You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Buku ini merupakan sebuah persembahan kepada Prof. Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, M.A.Ed., M.Phil. pada hari beliau dikukuhkan menjadi Guru Besar di bidang Ilmu Filsafat Islam. Berisi kesan-kesan selama mengenal beliau dari para guru, sahabat, dan murid. Berbagai kesan ini dituliskan sebagai bentuk apresiasi perjuangan beliau dan integritas beliau di ranah disiplin ilmu yang digelutinya, yaitu filsafat Islam. Di samping itu, kesan-kesan ini juga menjadi sebuah motivasi dan pelecut bagi para pembacanya bahwa berbagai pencapaian yang diraih oleh Prof. Hamid bukanlah suatu hal yang instan dan tanpa melewati perjuangan yang berdarah-darah, serta membutuhkan komitmen dan integritas yang tinggi.
Mencatat berbagai perjuangan muadalah pesantren (usaha pengakuan pesantren) di Indonesia, mulai dari awal perjalanan hingga menjelang lahirnya Undang-Undang Tentang Pesantren tahun 2019. bagi para peneliti dan pemerhati pesantren sangat diperlukan guna mengidentifikasi perkembangan pesantren dari tahun 1999 hingga 2019.
Kewenangan Hukum bagi Dokter yang melakukan tindakan aborsi secara umum sudah diatur secara eksplisit dalam UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran serta Permenkes No. 3 Tahun 2016 tentang Pelatihan dan Penyelenggaraan Pelayanan Aborsi atas Indikasi Kedaruratan Medik dan akibat Perkosaan. Terdapat pembatasan kewenangan dokter yang akan melakukan aborsi akibat perkosaan, yakni batasan umur kehamilan yang diperbolehkan 6 minggu. Semua kewenangan di atas diberikan dengan syarat dokter yang bersangkutan telah mengikuti pelatihan sehingga mempunyai sertifikat kompetensi tentang tindakan tersebut. Pertanggungjawaban hukum bagi dokter yang melakuka...
"Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi di Era Disrupsi" adalah sebuah buku yang kami susun dengan tujuan memberikan kontribusi penting dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks dan berdinamika. Era disrupsi, yang ditandai oleh kemajuan teknologi dan perubahan sosial yang pesat, mendorong kita untuk terus beradaptasi dan berkembang. Pendidikan kewarganegaraan menjadi sangat relevan dalam konteks ini, karena melibatkan pembentukan karakter dan pemahaman mahasiswa tentang peran mereka dalam masyarakat yang terus berubah. Buku ini berisi berbagai konsep, teori, dan praktik terkini dalam bidang pendidikan kewarganegaraan, serta bagaimana pengajaran dan pembelajaran dapat disesuaikan dengan realitas zaman sekarang. Kami berharap buku ini dapat menjadi panduan yang bermanfaat bagi para dosen dan mahasiswa perguruan tinggi dalam upaya mereka untuk memahami, mengajar, dan mempraktikkan nilai-nilai kewarganegaraan yang esensial dalam menjalani kehidupan di era yang semakin kompleks ini.
Buku ini hadir sebagai upaya untuk menjelajahi dan mendalami permasalahan yang kompleks namun sangat relevan dalam sistem peradilan, yakni tindak pidana Obstruction of Justice yang dilakukan oleh aparat penegak hukum. Sebagai bagian integral dari sistem keadilan, aparat penegak hukum diharapkan menjadi pelindung kebenaran dan keadilan. Namun, ironisnya, dalam perjalanan penegakan hukum, terkadang kita menemui tindakantindakan yang justru menghambat jalannya keadilan.
Pernah menonton acara Insipiratif Kick Andy? Apa yang anda temukan? Insipirasi kan. Setiap pekan ditampilkan sosok-sosok yang berbuat dan berkreas di atas rata-rata manusia normal. Amalan diluar kebiasaan inilah yang menjadikan mereka istimewa. Dan Hebatnya mereka mampu menginsipirasi orang banyak untuk ikut bergerak. Buku ini merupakan kumpulan tulisan dari penulis Sahabat Pena Kita (SPK)-komunitas penulis yang beragam, mulai dari Guru Besar, Kyai, Ustadz, guru, politikus, mahasiswa sampai emak-emak rumah tangga yang menceritakan inspirasi dan keteladan yang mereka temukan pada sosok ibu,ayah,guru, sahabat dan orang-orang yang biasa yang ada di kehidupan sehari-hari. Anda akan dibawa mengarungi dan meneguk berjuta insipirasi dari sosok yang tidak pernah di ungkap di buku-buku yang beredar luas di pasaran. Karena sebagaian besar dari tulisan di buku ini bersumber dari orang-orang dekat penulis
#UMMURRISALAH MENYADARI POLITIK IDENTITAS SEBAGAI ANCAMAN BERSAMA Bangsa Indonesia akan menghadapi pesta besar. Hal tersebut seiring dengan telah ditetapkannya seluruh tahapan pemilihan umum secara serentak di Tanah Air. Di tengah harapan bagi lahirnya pemimpin terbaik, sejumlah hal juga perlu diantisipasi termasuk kemunculan politik identitas. Bersaing Oke, Memecah Belah Jangan Suarakan Politik Gagasan, Bukan Narasi Identitas #Iftitah : Pemilu dan Ujian Masa Depan Bangsa #Lentera Gus Baha : Saatnya Muhasabah agar Hidup Lebih Berkah #Kancah Dakwah : Perkuat Dak wah di Kancah Internasional #Uswah : Tekun dan Punya Prinsip JujurPejuang Peradaban dan Pendidikan Perempuan
Kualitas pemikiran di masa depan ditentukan oleh kualitas pendidikan saat ini. Proses pembelajaran formal anak didik menentukan arah masa depan mereka. Dalam konteks ini, Dr. M. Arfan Mu’ammar mengemukakan isu-isu penting dari pendidikan yang butuh untuk dikaji ulang. Robert John Pope, Direktur Equal Access International, Australia. Buku “Nalar-Kritis Pendidikan” karya Dr. M. Arfan Mu'ammar ini memberi kita banyak insight bagaimana memecahkan masalah pendidikan di Indonesia... Sebuah percikan pemikiran yang sangat aktual dan mencerahkan Dr. Budhy Munawar-Rachman, Aktivis di Yayasan The Asia Foundation dan Living Values Education. * Merebaknya anarkisme moral etis siswa, baik di sekolah...
Mengapa kita perlu menerima segala keputusan yang berlegar dalam ruang sosial tanpa menggugat atau sekurang-kurangnya menyemak relevansinya? Adakah kita kekurangan karangan-karangan yang mencerahkan dan menguak minda masyarakat ataukah kita sudah menjadi lemah, layu dan longlai akibat dibelasah teruk oleh wacana hegemoni yang mendominan? Naskhah ini tidak bertugas untuk menjawab persoalan-persoalan ini dengan kemas dan mapan, namun berperanan untuk membangkitkan pertanyaan-pertanyaan penting yang terpencil dan digelapkan. Mengungkit-ungkit permasalahan setempat dan memikir-ulang peranan orang muda dalam berhadapan dengan "tirani baru" yang boleh berbentuk wacana kekuasaan, agama dan budaya. Ketidakberesan ini cuba digembar-gemburkan dan berharap agar masyarakat mula terlibat dalam misi pemberdayaan dan mencerahkan masyarakat. Kritik sosial dan sanggahan-sanggahan yang tersedia dalam naskhah ini menuntut kritik balas dan gugatan yang lebih kemas. Ini fungsi wacana yang perlu dihidupkan semula. Dan, inilah peranan orang muda. Sekalipun masyarakat menghukumnya derhaka.
None