You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
The Proceeding book presented the 3rd International Conference on Gender Equality and Ecological Justice, which is an international conference hosted by Universitas Kristen Satya Wacana. Total 29 full papers presented were carefully reviewed and selected from about 50 submissions with the topics not limited to Gender Equality and Ecological Justice. The 2019 Conference was held at Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Indonesia from 10 to 11 July 2019 which had been attended by academics and researchers from various universities worldwide with the theme of an Ecofeminist Initiative: Science and Knowledge Synergy Towards Global Wisdom & Sustainability.
This book analyses the intersections between contemporary art and environmental activism in Indonesia. Exploring how the arts have promoted ecological awareness from the late 1960s to the early 2020s, the book shows how the arts have contributed to societal change and public and political responses to environmental crises. This period covers Indonesia’s rapid urban development under the totalitarian New Order regime (1967–1998) as well as the enhanced freedom of expression, alternative development models, and environmental problems under the democratic governments since 1998. The book applies the concept of ‘artivism’ to refer to the vital role of art in activism. It seeks to identif...
International Conference on Gender and Development (ICGD) 2018 was held on the campus of Hasanuddin University in Makassar during 10-11 July 2018. In this activity, 91 abstracts of scientific papers will be presented so that it has many useful discussions and exchanges that contribute to the success of the conference. The 91 abstracts that were presented on the first two days formed the heart of the conference and provided ample opportunity for discussion. This change, allowing the conference to end with invited talks, was a departure from the format used at previous ICGD gatherings in which the conferences ended with a poster session. The abstracts were split almost equally between the ten sub themes. Of the abstracts presented, 91 of which are included in the volume of this process, P3KG Hasanuddin University for the first time publishes an abstract and collaborates with SIGn publishers.
Responding to evolving challenges toward achieving gender equality and social inclusion. 30-31 August 2021, Indonesia. This event, organized by Pusat Studi Gender, Anak, dan Keluarga (PPGAK) ‘The Center of Gender, Children, and Family Studies’ Universitas Andalas aims to promote new insights and discussion about the current global perspectives, considering the differences in academic and subject fields’ approaches across time, countries, and economic sectors, with its implications and to improve and share the scientific knowledge on gender research. Is meant to open our horizon that the issue of gender and social inclusion may be viewed from various disciplines and perspectives. This book constitutes the refereed post-conference proceedings of the 1st International Conference in Gender, Culture and Society, held online from Padang, Indonesia, August 30-31, 2021. The 85 revised full papers were carefully selected from 124 submissions. The papers are organized thematically in gender, culture and society. The papers present a wide range of insights and discussion about the current global perspectives on gender research.
Munculnya konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development) atau pun model green economy tidak lain didasari pada berbagai dampak yang muncul terhadap lingkungan akibat berbagai aktivitas manusia. Green economy menganut visi yang mencoba mengarahkan pembangunan ekonomi ke arah yang berkelanjutan. Kualitas lingkungan bukan hanya menjadi syarat untuk kehidupan manusia yang berkelanjutan, tetapi juga menjadi penerima akibat dari tindakan manusia yang sering abai dengan kondisi di sekitarnya. Ekonomi dan lingkungan seharusnya saling berkaitan secara harmonis, bukan eksploitatif. Kesadaran manusia terhadap aspek teologi, kosmologi, dan antropologi lingkungan membangun sikap dan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual di bidang ekonomi-lingkungan.
Satu dekade lebih, narasi kota-kota di Indonesia mengalami banyak perubahan yang bersifat fundamental, dimana pemicu utamanya adalah bergesernya bandul kekuasaan yang bergerak dari pusat ke daerah. Nalar desentralisasi serta merta menjadi titik mula gelombang proses, dinamika maupun perubahan yang terjadi dalam beragam dimensi. Ada banyak kebimbangan untuk mencari bentuk dari perubahan yang bersifat transisi maupun tantangan untuk merespon ketimpangan yang ada. Sebab beragam kisah yang hadir sesudahnya adalah gambar tentang kota yang tumbuh dalam ragam kepentingan, dan tak lagi menempatkan negara sebagai orientasi tunggal tapi juga kepentingan-kepentingan politis, modal maupun kombinasi kedu...
Isu kerusakan ekologi menjadi salah satu isu global yang sangat meresahkan bagi masyarakat dunia saat ini. Beberapa riset yang telah dilakukan oleh Walhi1 dan Data Statistik Lingkungan Hidup pada tahun 20152 , menyatakan bahwa kondisi kerusakan lingkungan sudah mencapai kondisi bahaya dan semakin memprihatinkan. Berbagai macam bentuk kerusakan lingkungan seperti pemanasan global, banjir, rusaknya lapisan ozon, pemusnahan spesies, hilangnya keanekaragaman hayati, dan lainlain, disebabkan oleh kepentingan pelestarian lingkungan sering diabaikan oleh manusia yang tidak bertanggungjawab terhadap masa depan dunia. Ini berarti masalah lingkungan hidup merupakan masalah moral yang berkaitan dengan perilaku hidup manusia. Oleh karena itu, harus diakui bahwa krisis lingkungan yang mengkhawatirkan dewasa ini sebenarnya bermula pada krisis moral secara global.
Angka kekerasan seksual di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Catatan Tahunan Komnas Perempuan (2021) mencatat, dalam kurun waktu 12 tahun, kekerasan seksual meningkat sebanyak 792%. Kekerasan seksual dapat terjadi di berbagai tempat, salah satunya Perguruan Tinggi. Kekerasan seksual dapat terjadi di mana saja. baik pada ruang privat maupun publik. Kekerasan seksual yang terjadi di kampus bentuknya beragam, meliputi perilaku fisik maupun non-fisik (termasuk juga pelecehan seksual luar dan dalam jaringan), korbannya tidak hanya perempuan, namun juga laki-laki maupun orang dengan disabilitas. Dengan demikian, dalam rangka menciptakan kehidupan PT yang aman bagi sivitas untuk melaksanak...
WIE IEEE Indonesia Section mempersembahkan Modul Pelatihan Women Againts Disruptive Information untuk menjadi pemicu terwujudnya masyarakat berliterasi tinggi yang siap menghadapi era post-truth. Kami mengucapkan selamat dan apresiasi kepada seluruh tim dan seluruh peserta yang telah berpartisipasi aktif sehingga modul Training of Trainers ini dapat terwujud dan diaplikasikan dalam keseharian kehidupan warga Indonesia Modern yang menjadi pemimpin di era keterbukaan informasi. (Prof. Riri Fitri Sari)