You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Migration and Islamic Ethics, Issues of Residence, Naturalization and Citizenship addresses how Islamic ethical and legal traditions can contribute to current global debates on migration and displacement; how Islamic ethics of muʾakha, ḍiyāfa, ijāra, amān, jiwār, sutra, kafāla, among others, may provide common ethical grounds for a new paradigm of social and political virtues applicable to all humanity, not only Muslims. The present volume more broadly defines the Islamic tradition to cover not only theology but also to encompass ethics, customs and social norms, as well as modern political, humanitarian and rights discourses. The first section addresses theorizations and conceptualizations using contemporary Islamic examples, mainly in the treatment of asylum-seekers and refugees; the second, contains empirical analyses of contemporary case studies; the third provides historical accounts of Muslim migratory experiences. Contributors are: Abbas Barzegar, Abdul Jaleel, Dina Taha, Khalid Abou El Fadl, Mettursun Beydulla, Radhika Kanchana, Ray Jureidini, Rebecca Gould, Said Fares Hassan, Sari Hanafi, Tahir Zaman.
The first scientific analysis of Indonesian voting behavior from democratization in 1999 to the most recent general election in 2014.
InCEESS is an international conference hosted by Pelita Bangsa University. This conference is arranged to become an annual conference making room for scholars and practitioners in the area of Engineering, ICT, Management, and all research in Social Science and Humanities to share their thoughts, knowledge, and recent researches in the field of study (https://inceess.pelitabangsa.ac.id/).
Launched in 1991, the Asian Yearbook of International Law is a major internationally-refereed yearbook dedicated to international legal issues as seen primarily from an Asian perspective. It is published under the auspices of the Foundation for the Development of International Law in Asia (DILA) in collaboration with DILA-Korea, the Secretariat of DILA, in South Korea. When it was launched, the Yearbook was the first publication of its kind, edited by a team of leading international law scholars from across Asia. It provides a forum for the publication of articles in the field of international law and other Asian international legal topics. The objectives of the Yearbook are two-fold: First,...
Alhamdulillah wa syukrillah. Puji dan puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt. berkat rahmat dan inayah-Nya penyusunan tulisan buku ini dapat selesai tanpa adanya hambatan yang berarti. Shalawat beserta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan alam, yakni Nabi Besar Muhammad saw. beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya, semoga turut pula tercurahkan sampai kepada kita semua semoga umatnya. Semoga kita semua mendapat syafaat, baik di dunia maupun kelak di akhirat. Sebetulnya, tidak ada keinginan untuk menerbitkan buku ini. Sebab, ini adalah karya tulis yang telah memiliki hak ciptanya sendiri sebagai tesis yang merupakan bagian dari proses penulis saat menjadi ma...
Launched in 1991, the Asian Yearbook of International Law is a major internationally-refereed yearbook dedicated to international legal issues as seen primarily from an Asian perspective. It is published under the auspices of the Foundation for the Development of International Law in Asia (DILA) in collaboration with DILA-Korea, the Secretariat of DILA, in South Korea. When it was launched, the Yearbook was the first publication of its kind, edited by a team of leading international law scholars from across Asia. It provides a forum for the publication of articles in the field of international law and other Asian international legal topics. The objectives of the Yearbook are two-fold. First,...
Kehadiran lembaga-lembaga kemanusiaan Muslim tidak hanya menggairahkan aksi-aksi kemanusiaan di lapangan, tetapi juga memiliki peran penting dalam menumbuhkembangkan gagasan dan prinsip-prinsip kemanusiaan dalam Islam. Kendati demikian, di balik peran aktif lembaga kemanusiaan Muslim di ruang publik yang semakin meningkat, kajian mendalam tentang Islam dan masalah-masalah kemanusiaan, khususnya hukum humaniter, ternyata masih belum banyak dilakukan. "Untuk itulah buku ini dihadirkan. Para penulis di dalam buku ini mengajak kita membuka ruang dialog tentang apa sebetulnya yang disebut prinsip-prinsip kemanusiaan di kalangan Muslim; doktrin seperti apa yang membuat kerja-kerja kemanusiaan dalam lembaga-lembaga kemanusiaan Islam tumbuh subur; bagaimana kalangan Muslim memaknai hukum humaniter internasional; serta bagaimana semua itu diejawantahkan dalam aksi nyata, khususnya di Indonesia dan beberapa negara di Asia Tenggara. Diterbitkan oleh penerbit Serambi Ilmu Semesta" (Serambi Group)
When a person is not recognised as a citizen anywhere, they are typically referred to as ‘stateless’. This can give rise to challenges both for individuals and for the institutions that try to govern them. Statelessness, governance, and the problem of citizenship breaks from tradition by relocating the ‘problem’ to be addressed from one of statelessness to one of citizenship. It problematises the governance of citizenship – and the use of citizenship as a governance tool – and traces the ‘problem of citizenship’ from global and regional governance mechanisms to national and even individual levels. With contributions from activists, affected persons, artists, lawyers, academics, and national and international policy experts, this volume rejects the idea that statelessness and stateless persons are a problem. It argues that the reality of statelessness helps to uncover a more fundamental challenge: the problem of citizenship.
Dialog merupakan salah satu jalan yang ditempuh untuk menjaga kerukunan dan keharmonisan, sekaligus menjadi media kondusif bagi terciptanya tata hubungan antarumat beragama di tengah masyarakat yang multikultural. Buku ini menyajikan dialog dwi-cakap antara dua orang atau lebih yang berbeda pandangan, dengan tujuan saling belajar, mendengarkan secara simpatik dan penuh keterbukaan guna memahami makna sebuah dialog. Kehadiran buku ini menegaskan bahwa masyarakat Atambua: TTU, Belu, Malaka sekarang ini bukan lagi monokultural, tapi sudah multikultural dengan kebhinnekaannya yang tentu saja “tidak imun konflik”. Merespon kondisi itu, pemimpin agama Atambua yang transformasional, visioner, d...
Buku dengan judul Sistem Pengawasan Ekonomi Syariah (Sebuah Tawaran Gagasan Baru yang Kontekstual) ini merupakan buah karya dari hasil penelitian Doktoral penulis untuk menemukan formulasi yang tepat dalam menjaga dan mengembangkan potensi ekonomi syariah di Indonesia. Formulasi pemikiran yang tertuang di dalam buku ini dihasilkan dari kritik tajam terhadap hubungan agama dan negara yang dibangun dalam konteks kontemporer di Indonesia, yang dirasa tidak sejalan dengan genetika kelahiran kehadiran Negara Indonesia yang berdampingan dengan masyarakat beragama. Selain itu, buku ini juga mengenalkan gagasan baru formulasi pengawasan ekonomi syariah dalam sebuah sistem yang dilindungi oleh payung...