You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
This is an open access book. Building educational management and technology for an equitable global civilization requires a multifaceted approach, taking into account the various cultural, economic and political factors that shape the world. Building educational management and technology for an equitable global civilization requires a comprehensive and systemic approach that takes into account the needs and well-being of all individuals, communities and the environment. A just and equitable global civilization must be built on sustainable practices that guarantee the preservation of natural resources and the environment. A just civilization must ensure that all individuals have access to res...
This is an open access book. The International Conference on Educational Technology and Management (ICEMT) is held to bring together academics, researchers, teachers, educational entrepreneurs, practitioners, and policy makers. They are responsible for implementing educational technology by leveraging resources through education management to create and enable ecosystem capabilities and access to education. The Covid-19 pandemic teaches that aspects of information and communication technology in education management are full of limitations. Inevitably, educational users have moved dramatically to online channels. Students and teachers are accustomed to learning from home. There are opportunities, as well as challenges. Although the pandemic isn’t over yet, future updates are needed.
Dalam kehidupan ini diperlukan nilai-nilai dalam setiap perilaku dan sikap kita dalam menjalani kehidupan, dimana setiap individu, kelompok dan masyarakat tentunya memiliki nilai-nilai dalam iman mereka. Begitupun sebagai orang yang mengaku Kristen atau sebagai umat Kristen, maka sangat diperlukan nilai-nilai yang harus dijalaninya sebagai orang Kristen dan nilai-nilai itu tentunya tidak terlepas dari nilai-nilai kristiani sebagaimana yang harus diterapkan dalam setiap kehidupannya. Nilai-nilai kristiani juga tidak terlepas dari sifat-sifat Allah itu sendiri. Sebagaimana iman didalam Yesus, umat kristen hendaklah kiranya memiliki iman yang benar-benar hidup dan terwujud dalam sikap dan tindakan yang nyata sehari-hari. Sikap dan tindakan tersebut merupakan nilai-nilai kristiani yang merupakan standar yang ditetapkan oleh Allah sendiri dalam firman-Nya dan bukan standar nilai-nilai kristiani standar manusia.
Saat ini kita memasuki perubahan pola kerja yang sangat drastis, yaitu era otomatisasi yang dilakukan oleh mesin tanpa membutuhkan banyak tenaga manusia, serta munculnya inovasi teknologi digital. Perkembangan teknologi informasi secara radikal mengubah struktur kehidupan sosial secara sosiologis. Dampak era disrupsi melahirkan berbagai jejaring sosial yang menjadi katalis perubahan sosial. Era disrupsi melahirkan transformasi dunia industri yang ditandai dengan lahirnya era industri digital 4.0 dengan penetrasi penggunaan teknologi informasi yang masif hampir di seluruh aspek kehidupan.
Sosiologi pendidikan merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari interaksi di antara individu dan kelompok, kelompok dengan kelompok, atau dengan perkataan lain secara khusus sosiologi pendidikan itu membicarakan, melukiskan dan menerangkan institusi, kelompok, sosial, dan proses sosial, hubungan antara relasi sosial di mana di dalam dan dengannya manusia memperoleh dan mengorganisir pengalamannya. Sosiologi pendidikan penting dipelajari oleh para calon pendidik, karena pendidikan tidak hanya terbatas pada studi di sekolah saja, tetapi lebih luas lagi ialah mencakup institusi sosial yang memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan kepribadian anak.
Berbagai upaya peningkatan mutu telah banyak dilakukan, tetapi pendidikan masih dihadapkan kepada berbagai permasalahan antara lain yang paling krusial adalah rendahnya mutu pendidikan. Dari berbagai kajian, ternyata salah satu faktor penyebabnya antara lain adalah: minimnya peran serta masyarakat dalam menentukan kebijakan sekolah sebagai akibat masyarakat kurang merasa memiliki, kurang tanggung jawab dalam memelihara dan membina sekolah dimana anak-anaknya bersekolah. Padahal apabila dikaji lebih lanjut beberapa komponen penentu peningkatan mutu sekolah antara lain adalah manajemen pemberdayaan masyarakat. Untuk itulah salah satu kebijakan dalam peningkatan manajemen sekolah adalah implementasi manajemen berbasis sekolah. Pendekatan ini sangat memerlukan partisipasi yang tinggi dari masyarakat, baik yang terwadahkan dalam komite sekolah, dewan pendidikan maupun masyarakat secara umum.
Istilah Administrasi Pendidikan tidak begitu dikenal masyarakat, karena masyarakat lebih mengenal istilah manajemen pendidikan saat ini, namun demikian penulis tidak membedakan istilah Administrasi Pendidikan dengan istilah manajemen pendidikan. Administrasi Pendidikan dan Manajemen Pendidikan pada dasarnya sama dalam pengertian, Manajemen adalah proses untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan melakukan kegiatan dari empat fungsi utama yaitu merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan atau secara khusus pengertian manajemen pendidikan adalah keseluruhan proses kerjasama dengan menggunakan semua sumber personil dan materil yang tersedia untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien itu sama bagaimana untuk mengelola atau mengatur sebuah pendidikan atau sekolah.
Pendidikan dalam era revolusi industry 4.0 dan era Masyarakat 5.0 dan sering juga disebut sebagai era globalisasi memunculkan perubahan dan tuntutan yang sangat tinggi dalam kualitas bahkan karakter. Tuntutan perubahan yang sangat keras dewasa ini adalah pendidikan yang bermutu, yang dapat memenangkan persaingan tinggi secara global untuk meningkatkan harkat dan martabatnya dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini menyebabkan pergeseran paradigma penyelenggaraan pendidikan.