Welcome to our book review site go-pdf.online!

You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.

Sign up

Mesin Waktu: Pesan dari Masa Depan
  • Language: id
  • Pages: 220

Mesin Waktu: Pesan dari Masa Depan

2020, seorang profesor muda berhasil menciptakan sebuah alat yang luar biasa. Alat yang selama sekian tahun semua ilmuwan berusaha menciptakannya. Dalam proses penciptaannya beragam hal pun terjadi. Gagal dan gagal lagi. Hingga merenggut nyawa sahabatnya sendiri. Bangkit dari keterpurukan, Prof. Ali mulai merintis kembali mimpinya dan berhasil mewujudkan mimpinya itu. Setelah berhasil tercipta. Bukan berarti ia berhasil sepenuhnya. Mesin waktu masih sangat jauh dari sempurna. Karenanya petualangan Prof. Ali pun dimulai. Dimulai dengan perjalanannya yang tak sengaja menuju ke masa kecilnya. Ia pun berusaha untuk menyelamatkan sahabatnya dalam sebuah ledakan dahsyat, namun ia justru terdampar di era perang dunia. Dan ia pun mendapat sebuah pesan misterius mengaku datang dari masa depan. Apa isi pesannya? Siapa yang mengirimkannya? Berhasilkah sang Profesor muda itu selamat dari segala bahaya yang ia hadapi? *** Cerita ini pernah dipublikasikan di Wattpad dengan view mencapai 3.700 View dan di WebNovel mencapai 13.500 View.

Skenario
  • Language: id
  • Pages: 198

Skenario

Sebuah skenario indah yang berujung pada kisah cinta bertepuk sebelah tangan. Sejak hari itu, cinta hanyalah sebuah permainan bagiku. Hanya sebuah skenario kotor. Terima kasih untuk apa yang telah kau torehkan. Sebuah luka akan tetap membekas apa pun obatnya. Aku tak ingin mengenalmu lagi. SELAMANYA. **** Semua SKENARIO menjadi satu. Terima kasih kepada mereka yang telah membuat SKENARIO-ku menjadi lebih berwarna.

Patung dan Diorama: Kisah Cinta dalam Diam
  • Language: id
  • Pages: 217

Patung dan Diorama: Kisah Cinta dalam Diam

Kumpulan patung yang terpahat penuh seni di setiap ukirnya yang bermakna, meja kayu berbentuk bulat yang mengkilap lengkap dengan secangkir kopi hangat yang kaku dan dingin. Gadis manis dengan ukiran senyum menawan. Lalu, teringkuk wanita tua dengan ukiran sedih di wajah sambil memeluk erat kedua kaki anaknya. Entah mengapa walau dia tak pernah melahirkan sang anak secara nyata, tetap saja ia harus memanggilnya ‘ibu’. Bisu, diam, kaku. Benarkah hanya itu yang bisa dilakukan patung-patung ini? Bagaimana jika dalam sebuah diorama, patung-patung itu saling bercengkerama satu sama lain? Atau bahkan, mungkin mereka bosan dengan peran yang mereka mainkan dan berpikir untuk bebas. Berharap cerita mereka seindah kisah Pinokio dalam dongeng penghantar tidur mereka. Ibu peri datang dan memberi mereka nyawa. Mungkin Mereka pun takut menua, sepi, dan mati. Meskipun diciptakan dalam diorama yang berbeda, mereka pun berhak menjadi sesuatu yang seharusnya. Sejak diukir, mereka dipaksa menjalankan peran yang mungkin tak mereka sukai.

KLANA Part 2
  • Language: id
  • Pages: 127

KLANA Part 2

Klana adalah pembunuh berdarah dingin. Dia selalu lolos dari upaya siapa pun yang ingin menangkapnya. Klana tak akan segan membunuh mangsanya. Siapa pun akan mati di tangannya dengan cara yang mengenaskan. Namun, anehnya meski bisa membunuh banyak orang, dia hanya memilih orang tertentu.

Klana Part 1
  • Language: id
  • Pages: 139

Klana Part 1

Klana adalah pembunuh berdarah dingin. Dia selalu lolos dari upaya siapa pun yang ingin menangkapnya. Klana tak akan segan membunuh mangsanya. Siapa pun akan mati di tangannya dengan cara yang mengenaskan. Namun, anehnya meski bisa membunuh banyak orang, dia hanya memilih orang tertentu.

Harfiah: Puisi Terakhir
  • Language: id
  • Pages: 134

Harfiah: Puisi Terakhir

Yang nyata menjadi semu. Yang ada menjadi tiada. Yang umpama menjadi Harfiah. Kau tak perlu memaknai puisiku terlalu dalam. Tak perlu mengeja rima terlalu indah. Tak perlu menghayati majas terlalu tinggi. Tak perlu mencari makna begitu sukar. Apalagi menyelami intrinsik kata. Kau boleh mengartikannya secara HARFIAH.

Pada
  • Language: id
  • Pages: 123

Pada

Pada pagi yang akan tiba Kutitipkan pesan tentang rasa Tentang rindu untukmu yang masih ada (Pada Pagi yang Akan Tiba) Malam ini hujan lagi. Katanya setelah hujan selalu ada pelangi. Tapi apa bisa pelangi terbit di malam hari? Semoga tak semenyakitkan pelangi yang kau janjikan nyaris satu dasawarsa yang lalu. (Pelangi Abu-Abu) Kadang aku resah dibalik desahku Yang mendudukiku kadang ingkar janji Rabanya padaku tak semesra sapanya pada yang diberi janji (Desah dan Resah Sang Kursi) Tadinya aku ingin berpuisi Tentangmu, tentang namamu Tapi, aku selalu mati di batas kata-kataku sendiri Seperti tak ada yang bisa mewakili namamu dalam puisi apa pun (Untuk Safira)

Negeri Komedi: Logika Tanpa Kepala
  • Language: id
  • Pages: 209

Negeri Komedi: Logika Tanpa Kepala

Oh, hei, selamat datang di negeriku! Sebelumnya perkenalkan. Namaku adalah Lotala. Aku adalah pemandumu selama kau berada di sini, di negeriku. Aku akan mengajakmu berjalan-jalan dan melihat-lihat kekayaan negeriku. Akan kukenalkan kau dengan orang-orang di sini. Jika kau berada di suatu tempat, di mana hewan dapat berbicara dengan fasih dan berlogika dengan baik, lalu manusia-manusia bukan lagi makhluk paling mulia. Maka kuucapkan selamat datang di negeriku, Negeri Komedi! Aku lahir dan tumbuh di sini, di tempat seperti ini. Aku juga bingung. Apakah aku ini manusia atau hewan?

Manusia anomali
  • Language: id
  • Pages: 245

Manusia anomali

Eits! Ada yang belum tahu arti anomali? Anomali adalah penyimpangan atau keanehan yang terjadi atau dengan Jejak kata lain tidak seperti biasanya, baik itu bentuk fisik ataupun perilaku. (wikipedia) Gila bukan tentang sesuatu yang salah, tapi tentang sesuatu yang melawan arah! Tentang sesuatu yang berbeda dalam kesamaan! Tentang satu di antara yang seribu! Tentang permisalan seseorang yang makan menggunakan tangan kiri, yang banyak orang sebut adalah suatu pamali, namun juga bisa disebut anomali, sebab ia hanya sendiri, tak ada yang mengikuti, perbuatan anehnya membuat orang-orang mengernyitkan dahi. Namun tetap saja ia tidak peduli, walau harus mati, ia tetap menjadi diri sendiri, dengan anomali yang ia miliki, mengubah sudut pandang banyak orang dan tak terhenti! Dalam buku inilah, kami menunjukkan pada dunia bahwa hidup tak melulu harus seragam, bahwa hidup butuh sesuatu yang beda, bahwa kita juga memiliki sosok manusia anomali dalam pikiran kita, yang akan bersiap meluncur menjadi sebuah tokoh dalam fiksi mini yang luar biasa! Selamat menikmati anomali…

Antologi Puisi Kemerdekaan
  • Language: id
  • Pages: 250

Antologi Puisi Kemerdekaan

KONTRIBUTOR: Alfin Nirhayatul Islamiyah Siti Khoningah Shofiyah Devi Aviana Putri Acep Suhendar Evita Eka Septiani Firli Adri Ridhotama Seli Rahmawati Chatya Fawziyyah Tika Amelia Nurhidayah Ahmad M. Mabrur Umar Dhani Wahyu Maulana Anggun May Lestari Fara Nadia Rahma Farihah Amien Kosmas Lawa Bagho Ulfa Khairina Ade Lanuari Abdan Syakura Dinda Nur Oktavia Muthomimah Hernawati Santi Puspita Ningrum Wahyu Kharisma Murdani Andreas Agil Munarwidya Nisriina Ramadhan Dini Caroko Muhammad Ega Zerby Arianto Putri Dwi Nur'aini Khoirul Hasanah Widya Lestari Bunda Azki Syahri Fajar Hamika Tyas Rosawinda Khairunnisa Vania Kharizma Jordi Sahat Kumaidatun Nisfiyah Rudy Tri Hermawan Syafi'ul Mubarok Dyah R...