You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
kumpulan paper dian nafi dalam berbagai international conference terkait Architecture and Sustainability
Buku "Metode Penelitian Kuantitatif" menyajikan panduan lengkap untuk memahami pendekatan penelitian kuantitatif secara sistematis dan komprehensif. Dimulai dengan pengenalan konsep dasar dan paradigma positivisme sebagai landasan filosofis, buku ini menjelaskan bagaimana epistimologi dalam penelitian kuantitatif mendukung pengukuran objektif dan generalisasi temuan. Penjelasan tentang variabel penelitian, perumusan masalah, dan pengembangan hipotesis disajikan secara mendalam untuk membantu pembaca merancang penelitian yang terarah dan fokus. Melalui bab-bab tentang desain penelitian, teknik pengambilan sampel, pengumpulan data, serta validitas dan reliabilitas instrumen, buku ini membimbing pembaca untuk menghasilkan data yang akurat dan dapat dipercaya. Bagian akhir buku membahas analisis data kuantitatif, pengujian hipotesis, interpretasi, dan penyajian data, disertai dengan prinsip etika yang harus dipatuhi dalam penelitian. Dengan pendekatan yang aplikatif dan ilustrasi kasus nyata, buku ini cocok bagi mahasiswa, akademisi, dan peneliti yang ingin memahami dan menerapkan metode penelitian kuantitatif dengan baik.
We are delighted to introduce the proceedings of the first edition of International Conference on Economic and Social Science (ICON-ESS) 2018. The technical program has brought researchers and practitioners around the world to a good forum for discussing, leveraging and developing all social scientific and economic aspects to provide the updated science and insight about the knowledge development. This conference acquired 58 full papers with 2 Categories paper with most paper are from Economic and Social Science and also authors from almost 5 Countries such as Malaysia, Thailand, Bangladesh, Brunei Darussalam, Australia and many more.
In West Java, Indonesia, all it takes is a woman’s voice and a drum beat to make a man get up and dance. Every day, men there—be they students, pedicab drivers, civil servants, or businessmen—breach ordinary standards of decorum and succumb to the rhythm at village ceremonies, weddings, political rallies, and nightclubs. The music the men dance to varies from traditional gong ensembles to the contemporary pop known as dangdut, but they consistently dance with great enthusiasm. In Erotic Triangles, Henry Spiller draws on decades of ethnographic research to explore the reasons behind this phenomenon, arguing that Sundanese men use dance to explore and enact contradictions in their gender identities. Framing the three crucial elements of Sundanese dance—the female entertainer, the drumming, and men’s sense of freedom—as a triangle, Spiller connects them to a range of other theoretical perspectives, drawing on thinkers from Eve Kosofsky Sedgwick, Lévi-Strauss, and Freud to Euclid. By granting men permission to literally perform their masculinity, Spiller ultimately concludes, dance provides a crucial space for both reinforcing and resisting orthodox gender ideologies.
Apa yang terjadi bila sejumlah pemuda dengan latar belakang yang berbeda mulai saling memahami? Di saat perasaan senasib sepenanggungan makin membaja. Di kala motivasi bertahan hidup bersemayam dalam jiwa. Dan, ketika sebentuk benih cinta tumbuh bersemi malu-malu. Dari Sabang sampai Merauke, berbarislah generasi penerus bangsa. Mereka digembleng di Kawah Candradimuka, siang-malam tak kenal waktu. Akankah mereka mampu menghadapi tajamnya tatapan senior? Atau, berhasilkah mereka melewati hari-hari di tengah kerasnya bentakkan tentara? Inilah kisah sebuah tekad nan berkelindan dengan jatuh hati. Harapan berselimut frustrasi. Kekonyolan berpagut inspirasi. Hingga seutas rindu yang terikat bersama misteri. Hiruplah dalam-dalam aroma semangat mereka, para Kesatria Sabang Merauke.
Wisata ramah muslim diartikan sebagai kegiatan perjalanan dengan mengunjungi tempat tertentu yang bertujuan untuk rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara yang dilakukan sesuai dengan prinsip syariah. Destinasi wisata ramah muslim adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang di dalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas ibadah dan umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan yang sesuai dengan prinsip syariah. Indonesia berpeluang terkemuka di bidang wisata ramah muslim dunia, potensi dan berbagai peluang paripurna ada di Indonesia. Banyak wisatawan domestik dan internasional yang menjadikan Indonesia sebagai tujuan impian untuk didatangi. Buku ini bagian dari upaya mendorong dan memperkenalkan wisata ramah muslim. Buku ini sangat tepat dibaca oleh mahasiswa, dosen, peneliti dan semua pihak yang tertarik di bidang pariwisata ramah muslim yang akan menjadi corak wisata dunia. Buku persembahan prenadaMedia #PrenadaMedia
None
None