You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Selesai pentas musik di Aula SMA Batik, Yongky dan Leny dijebak kawan-kawan sekolahnya sendiri di Pantai Pasir Kencana Pekalongan. Setelah diserang dengan sapu tangan berlumur cairan obat bius, dua personil Lingkar Jetayu Band SMA Masehi itu diperdaya oleh Christ, Paul, Udin, Ary Wijaya dan Andang. Lima remaja itu melakukan perbuatan yang tidak senonoh terhadap vokalis Lingkar Jetayu Band. Yongky, sang pacar dibuat tak berdaya lantaran berulang kali dibius dan bahkan dianiaya oleh kawan-kawan akrabnya itu. Ujung-ujungnya, untuk menghilangkan jejak perbuatan biadabnya itu Yongky dan Leny diceburkan ke Muara Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan. Setengah sadar Yongky bisa menyeret Leny ke ...
Novel “DENDAM & CINTA KELUARGA MARXIS” ini merupakan refleksi atas peristiwa pertengahan tahun 1960-an yang dampaknya menjalar ke berbagai daerah, termasuk Semarang dan Pekalongan. Dalam atmosfer Politik Nasakom yang digagas Ir. Soekarno, Jawa Tengah menjadi target PKI untuk dijadikan basis penganut Marxisme. Sasaran itu tidak hanya berkisar pada kalangan sipil, tetapi masuk area militer pula. Alhasil ketika meletus G30S/PKI di Jakarta, wilayah Kodam VII/Diponegoro menjadi sasaran pembersihan dari golongan komunis oleh massa anti PKI, yang disokong sepenuhnya oleh TNI Angkatan Darat. Korban pun berjatuhan. Tanpa proses pengadilan, banyak orang yang menerima hukuman secara mengerikan. Tokoh dan kader PKI, Gerwani, Pemuda Rakyat, BTI, CGMI, IPPI, Lekra, Baperki dan lain-lain ditangkap, ditahan, disiksa dan dibantai. Semua itu menyisakan dendam dan kebencian. Apakah dendam itu masih mengalir hingga sekarang? Andalas, Dewi Andalas, Bimo dan Arimbi melakukan operasi senyap dalam nuansa mistis. Melampiaskan pembalasan di berbagai kota di Pesisir Utara Jawa Tengah, termasuk di Kota Pekalongan. Siapa saja korbannya dan siapa yang bisa menghentikan dendam Keluarga Marxis ini?
Sejak bergabung dalam The Sidji Band ’76, hubungan Pradnya Paramitha dengan Okto Pratama semakin dekat. Bareng kelompok musik milik SMP Negeri 1 Perintis Pekalongan itu Paramitha, Okto, Bani, Adam, Totok, dan Medy tidak hanya berkutat dalam urusan nada dan irama. Keenamnya terlihat kompak dalam kegiatan sehari-hari; nonton film bareng di bioskop, jalan-jalan keliling Pekalongan dan sekitarnya, nongkrong di kafe, atau sekedar kongkow di rumah salah seorang di antara mereka. Kekompakan mereka teruji ketika mereka berhasil meraih juara dalam Festival Band Remaja Tingkat SMP se-Eks Karesidenan Pekalongan. Hubungan Paramitha -sang vokalis dan Okto si lead guitar pun semakin dekat. Bahkan ketika...
Pada awalnya Robertus dan Irwan saling bermusuhan. Isuenya, keduanya rebutan bangku kosong di sebelah Neni, sang Primadona SMA Kartini Pekalongan. Atas campur tangan Dhani, Neni, Juwita dan Elizabeth, perseteruan antara Robertus dengan Irwan dapat dihentikan. Bahkan kemudian keduanya bersama Anton dan Edwin membentuk grup band baru, menyusul Ayu Band yang dibentuk Dhani, Neni, Juwita dan Elizabeth. The Bledeg - kelompok musik milik Robertus, Irwan, Edwin dan Anton dibentuk untuk menandingi Blue Blood Band - grup musik yang dibentuk Hendro, Hendra, Hendri dan Jatno. Terbentuknya The Bledeg lantaran Robertus Cs muak dengan arogansi Hens Bersaudara – anak pejabat pusat yang ditugaskan di Peka...
“Kebenaran akan menemukan jalannya sendiri. Begitu juga dengan kebenaran sejarah. Membaca menjadi salah satu jalan menuju kebenaran. Membaca novel KI AGENG CEMPALUK Ksatria Kinasih Pajang-Mataram akan memperkaya tfsir legenda Kabupaten Pekalongan.” Drs. H. Amat Antono, M.Si. (Bupati Pekalongan Periode 2001-2006 & Periode 2011-2016) “Ikhtiar mendokumentasikan legenda & sejarah Pekalongan dalam sebuah novel berhasil dilakukan penulis. Dalam novel ini ditegaskan, bahwa Ki Ageng Cempaluk & Joko Bahu bukanlah sekedar tokoh dongeng rakyat, tetapi keduanya hadir di panggung sejarah di tengah pertikaian politik - militer antara Mataram Islam dengan VOC.” Drs. H. Farid Achwan (Ketua DPRD Kabu...
Aneh bin ajaib! Gadis secantik Yuli terlibat dalam hubungan istimewa dengan Juli, cowok berkulit legam dan bersuara cempreng. Kampus Sastra – Budaya Undip sempat heboh. Bahkan konco-konco lawas Juli dari Pekalongan dibuat terheran-heran. Peristiwa langka ini ditafsir kawan-kawan Juli sebagai salah satu tanda akhir zaman. Juli sendiri sebenarnya tak menduga bahwa Yuli begitu mudah dekat dan lengket dengan dirinya. Awal pertemuan dengan Duta Kampus yang multitalenta di Hotel Patra Jasa Semarang itu, Juli dan Rosso yang saat itu menjadi Panitia Seminar Pramuka Mahasiswa memang dibuat takjub. Pertemuan kedua adalah ketika Juli melihat Yuli bermain gitar tunggal di Stand GKBI pada ajang PRPP Ja...
Di tengah broken home keluarga Papa-Mamanya, Irwan mengalami broken heart. Elizabeth, amoy cantik yang sangat dicintainya itu menikah dengan Andrean, anak juragan tembakau dari Temanggung. Irwan merasa hidupnya sangat kacau. Maka ia pun memutuskan untuk berhenti kuliah dan bekerja di biro perjalanan wisata. Dalam sebuah Workshop Pariwisata yang diselenggarakan oleh Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi di Hotel Indonesia, Jakarta, Irwan bertemu dengan Yuli, mantan adik kelasnya di Jurusan Sastra Inggris Fakultas Sastra – Budaya Undip. Di Jakarta itu pula Irwan bertemu lagi dengan Juli dan Rosso, dua konco lawasnya dari Pekalongan. Karena sama-sama menjalani aktivitas di dunia pariw...
Dari pelataran Candi Borobudur, mendadak lima personil The Sidji Band terjebak lorong waktu. Dari Abad XX Masehi meloncat mundur ke Abad XIII Masehi. Agung, Dhani, Elizabeth, Irwan, dan Joyo masuk ke dalam kehidupan masyarakat Jawa Kuno. Lima pelajar SMP Negeri 1 Perintis Pekalongan itu tiba-tiba berada dalam gejolak politik menjelang runtuhnya Kerajaan Singosari. Empu Raganata, salah seorang pejabat senior Kerajaan Singosari yang dilengser jabatannya menculik lima anak band. Kelimanya diminta memberi penjelasan kepada Prabu Kertanegara, bahwa Ekspedisi Pamalayu justru sangat membahayakan keamanan Istana Raja. Bahkan keselamatan Baginda Raja Kertanegara sendiri terancam. Berdasar buku sejara...
Rumah Dhani dan Agung saling berhadapan; terletak di ujung selatan Jl. Dr. Wahidin Pekalongan. Sedari kecil keduanya berteman dan bermusuhan, bertengkar dan berbaikan. Menginjak SMP Dhani justru lebih dekat dengan Okto, kakak Agung yang sudah SMA. Okto lah yang kemudian mengajari Dhani bermain gitar. Kedekatan Dhani dengan Okto membuat Mitha gusar. Vokalis Sengkarang Band itu merasa, bahwa Dhani telah merebut Okto darinya. Ketika Okto kuliah di UNDIP, gitaris terbaik Festival Band Remaja se-Eks Karesidenan Pekalongan itu mulai mengajak Agung dan kelompoknya untuk menelusuri jalan setapak, menembus hutan belantara, menerjang arus sungai, dan naik-turun gunung. Dhani pun tak mau ketinggalan da...
Di tengah pergaulan dengan konco-konco lawasnya yang kini sibuk dengan pekerjaan dan rumah tangga masing-masing, Juwita tetap eksis dalam dunia pergerakan. Bersama Robertus, eks aktivis mahasiswa Undip yang kini menjadi jurnalis, Juwita melibatkan diri dalam konflik pencemaran limbah industri di aliran Kali Banger, Pekalongan. Selain itu, Juwita ikut Robertus dan Hery Gendut ke Jakarta ketika terjadi konflik politik dan perebutan Kantor PDI di Jl. Diponegoro, antara kubu Soerjadi dengan kubu Megawati, sehingga terjadi Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli 1996, atau yang kemudian terkenal dengan nama Kudatuli. Kembali ke Pekalongan, menjelang Pemilu 1997 Juwita dan Robertus terjebak pada beberapa k...