You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Mengapa kita perlu menerima segala keputusan yang berlegar dalam ruang sosial tanpa menggugat atau sekurang-kurangnya menyemak relevansinya? Adakah kita kekurangan karangan-karangan yang mencerahkan dan menguak minda masyarakat ataukah kita sudah menjadi lemah, layu dan longlai akibat dibelasah teruk oleh wacana hegemoni yang mendominan? Naskhah ini tidak bertugas untuk menjawab persoalan-persoalan ini dengan kemas dan mapan, namun berperanan untuk membangkitkan pertanyaan-pertanyaan penting yang terpencil dan digelapkan. Mengungkit-ungkit permasalahan setempat dan memikir-ulang peranan orang muda dalam berhadapan dengan "tirani baru" yang boleh berbentuk wacana kekuasaan, agama dan budaya. Ketidakberesan ini cuba digembar-gemburkan dan berharap agar masyarakat mula terlibat dalam misi pemberdayaan dan mencerahkan masyarakat. Kritik sosial dan sanggahan-sanggahan yang tersedia dalam naskhah ini menuntut kritik balas dan gugatan yang lebih kemas. Ini fungsi wacana yang perlu dihidupkan semula. Dan, inilah peranan orang muda. Sekalipun masyarakat menghukumnya derhaka.
Di segala zaman, kita merindukan ulama berkualifikasi sebenar-benar pewaris Nabi. Ulama yang dimaksud, istiqamah sebagai “Pembawa berita gembira dan pemberi peringatan” sebagaimana amanat bagi para Nabi. Ulama sebagai pembawa berita gembira, insya Allah semua bisa melakukannya. Tapi ulama yang berani mengambil risiko dengan aktif memberi peringatan terutama kepada penguasa, boleh jadi, tak banyak. Untuk itu, kita harus lebih sering dan serius mengkaji sejarah. Ambil-lah berbagai pelajaran penting! Nabi Ibrahim tegar berdebat dengan Namrud sang raja. Nabi Musa tak gentar menghadapi Firaun sang penguasa. Nabi Muhammad tak ragu mendakwahi Abu Lahab sang pembesar Quraisy. Di negeri ini, di s...
Buku ini membahas pemikiran wasatiyah Imam al-Ghazali. Secara khusus menelaah konsep wasatiyah dalam kitab Al-Iqtishad fi al-I’tiqad. Di era kontemporer ini pemikiran ghuluw telah merasuk ke dalam sendi-sendi kehidupan umat Islam. Pemikiran ghuluw ini bersumber dari suatu keyakinan yang berlebihan terhadap satu keyakinan tertentu. Secara normatif al-Qur’an, as-Sunnah dan ajaran para ulama terdahulu bahwa wasatiyah merupakan karakteristik yang tidak pernah hilang dalam setiap ajaran. Imam al-Ghazali, seorang mujaddid abad ke-5 H, menulis kitab Al-Iqtishad fi Al-I’tiqad. Kitab kalam yang menawarkan suatu pemikiran yang iqtishadi atau wasatiyah. Pemikiran kalam Imam al-Ghazali ternyata be...
Buku ini secara khusus mengkaji dasar-dasar pemikiran teologi Mohammed Arkoun, pandangannya tentang konsep Ahl al-Kitab dan unsur filsafat postmodernisme dalam konsep Masyarakat Kitab yang ia usulkan. Kajian dalam buku ini ini setidaknya bermanfaat bagi kajian studi perbandingan agama dan akidah, serta dunia pemikiran Islam secara umum. Bagi religious studies dan akidah, buku ini diharapkan akan membuka sebuah wawasan kontemporer, bahwa ideologi-ideologi baru yang lahir di dalam gelombang globalisasi perlu ditelaah lebih jauh sebelum ditelan. Berbagai tawaran baru diajukan terutama tawaran metodologis yang berkembang di dunia para filosof postmodern juga harus disesuaikan dengan keadaan teol...
Banyak Buku yang ditulis untuk mengungkap dan membantah paham Islam Liberal, namun buku ini terasa lebih berbeda dan istimewa, karena ditulis oleh sejarawan muda dengan mengungkap latar belakang sejarah secara lengkap tentang pertarungan pemikiran antara para pengusung paham Islam Liberal dengan kelompok aktivis dan intelektual dari gerakan dakwah di negeri ini. Sebagai buku yang berasal dari disertasi penulisnya di Universitas Indonesia (UI), karya ini memiliki bobot ilmiah yang baik, kaerna sudah diuji secara akademis. Penulis merekam segala peristiwa, wacana, dan adu argumentasi yang dilontarkan dari kedua belah pihak, kemudian memberikan analisa dan penjelaskannya dengan bahasa yang sang...
Memasuki zaman yang semakin angkuh dan bobrok ini, perlulah kembali pulang ke pemikiran yang mendasar, menggali dan mempertanyakan berbagai ideologi yang tercecer dan menimbulkan kesenjangan hidup. Pikiran kritis dan filosofis menyibak kedok-kedok busuk yang lahir dari rahim agama dan melenceng dari sistem pengetahuan, politik, ekonomi, kekuasaan, dan kebudayaan yang memakai samaran. Buku ini hadir di tangan pembaca yang budiman dengan menyajikan semangat kuat untuk menelanjangi pagina-pagina teori kritis filsafat dari berbagai mazhab. Buku yang bertajuk Dasar-Dasar Memahami Mazhab Filsafat ini memberikan pemahaman kepada Anda tentang studi kritis mulai dari Mazhab Renaisans, Mazhab Rasionalisme, Mazhab Empirisme, Mazhab Pencerahan, Mazhab Idealisme, Mazhab Positivisme, Mazhab Materialisme, Mazhab Eksistensialisme, Mazhab Frankfurt, Mazhab Strukturalisme, dan Mazhab Poststrukturalisme.
Buku ini merupakan sebuah persembahan kepada Prof. Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, M.A.Ed., M.Phil. pada hari beliau dikukuhkan menjadi Guru Besar di bidang Ilmu Filsafat Islam. Berisi kesan-kesan selama mengenal beliau dari para guru, sahabat, dan murid. Berbagai kesan ini dituliskan sebagai bentuk apresiasi perjuangan beliau dan integritas beliau di ranah disiplin ilmu yang digelutinya, yaitu filsafat Islam. Di samping itu, kesan-kesan ini juga menjadi sebuah motivasi dan pelecut bagi para pembacanya bahwa berbagai pencapaian yang diraih oleh Prof. Hamid bukanlah suatu hal yang instan dan tanpa melewati perjuangan yang berdarah-darah, serta membutuhkan komitmen dan integritas yang tinggi.
Mendudukkan posisi Ahlussunnah wal Jamaah (Sunni) dan Syiah, secara proporsional dan ilmiah, merupakan sikap yang tepat untuk mencari solusi problematika hubungan Sunni dan Syiah. Mayoritas umat masih awam terhadap jatidiri Ahlussunnah dan Syiah. Sebabnya, akses terhadap pustaka-pustaka utama Syiah masih sangat terbatas. Ditambah lagi, Syiah terus menerus memasang ‘iklan’ bahwa Sunnah dan Syiah itu tidak memiliki perbedaan akidah, tapi hanya perbedaan mazhab fikih dan pemikiran politik.
"Istilah Ahlus Sunnah Wal Jamaah adalah mereka yang berpegang teguh kepada Sunnah Rasulullah mereka yang bersepakat dalam hal itu. Mereka adalah para Sahabat dan Tabi'in, para imam yang diberi hidayah dan mengikuti mereka, dan siapa yang berjalan mengikuti jejak mereka dalam aqidah, perkataan, dan perbuatan, sampai Hari Kiamat." (Dr. Amal Fathullah Zarkasyi, dosen Institut Studi Islam Darussalam (ISID), Gontor. Aswaja: Salaf dan Khalaf) "Kita sudah faham bahwa liberalisasi agama adalah masalah terbesar yang dihadapi umat beragama di era modern ini. Bukan hanya umat Islam tetapi umat-umat agama lain mendapatkan pekerjaan rumah yang sama." (Dr. Adian Husaini. Membendung Arus Liberalisme di Ind...
Judul : Sunan Kalijaga Dan Mitos Masjid Agung Demak Penulis : Dr. Fairuz Sabiq, M.S.I Ukuran : 15,5 x 23 cm Tebal : 110 Halaman No ISBN : 978-623-6233-81-8 Sinopsis Sunan Kalijaga dengan kedekatannya dengan sang Maha Pencipta, juga dengan kemampuan ilmu agama yang sangat tinggi, kepandaian dalam memahami persoalan sosial-budaya dan kemasyarakatan, beliau dapat menjelaskan kepada masyarakat tentang suatu hal diluar kemampuan masyarakat saat itu. Sunan Kalijaga menunjukkan dan mengajari masyarakat akan banyak hal yang belum diketahui oleh masyarakat tanpa menggeser atau kontra dengan masyarakat atau ulama lain. Kemampuan ini bagi masyarakat dipercayai sebagai karomah atau makrifat sunan Kalija...