelis Ulama Indonesia pada 1980—2000. Buku ini layaknya sebuah persembahan ilmu dari abah dan anak dalam mewarnai khazanah kajian fikih di Indonesia. Tak hanya membahas hukum-hukum agama yang sering diperdebatkan banyak pihak, tetapi juga memberikan solusi atas problematika masyarakat Islam zaman now. Melalui kitab-kitab sahih yang jarang diketahui publik, ia mengajak kita berkaca kepada cara Rasulullah Saw. dan para sahabat dalam menyelesaikan masalah agama saat itu, yang disesuaikan dengan konteks saat ini. Mulai dari hukum Muslim masuk gereja, penggunaan vaksin, perbedaan mazhab, hingga jawaban soal ayat jilbab, semua dituturkan oleh Gus Nadir secara santai. Bertujuan agar kita tak terjebak dalam liang sesatnya berpikir instan, bahkan dengan mudah menghakimi seseorang berbekal sepenggal ayat maupun hadis saja.
Jangan Anda bayangkan bahwa buku ini akan mengajarkan ilmu fikih yang kaku dan berat. Dalam buku ini, Nadirsyah Hosen atau akrab disapa Gus Nadir, menuturkan indahnya keilmuan fikih yang dipelajari langsung dari sang bapak, Prof. K.H. Ibrahim Hosen, L.M.L., Ketua Bidang Fatwa di Majelis Ulama Indonesia pada 1980-2000. Buku ini layaknya sebuah persembahan ilmu dari Abah dan anak, dalam mewarnai khazanah kajian fikih di Indonesia. Tak hanya membahas hukum-hukum agama yang sering diperdebatkan banyak pihak, tetapi juga memberikan solusi atas problematika masyarakat Islam zaman now. Melalui kitab-kitab fikih yang jarang diketahui publik, ia mengajak kita berkaca pada cara Rasulullah Saw. dan para sahabat dalam menyelesaikan masalah agama saat itu, yang disesuaikan dengan konteks saat ini. Mulai dari hukum Muslim masuk gereja, penggunaan vaksin, perbedaan mazhab, hingga jawaban soal ayat jilbab, semua dituturkan oleh Gus Nadir secara santai. Bertujuan agar kita tak terjebak dalam liang sesatnya berpikir instan, bahkan dengan mudah menghakimi seseorang berbekal sepenggal ayat maupun hadis saja. [Mizan, Bentang Pustaka, Agama, Religi, Pemahaman, Dewasa, Indonesia]
Pembicaraan tentang ushul fikih selama ini dianggap terlalu “serius”. Pernyataan tersebut tidak sepenuhnya salah. Karena memang demikian adanya bahwa ushul fikih dihadirkan untuk sesuatu yang serius, yaitu menggali hukum Islam (istinbath al-ahkam). Buku ini hadir hendak mengubah anggapan tersebut. Penulisnya, Ahmad Husain Fahasbu, mencoba menghadirkan bagian tertentu dari ushul fikih yang terasa ringan, penuh kisah unik tetapi tetap mengandung hikmah keteladanan para tokoh-tokohnya sebagaimana tertera dalam tiap lembaran dalam buku ini. —Dr. K.H. Afifuddin Muhajir, M.Ag., Wakil Rais Aam PBNU Hari ini, dunia tengah tenggelam dalam gelisah, berjalan dalam sirkuit kemelut dan penuh luka. Dalam situasi seperti ini, kita membutuhkan cahaya pengetahuan: pencerdasan intelektual dan pencerahan spiritual. Nah, betapa saya bahagia sekaligus kagum manakala Ahmad Husain Fahasbu, santri milenial ini, menulis buku yang mengungkap kisah perjalanan hidup para tokoh bijak bestari dengan narasi yang indah. Ini merupakan sumbangan berharga bagi bangsa yang tengah dirundung nestapa ini, yang patut kita sambut kehadirannya dengan riang. —K.H. Husein Muhammad, Penulis produktif