You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Buku Menjaga Ketahanan di Masa Pandemi ini disusun berdasarkan program kerja mahasiswa kelompok 42 melalui Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) MBKM UNISRI. Buku Menjaga Ketahanan di Masa Pandemi ini mengusung enam aspek yaitu ekonomi, pendidikan, kesehatan, teknologi, sosial, dan pangan. Berbagai macam strategi dan inovasi tertuliskan dengan melihat permasalahan yang ada di Desa masing-masing. Dengan ini diharapkan mampu bangkit dan bertahan di masa pandemi COVID-19.
Aku mempunyai seorang adik kembar yang bernama Raihana El Zahra. Sejak aku meninggalkan panti, kami berpisah hingga kini. Entah di mana dia sekarang berada, aku tak tahu. Rupanya kini seperti apa aku pun tidak mengerti. Hampir lima belas tahun lamanya kami berpisah. Masih teringat jelas dalam ingatan perpisahan kami pagi itu. Hana yang tengah sakit panas menangis tersedu-sedu di pelukan. "Lana ... aku mohon jangan tinggalkan aku!" pinta Hana lirih. Suaranya begitu lemah. Sorot matanya begitu sayu menyiratkan kesedihan yang mendalam. Wajahnya pias menahan demam. Siapa saja yang melihat pasti akan iba. "Hana ...." Aku memeluk gadis cilik serupa wajah sendiri itu. Usia kami hanya terpaut sepuluh menit menit. Dan aku yang terlebih dulu ke luar dari rahim ibu untuk menyapa indahnya dunia. ===== Kisah terusannya baca di novel ini
"Astaghfirullah hal adzim ... ya Allah, Gadiiing!" Aku menutup mulutku dengan kedua tangan. Syok, marah, dan sedih berkumpul menjadi satu. Anak bujang yang kudidik dengan penuh kasih sayang. Serta kutanamkan ajaran agama sedari kecil tega melempar kotoran pada wajah. Sore ini dengan mata kepala sendiri, aku melihat Gading tengah berbuat hal yang dilarang agama. Putra sulung kebanggaan itu terlihat menggagahi seorang gadis. Dia melakukan zina di rumah yang biasa aku dan adiknya gunakan untuk mengaji. "I-ibu?" Gading dan gadis di bawahnya pun sama terkejutnya dengan aku. Tidak bisa berkata-kata lagi, aku memilih hengkang dari kamar Gading. Kaki yang masih gemetaran ini aku seret hingga ke dapur. Pada meja makan, aku menghempaskan tubuh. Kuraih teko berisi air putih. Gegas kutuang isinya pada gelas. Air putih dingin ini cukup membasahi tenggorokan yang cukup kering ini. "Astaghfirullah hal adzim."
Girl Power has become the rallying cry for a new generation of girls as they navigate--on their own terms--the perilous yet exhilarating journey from girlhood to adulthood. Though this transformation is often difficult for middle-class white girls growing up in the United States, it is unimaginably more difficult for girls, often in developing countries, who contend with such life-threatening issues as poverty, abuse, and civil war. Indeed, girl power is a luxury these girls can't afford. Consider the young Thai teenage girl who must work in a button factory in order to save some money for her daughter. Think about the poverty-stricken young girl who is raped in rural Pakistan, and whose rapist is never brought to trial.Consider the journey of the African girl who is adopted and brought to the United States, yet discovers that she is not accepted because of her race. These stories and other equally painful sagas will resonate with readers of this collection, whose chapters will give these and other disenfranchised girls a place to speak, a place to express some of the pain, emotional and physical, of their journey through girlhood.
Anatomy and physiology students face the challenge of synthesising a lot of information into conceptual understanding. Principles of Anatomy and Physiology, 1st Asia-Pacific edition, empowers them to improve their learning outcomes and have a great time navigating through a remarkable local tour of the human body! This title provides an excellent introduction to anatomy and physiology, and helps you answer a variety of questions including: How did cutting-edge research by the University of Queensland create the cervical cancer vaccine? Why do fast bowlers and ballet dancers frequently suffer from stress fractures? How does the All Blacks' Haka stimulate nerve impulses? Why do Australia and New Zealand have the highest rates of melanoma in the world?
Persaingan antar saudara tiri. Serta ketidak berdayaan seorang ayah karena lebih mementingkan jabatan. "Kamu Upik abu dan aku tuan putrinya," ejek Alea sinis. "Selamanya anak tidak sah dari seorang wanita simpanan itu tidak akan pernah dilihat orang," lanjutnya kian mengejek.
Istri adalah penarik rezeki. Terluka hati istri maka putuslah rezeki suami. Satu persatu usaha Panji mengalami kebangkrutan usai dia menikah lagi. Panji menyakiti hati Layla, istri pertamanya yang membersamainya dari nol. Ketika berada di titik terendah, Layla sang mantan istri justru sedang diangkat derajatnya oleh Allah. Ikuti penyesalan demi penyesalan yang dialami oleh Panji, suami yang kurang bersyukur
"Mas, tahu gak bedanya kamu dengan jam dua belas?" Kening Haris berkerut mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Lusi. Wanita yang baru dinikahinya dua puluh bulan lalu. "Tau gak, Mas?" tanya perempuan berusia dua puluh enam tahun itu dengan nada yang manja. "Eum apa, ya? Gak tau tuh," sahut pria yang usianya lebih tua empat belas tahun dari istrinya itu menggeleng. Wanita yang tengah hamil besar itu meringis centil. "Mau tahu jawabannya gak?" "Iya dong," jawab Haris seraya menyuapkan nasi dan lauk ke dalam mulutnya. Pria itu tengah menikmati nikmatnya makan malam bersama sang istri baru. Lagi Lusi meringis centil. "Jam dua belas itu kesiangan, kalo kamu kesayangan," tuturnya seraya mencubit pipi pria yang duduk di sampingnya. Haris terkekeh. Istri barunya memang selalu membuatnya senang. Berbeda dengan istri lamanya yang selalu sakit-sakitan. Baginya Miranti memang selalu merepotkan. "Ahhh kenapa aku mesti keingat dia terus?" gumam pria yang masih terlihat gagah tersebut. "Kenapa, Mas?" tanya Lusi saat melihat suaminya bergumam sendiri.