You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Pengantar Ilmu Hukum memegang peran fundamental sebagai dasar bagi mata kuliah yang lebih lanjut di berbagai bidang hukum. Dalam konteks kurikulum fakultas hukum atau jurusan hukum, Pengantar Ilmu Hukum berfungsi sebagai mata pelajaran peminatan dan ilmu. Selain itu, pengenalan terhadap ilmu hukum juga memiliki tujuan pedagogis, yakni membentuk sikap adil dan merangsang minat belajar tentang hukum dengan serius. Selain itu, ilmu hukum juga berfungsi sebagai panduan untuk seluruh perkembangan ilmu hukum di Indonesia. Mengangkat tema yang sama terkait “Pengantar Ilmu Hukum” buku ini menghadirkan materi yang lebih konfrehensif dan berbeda. Dimulai dengan materi terkait pengantar Ilmu hukum, Sumber-sumber Hukum, Sistem Hukum, Subyek Hukum, Objek Hukum, Struktur Sistem Hukum, Proses Hukum, Hak dan Kewajiban, Hukum dan Etika, Hukum Internasional, Perbandingan Hukum, serta Tantangan dan Isu Kontemporer dalam Ilmu Hukum. Ditulis oleh dosen dan praktisi dibidangnya, menjadikan buku ini sebagai pilihan tepat untuk dibaca.
Untuk merawat keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa, diperlukan upaya yang konkret dan sistemik untuk melakukan revitalisasi nilai-nilai dan spirit Wawasan Kebangsaan. Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia yang dijiwai nilai-nilai Pancasila Merawat Nilai-Nilai Kebangsaan Dalam Kebhinnekaan di Tengah Covid-19 dan berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 serta memperhatikan sejarah dan budaya tentang diri dan lingkungan keberadaannya yang sarwanusantara dalam memanfaatkan kondisi dan konstelasi geografi, dengan menciptakan tanggung jawab, motivasi, dan rangsangan bagi seluruh bangsa Indonesia, yang mengutamakan Persatuan dan Kesatuan bangsa serta Kesatuan Wilayah pada penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai Tujuan Nasional.
Buku ini ditulis berdasarkan hasil kajian, riset, dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan sejak tahun 2013. Buku ini disusun sesuai dengan standar kualitas akademik yang akan mempermudah pembaca untuk mendapatkan pengetahuan yang komprehensif dan komparatif dalam mempelajari ketentuan tentang penguasaan hak atas tanah. Buku ini juga penting untuk pembaca pada umumnya, untuk mengenal ketentuan umum, prinsip hukum serta pengetahuan tentang pemberian hak atas tanah untuk orang asing di Indonesia.
Dalam buku ini akan dibahas mengenai perkembangan sengketa dalam pemanfaatan ruang di Indonesia serta alternatif penyelesaian sengketa pemanfaatan ruang sebagai bentuk perwujudan SDGs 11 (sustainable cities and communities) dan SDGs 16 (peace, justice and strong institutions) sekaligus sebagai upaya mengurangi beban hakim di tingkat peradilan dalam memutus sengketa terkait. Diharapkan dengan adanya tulisan hukum ini, dapat menjadi sarana untuk mengembangkan ilmu hukum dan hasil yang dicapai dapat untuk memecahkan masalah hukum yang dihadapi oleh masyarakat dan negara dan berguna bagi kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian, diharapkan akan timbul harmonisasi antara peraturan perundang-undangan yang satu dengan peraturan lain, dan tidak timbul sengketa berkepanjangan di masyakarat khususnya dalam hal pemanfaatan ruang di Indonesia. Dengan demikian, setiap subjek hukum dapat dengan aman dan tenang untuk melakukan kegiatan pemanfaatan ruang di Indonesia yang juga akan berdampak pada pengembangan kota dan juga peningkatan perekonomian di masyarakat sesuai dengan tujuan dari SDGs.
'NDiaye is a hypnotic storyteller with an unflinching understanding of the rock-bottom reality of most people's life.' New York Times ' One of France's most exciting prose stylists.' The Guardian. Obsessed by her encounters with the mysterious green women, and haunted by the Garonne River, a nameless narrator seeks them out in La Roele, Paris, Marseille, and Ouagadougou. Each encounter reveals different aspects of the women; real or imagined, dead or alive, seductive or suicidal, driving the narrator deeper into her obsession, in this unsettling exploration of identity, memory and paranoia. Self Portrait in Green is the multi-prize winning, Marie NDiaye's brilliant subversion of the memoir. Written in diary entries, with lyrical prose and dreamlike imagery, we start with and return to the river, which mirrors the narrative by posing more questions than it answers.
Originally published in 2011, The Mosquito Bite Author is the seventh novel by the acclaimed Turkish author Barış Bıçakçı. It follows the daily life of an aspiring novelist, Cemil, in the months after he submits his manuscript to a publisher in Istanbul. Living in an unremarkable apartment complex in the outskirts of Ankara, Cemil spends his days going on walks, cooking for his wife, repairing leaks in his neighbor’s bathroom, and having elaborate imaginary conversations in his head with his potential editor about the meaning of life and art. Uncertain of whether his manuscript will be accepted, Cemil wavers between thoughtful meditations on the origin of the universe and the trajectory of political literature in Turkey, panic over his own worth as a writer, and incredulity toward the objects that make up his quiet world in the Ankara suburbs.
About Trees considers our relationship with language, landscape, perception, and memory in the Anthropocene. The book includes texts and artwork by a stellar line up of contributors including Jorge Luis Borges, Andrea Bowers, Ursula K. Le Guin, Ada Lovelace and dozens of others. Holten was artist in residence at Buro BDP. While working on the book she created an alphabet and used it to make a new typeface called Trees. She also made a series of limited edition offset prints based on her Tree Drawings.
This "gorgeously written" National Book Award finalist is a dazzling, heart-rending story of an oil rig worker whose closest friend goes missing, plunging him into isolation and forcing him to confront his past (NPR, One of the Best Books of the Year). One night aboard an oil drilling platform in the Atlantic, Waclaw returns to his cabin to find that his bunkmate and companion, Mátyás, has gone missing. A search of the rig confirms his fear that Mátyás has fallen into the sea. Grief-stricken, he embarks on an epic emotional and physical journey that takes him to Morocco, to Budapest and Mátyás's hometown in Hungary, to Malta, Italy, and finally to the mining town of his childhood in Ge...
Notable International Crime Novel of the Year – Crime Reads / Lit Hub From a prize-winning Turkish novelist, a heady, political tale of one man’s search for identity and meaning in Istanbul after the loss of his memory. A blues singer, Boratin, attempts suicide by jumping off the Bosphorus Bridge, but opens his eyes in the hospital. He has lost his memory, and can't recall why he wished to end his life. He remembers only things that are unrelated to himself, but confuses their timing. He knows that the Ottoman Empire fell, and that the last sultan died, but has no idea when. His mind falters when remembering civilizations, while life, like a labyrinth, leads him down different paths. From the confusion of his social and individual memory, he is faced with two questions. Does physical recognition provide a sense of identity? Which is more liberating for a man, or a society: knowing the past, or forgetting it? Embroidered with Borgesian micro-stories, Labyrinth flows smoothly on the surface while traversing sharp bends beneath the current.