You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Kalangan intelektual Hindu perlu mengembangkan pendidikan berbasis agama dari berbagai sub rumpun ilmu keagamaan. Dalam rangka merealisasikan ide tersebut, maka diperlukan pengetahuan sumber (ontologi) yang berbasis pada teks agama yang menjadi acuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Pengembangan Program Studi yang dilakukan di Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Dharma Nusantara Jakarta, tidak terlepas dari syarat tersebut, dalam hal ini memerlukan pengetahuan sumber yang dapat dipergunakan sebagai acuan pengembangan prodi dimaksud. Berangkat dari fenomena inilah maka disusunlah Book Chapter dengan tajuk Kompendium Pengetahuan Sumber (Perspektif Yoga Kesehatan, Komunikasi, Kewirausahaan, Seni Budaya Keagamaan, dan Pendidikan Hindu) yang ditulis oleh Dosen, mahasiswa, dan alumni Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta.
Survei membuktikan bahwa agama atau keyakinan adalah salah satu faktor paling krusial yang menyebabkan perpecahan dalam masyarakat. Sepanjang sejarah, berbagai jenis konflik biasanya dilatarbelakangi oleh keyakinan yang berbeda. Di kalangan umat Hindu pun, konflik internal karena perbedaan mantra, tata cara persembahyangan, ista-devata, atau bahkan perbedaan kecil lainnya bisa menyulut konflik yang berlarut-larut. Dalam skup inilah peran cendekiawan Hindu yang netral, mengayomi dan melindungi diperlukan. Cendekiawan Hindu hendaknya dapat berpikir luwes dan mampu mencari titik temu di antara berbagai warna dan rona Hindu. Dengan menggabungkan semua warna itu, Hindu akan menjadi jauh lebih indah dan cantik. Hindu tidak harus seragam. Jadikanlah ia tetap beragam namun senantiasa saling genggam.
Pelaksanaan entas-entas berperan sebagai sarana untuk menjaga identitas sekaligus mengeksplorasi pertentangan budaya. Dalam tradisi Hindu Jawa, kita mengenal serangkaian upacara yang berkaitan dengan pemakaman, mulai dari ngesur tanah saat kematian, diikuti oleh nelung dino (tiga hari setelahnya), mitung dino (tujuh hari kemudian), matang puluh (empat puluh hari), nyatus (seratus hari), mendak sepisan (sehari setelah seratus hari), mendak pindho (dua ratus hari), hingga Nyewu (tiga ratus hari). Kemudian, entas-entas diselenggarakan setelah upacara Nyewu, sebagai tahap penyucian roh leluhur agar dapat melanjutkan perjalanan spiritual menuju Yang Maha Kuasa.
None
On thematic museums in Indonesia.
Shape interrogation is the process of extraction of information from a geometric model. It is a fundamental component of Computer Aided Design and Manufacturing (CAD/CAM) systems. The authors focus on shape interrogation of geometric models bounded by free-form surfaces. Free-form surfaces, also called sculptured surfaces, are widely used in the bodies of ships, automobiles and aircraft, which have both functionality and attractive shape requirements. Many electronic devices as well as consumer products are designed with aesthetic shapes, which involve free-form surfaces. This book provides the mathematical fundamentals as well as algorithms for various shape interrogation methods including nonlinear polynomial solvers, intersection problems, differential geometry of intersection curves, distance functions, curve and surface interrogation, umbilics and lines of curvature, geodesics, and offset curves and surfaces. This book will be of interest both to graduate students and professionals.
A constellation of thoughts by 25 established and emerging scholars who plot the indices of modernity and locate new coordinates within the shifting landscape of art. These newly commissioned essays are accompanied by close to 200 full-colour image plates.
Oral Wound Healing: Cell Biology and Clinical Management brings experts from around the world together to provide an authoritative reference on the processes, principles and clinical management of wound healing in the oral mucosa. Promoting a thorough understanding of current research on the topic, this new resource draws together thinking on the basic biological processes of wound healing in the oral environment, as well as providing more detailed information and discussion on processes such as inflammation, reepithelialization and angiogenesis. Beyond this, the book goes on to examine topics pertinent to the effective clinical management of oral wound healing, bringing together chapters on large dento-facial defects, dental implants, periodontal regeneration, and pulp healing.An essential synthesis of current research and clinical applications, Oral Wound Healing will be an indispensable resource for dental specialists, oral and maxillofacial surgeons as well as researchers in oral medicine and biology.
Generasi Z? Dunia ini tidak akan pernah lepas dari yang namanya perubahan. Seiring berjalannya jaman, pasti akan menimbulkan suatu perubahan. Perubahan inilah yang juga ditonjolkan pada generasi yang disebut Generasi Z. Suatu perubahan itu tidak dapat dihindari, tetapi harus dihadapi dengan inovasi dan kreasi. Beranjak dari hal tersebut, maka muncullah suatu ide yang bisa dikembangkan agar dapat menimbulkan suatu hasil yang maksimal. Melihat peluang ini, penulis menuangkan ide yang dihadapkan dengan perkembangan jaman Z yang semuanya serba dinamis dan cepat. Belajar dari orang – orang muda zaman Z, yang mempunyai pemikiran yang tanggap dan out of the box, kita diajak agar kita pun sebagai orang muda yang lain juga harus mempunyai pemikiran dan ide – ide yang gila pula agar kita dapat menghasilkan suatu hasil yang fantastis yang berguna untuk memperbaiki sistem yang ada sehingga dapat menjadi orang – orang yang berkepribadian baik.