You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
This is the second of two volumes of essays from the Ecclesiological Investigations International Research Network's 14th International Conference focused on decolonizing churches and theology, addressing oppressions based on gender, racial, and ethnic identities; economic inequality; social vulnerabilities; climate change and global challenges such as pandemics, neoliberalism, and the role of information technology in modern society, all connected with the topic of decolonization. The essays in this volume focus on decoloniality in empire, family, and mission, written from historical, dogmatic, social scientific, and liturgical perspectives.
Lembaga agama dan kepercayaan merupakan lembaga peredam konflik. Pada zaman pra-Kristen, bius merupakan organisasi keagamaan yang amat efektif meredam konflik. Ketika bius menyelenggarakan upacara tahun baru yang dinamakan mangase taon, maka semua konflik harus dilupakan. Ritus tersebut menciptakan rekonsiliasi. Setelah memeluk agama Kristen, akibat persaingan dan perebutan kekuasaan di dalam organisasi gereja, justru agama itu menjadi sumber konflik serta melumpuhkan perannya sebagai peredam. Memang ada beberapa ritus agama Kristen yang dapat dipakai sebagai lembaga peredam misalnya Natal, Paskah maupun perjamuan kudus (marulaon na badia) namun hanya temporer dan kurang efektif. Bahkan kala...
Buku ini memuat hanya dua jenis folklor dari berbagai jenis folklor yang ada, yakni folklor ungkapan dan cerita prosa. Folklor ungkapan lisan sering diucapkan orang pada upacara adat, atau saat berbincang-bincang, saat melakukan kritik atau nasihat kepada orang kedua atau ketiga. Isi ungkapan folklor lisan yang ditulis dalam buku ini tampak merupakan nasihat, kiasan, cerita, atau kritik tajam. Kolektif satu marga atau warga sedesa. Pengucapan ini merupakan legalisasi usul dan saran, bahkan merupakan folklor yang mengungkapkan kejadian nyata, atau cerita berbasis pengalaman yang anonim, tetapi berkembang luas di tengah masyarakat yang mengandung teladan, nasihat, dan juga larangan.
Dalam kaitan pembentukan karakter yang diharapkan, maka baik kebudayaan maupun pendidikan saling mendukung. Kebudayaan memiliki nilai-nilai budaya yang berfungsi dan mampu membentuk karakter manusia pendukungnya. Yang diperlukan ialah para pendidik dan pemerintah harus berkemauan dan mampu menggali nilai-nilai kebudayaan yang dibutuhkan untuk membangun karakter yang dibutuhkan oleh bangsa. Namun yang paling utama ialah pendidikan harus mampu membentuk kepribadian yang memang berkeinginan keras untuk memiliki karakter yang baik dan berguna bagi bangsa. Moral yang diperoleh dari nilai-nilai budaya dan terutama mendapat dukungan dari ajaran agama dan kepercayaan yang dianut oleh setiap insan manusia Indonesia. Menurut penelitian penulis ada sejumlah 10 fungsi pendidikan asli milik bangsa Indonesia yang harus dilaksanakan di dalam pendidikan dan pengajaran di lembaga-lembaga sekolah dan universitas. Bila ditambah dengan 8 yang dikemukakan oleh Metta Spencer dan Alex Inkeles, maka kita memiliki 18 fungsi pendidikan yang sangat fungsional.
Wacana moderasi Islam kian hari semakin deras arus relevansinya dengan kompleksitas problem modernitas kita hari ini. Gagasan utamanya ialah menentang segala bentuk kekerasan, ekstremisme, terorisme, fanatisme, dan sejenisnya. Oleh Cak Nur, moderasi Islam digambarkan sebagai cara pandang maupun sikap keagamaan sebuah masyarakat yang lebih menekankan karakter moderat (ummatan wasathan). Salah satu ciri utamanya, mereka mengedepankan sikap-sikap yang fleksibel dalam menghadapi berbagai konflik maupun konfrontasi yang mencuat dari jurang-jurang perbedaan. Moderasi Islam mengemban misi: menjaga keseimbangan di antara dua kutub ekstremitas yang sulit dipertemukan, yakni antara (pemikiran, pemaham...
Buku ini lahir dari keinginan untuk memperkaya referensi Sosiologi Kebudayaan bagi mahasiswa dan masyarakat karena sebagai sebuah matakuliah Sosiologi Kebudayaan membutuhkan banyak referensi. Sosiologi Kebudayaan merupakan ilmu yang mempelajari kebudayaan melalui perspektif sosiologi. Metode yang digunakan dalam mempelajari kebudayaan biasanya menggunakan nilai nilai kearifan lokal yang tumbuh dan berkembang di masyarakat,serta perilaku kehidupan keseharian masyarakat. Sosiologi kebudayaan juga menggambarkan dan menganalisis kehidupan manusia di masa kini yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang multi kompleks. Buku ini merupakan hasil penelitian penulis dengan menggunakan metode kualitati...
Kita menyadari bersama bahwa tantangan dunia pendidikan semakin kompleks, ditandai dengan kelompok keagamaan eksklusif yang tengah menyusup di lingkungan kampus, termasuk di perguruan tinggi keagamaan. Para pimpinan perguruan tinggi tidak boleh abai akan kondisi yang semakin hari semakin mengancam.
“Agama” adalah istilah yang kini terasa sangat problematis dan mengandung banyak ironi: teramat dihormati sekaligus dihujat dengan penuh dengki. Milenium ketiga yang disebut sebagai era baru “kebangkitan agama” ini, bagi sebagian orang juga disebut sebagai era “kebangkrutan agama”. Pernyataan-pernyataan dari kedua kubu yang bertentangan itu—kaum beriman dan kaum ateis—kendati berpretensi rasional, faktanya telah melahirkan atmosfer yang menjadi sangat emosional, keras, dan offensif. Dalam situasi seperti itu, diperlukan sudut pandang yang lebih dingin dengan cakupan lebih umum dan kajian yang lebih mendalam atas duduk perkaranya. Buku ini berupaya melakukan kajian yang lebih dingin, umum, dan mendalam atas fenomena yang disebut “agama” itu dalam konteks permasalahan mutakhirnya. Buku ini penting bagi siapa pun yang ingin melihat inti perkara menyangkut persoalan agama hari-hari ini.
Buku ini merupakan hasil penelitian tentang subaltern perempuan banjar dalam tradisi Kawin Anom (kawin muda). Menguak ketertindasan perempuan dalam konteks budaya lokal yang dialami sejak zaman kolonial hingga saat ini (poskolonial). Warisan kawin anom berlangsung secara terus-menerus dan menjadi sebuah tradisi. Transformasi budaya kawin anom dimulai dari sistem perjodohan sampai pada pergaulan bebas anak-anak muda. Kawin anom direproduksi dalam fungsi sosial, budaya, dan ekonomi, sehingga berdampak pada ketertindasan perempuan yang melakukan kawin anom. Pengalaman perempuan kawin anom (life history) merupakan bagian penting dari studi etnografi feminis dalam tulisan ini. Budaya patriarkhi y...
“Demokrasi tak bisa berumah di angin. Triliunan uang terkuras, berbilang institusi tiruan dicongkokkan, dan pelbagai prosedur baru digulirkan tak membuat rakyat kian berdaya secara politik ekonomi. Perangkat keras demokrasi memang bisa dipoles, tapi perangkat lunak masih berjiwa tirani. Seperti contradiction in terminis, demokrasi berjalan dengan meninggalkan sang “demos” (rakyat jelata), bak Malin Kundang yang melupakan ibunya. Namun, itulah kenyataan demokrasi Indonesia yang berkembang saat ini. dan sosok demokrasi seperti itu pula yang dikuatirkan oleh para pendiri bangsa.” -Yudi Latif “Mirip seperti fundamentalisme agama (yang) berambisi menjadikan doktrin agama tertentu sebaga...