You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
On Indonesian language usage in the context of cultural development in Indonesia.
Foreign words and phrases in the Indonesian language ; collection of articles previously published in Amanah, Tiara, and Jakarta-Jakarta.
Cekidot, gan!--"Check it out, Boss!" Kamu Dodol--"You're a coconut fudge!" (You're slow on the uptake) This book is an informal compendium of Indonesian expressions, including proverbs, slang, quotations and acronyms. The unique aspects of the Indonesian language offer one of the best windows into Indonesian culture. Slang, titles, proverbs, nicknames, acronyms, quotations and other expressions reveal its character, in the words of its people and are a great way to learn Indonesian culture. This book of expressions looks at Indonesia with the help of its national language, bahasa Indonesia. It describes Indonesians and their fears, beliefs, history and politics, as well as how they live, fig...
Indonesian Idioms and Expressions is a collection of Indonesian expressions, including proverbs, slang, quotations and acronyms, that offers a commentary on their origins, as well as insights into Indonesian culture, customs, and history. The book is an informal compendium designed to be both educational and easy to read. There are four parts in the book, and the chapters hit on various linguistic themes, among them wisdom, characters, animals, food, slang, family affairs, and politics. Entries include the expression in Bahasa Indonesia, a translation, an equivalent expression in English, and an explanation if necessary. The idea is to learn about Indonesian through the texture and content of its language, rather than the headlines—often bad ones—that tend to dominate perceptions of the vast country.
Sebuah buku ilmiah tentang selukbeluk SASTRA, MUSIK, DRAMA, SENIRUPA dan FILM. Disusun dengan estetika penulisan baru dalam susunan ayat per-ayat, dan masing-masing bidang mendapatkan porsi 123 Ayat. Do Re Mi, Yapi Tambayong menjabarkan secara sistematis dan bernas. Luasnya jangkauan pengetahuan sang penulis, ditopang kemahirannya meriset sumber-sumber sejarah, filsafat, antropologi, teologi, agama dan budaya, menjadikan buku ini sangat penting untuk dijadikan rujukan pengetahuan. Sang Maestro berhasil menyuguhkan pengetahuan yang asing menjadi dekat, yang sulit menjadi mudah dan yang tadinya dianggap tak penting menjadi penting. Dengan menyadari setiap ayat dari isi buku ini, kita akan mendapatkan kekayaan spiritual berupa prinsip-prinsip hidup yang bersandar pada ajaran kenabian. Itulah mengapa buku ini mesti kita baca, agar kita sebagai orang Indonesia memiliki pola-pikir yang maju sekaligus lebih beradab. Sangat pas disebarluaskan sebagai kado intelektual untuk sahabat dan kerabat Anda.
Meminjam kata Rendra (alm.), kreativitas memiliki tiga syarat utama, cinta kasih, keterlibatan, dan nilai-nilai universal. Ketiganya diikat dalam satu kalimat: masuk dalam kontekstualitas sambil meraih ridha Allah. Buku ini merupakan salah satu hasil sublimasi konsep tersebut: bentuk cinta kasih dan keterlibatan. Gol A Gong dan Agus M. Irkham--aktivis Forum Taman Bacaan Masyarakat--di lapangan literasi. Literasi dihadirkan dalam dua sisi: konsepsi dan praksis. Sisi pertama memahamkan dan memberi pijakan tentang desakan "melek literasi", memberikan panduan perkembangan literasi di Indonesia, serta mendedahkan pentingnya masyarakat pembelajar. Sisi kedua berupa contoh bagaimana buku diupacarai...
Buku "Pengantar Bahasa dan Sastra Indonesia" mengajak pembaca dalam perjalanan yang mendalam melalui berbagai aspek bahasa dan sastra yang membentuk identitas bangsa. Melalui paparan yang terstruktur, pembaca disuguhkan pemahaman mengenai sejarah perkembangan Bahasa Indonesia, bagaimana Bahasa Indonesia menjadi pilar identitas nasional yang menjembatani keragaman budaya. Bab-bab yang mengulas morfologi, semantik, dan pragmatik Bahasa Indonesia memberikan pandangan rinci mengenai struktur dan makna yang melandasi komunikasi sehari-hari. Tak hanya itu, buku ini juga menggali dalam tentang sastra Indonesia, membahas definisi, ciri khas, serta hubungannya dengan masyarakat. Tokoh-tokoh sastra yang berpengaruh serta pengaruh budaya dalam sastra menjadi sorotan penting, memberi gambaran tentang kedalaman makna dalam karya-karya sastra. Dengan penuh penghayatan, buku ini mengakhiri perjalanan dengan menggarisbawahi peran Bahasa Indonesia sebagai identitas nasional, menggambarkan bagaimana bahasa ini membentuk inti dari jati diri bangsa dan menghubungkan warisan sejarah dengan visi masa depan.
“Aku tidak pernah meragukan kekuatan kasih. Semangat hidup untuk menyongsong hari-hari mendatang sepenuhnya dipacu oleh kekuatan kasih… Kasihku menjadi lebih kuat justru karena kenyataan akan adanya benci yang bersaing dengannya.” Dengan latar belakang Hindia-Belanda, khususnya Bandung, pada 1920-an, novel ini menggambarkan perjuangan sepasang kekasih melawan sekelompok orang yang menjebak mereka dalam dunia persundalan. Dengan lihai Remy Sylado meramu penderitaan dan ketegangan, kesedihan dan kebahagiaan, menjadi kisah cinta yang sedap sampai halaman akhir. Inilah novel yang akan membawa kita ke dalam suasana Bandung seabad silam, kota yang dijuluki Parijs van Java.