You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Responding to evolving challenges toward achieving gender equality and social inclusion. 30-31 August 2021, Indonesia. This event, organized by Pusat Studi Gender, Anak, dan Keluarga (PPGAK) ‘The Center of Gender, Children, and Family Studies’ Universitas Andalas aims to promote new insights and discussion about the current global perspectives, considering the differences in academic and subject fields’ approaches across time, countries, and economic sectors, with its implications and to improve and share the scientific knowledge on gender research. Is meant to open our horizon that the issue of gender and social inclusion may be viewed from various disciplines and perspectives. This book constitutes the refereed post-conference proceedings of the 1st International Conference in Gender, Culture and Society, held online from Padang, Indonesia, August 30-31, 2021. The 85 revised full papers were carefully selected from 124 submissions. The papers are organized thematically in gender, culture and society. The papers present a wide range of insights and discussion about the current global perspectives on gender research.
This edited volume explores how success is conceptualized and represented in texts for young people in Asia. The essays in this collection examine how success for children relates to education, family, gender, race, class, community, and the nation. It answers the following questions: How is success for children represented in literature, cinema, and popular media? In what ways are these images grounded in the historical, political, and cultural contexts in which they are produced and consumed? How does childhood agency influence ideas about success in Asia? Highlighting the similarities and differences in how success is defined for children and young adults in Japan, South Korea, People’s Republic of China, Singapore, Taiwan, Indonesia, Vietnam, and India, this volume argues that success is an important keyword in the literary and cultural study of childhood in Asia.
Rayuan sastra ternyata menggiurkan. Rayuan adalah upaya memikat pihak lain, yaitu pariwisatawan. Rayuan “maut” sastra tidak perlu diragukan lagi. Sebab sastra itu dunia kata. Kata itu penuh pesona, untuk merayu pariwisatawan. Jadilah pariwisata kata yang memikat hasrat. Destinasi pariwisata sastra akan semakin menggairahkan. Begitulah “ruh buku ini”, sebagi sebuah reklame sastra yang unik. Pariwisata kata, jauh lebih memikat dibanding destinasi yang “bisu”, tanpa kata-kata. Kata-kata itu memotret suasana. Kata pula yang menggugah hasrat. Kata-kata indah yang diolah menjadi karya sastra, jauh lebih memikat. Maka, buku ini memang sebuah potret. Potret sastra kita. Sastra itu ternya...
None
Rayuan sastra ternyata menggiurkan. Rayuan adalah upaya memikat pihak lain, yaitu pariwisatawan. Rayuan “maut” sastra tidak perlu diragukan lagi. Sebab sastra itu dunia kata. Kata itu penuh pesona, untuk merayu pariwisatawan. Jadilah pariwisata kata yang memikat hasrat. Destinasi pariwisata sastra akan semakin menggairahkan. Begitulah “ruh buku ini”, sebagi sebuah reklame sastra yang unik. Pariwisata kata, jauh lebih memikat dibanding destinasi yang “bisu”, tanpa kata-kata. Kata-kata itu memotret suasana. Kata pula yang menggugah hasrat. Kata-kata indah yang diolah menjadi karya sastra, jauh lebih memikat. Maka, buku ini memang sebuah potret. Potret sastra kita. Sastra itu ternya...
Rayuan sastra ternyata menggiurkan. Rayuan adalah upaya memikat pihak lain, yaitu pariwisatawan. Rayuan “maut” sastra tidak perlu diragukan lagi. Sebab sastra itu dunia kata. Kata itu penuh pesona, untuk merayu pariwisatawan. Jadilah pariwisata kata yang memikat hasrat. Destinasi pariwisata sastra akan semakin menggairahkan. Begitulah “ruh buku ini”, sebagi sebuah reklame sastra yang unik. Pariwisata kata, jauh lebih memikat dibanding destinasi yang “bisu”, tanpa kata-kata. Kata-kata itu memotret suasana. Kata pula yang menggugah hasrat. Kata-kata indah yang diolah menjadi karya sastra, jauh lebih memikat. Maka, buku ini memang sebuah potret. Potret sastra kita. Sastra itu ternya...
Rayuan sastra ternyata menggiurkan. Rayuan adalah upaya memikat pihak lain, yaitu pariwisatawan. Rayuan “maut” sastra tidak perlu diragukan lagi. Sebab sastra itu dunia kata. Kata itu penuh pesona, untuk merayu pariwisatawan. Jadilah pariwisata kata yang memikat hasrat. Destinasi pariwisata sastra akan semakin menggairahkan. Begitulah “ruh buku ini”, sebagi sebuah reklame sastra yang unik. Pariwisata kata, jauh lebih memikat dibanding destinasi yang “bisu”, tanpa kata-kata. Kata-kata itu memotret suasana. Kata pula yang menggugah hasrat. Kata-kata indah yang diolah menjadi karya sastra, jauh lebih memikat. Maka, buku ini memang sebuah potret. Potret sastra kita. Sastra itu ternya...
Perbedaan laki-laki dan perempuan, baik dari segi substansi kejadian maupun peran yang diemban dalam masyarakat, telah menimbulkan perdebatan dan diskusi yang cukup panjang bahkan masih menyimpan masalah. Perbedaan jenis kelamin secara biologis (seks) ini telah melahirkan interpretasi budaya, yang kemudian dikenal dengan istilah gender. Berbicara gender, fakta empiris memperlihatkan bahwa perempuan adalah phak yang lebih banyak mendapatkan bentuk-bentuk ketidakadilan gender, semisal berupa marginalisasi perempuan, penempatan perempuan pada subordinasi, stereotype (pelabelan), kekerasan (violence) terhadap perempuan, dan beragam kasus lainnya yang sering kita dengar. Buku ini hadir mengajak pembacanya “berwisata”, untuk memikirkan kembali (rethinking) emansipasi kaum wanita, dalam hubungannya dengan partisipasi kebangsaan dan dinamika masyarakat. Karena bagaimanapun, permasalahan gender ini sangat mempengaruhi pembangunan suatu negara. Harapannya, tentu saja agar perjuangan kesetaraan gender di Indonesia segera dapat direalisasikan, dalam rangka membangun tatanan sosial yang lebih berkeadilan.
Ini Puisi (Pesona Kharismamu Bagai Pelangi) PENULIS: FPL ISBN : 978-623-7667-31-5 www.guepedia.com Sinopsis: Puisi, Bukan sebatas kata yang diikat oleh kalimat, dipoles dengan titik dan koma. Tapi, Puisi lahir dari imaji-imaji yang berkeliaran, juga lahir dari realitas-realitas sekitar yang diwarnai dengan khayal sebagai pengungkapan hasrat untuk bagaimana bertingkah. Ini Puisi Merupakan buku kedua proyek menulis yang diadakan oleh Forum Pena Lumiere. Ini Puisi Adalah sebuah cinta dan pengabdian diri pada orang-orang terkasih Ini Puisi Adalah bentuk wujud nyata telah lahir penulis-penulis amatir untuk mengais harapan Semoga, semakin banyak lagi penulis-penulis hebat yang lahir dari Forum Pena Lumiere, Aamiin. Besar harap kami, Forum Pena Lumiere menjadi forum kepenulisan yang mendunia serta memberikan manfaat bagi khalayak. Selamat membaca! Semoga dapat memetik makna dari tiap bait-bait kata. Salam santun penuh cinta dari Owner dan Founder Forum Pena Lumiere (Asa Aisiti Aisyah) www.guepedia.com Email : guepedia@gmail.com WA di 081287602508 Happy shopping & reading Enjoy your day, guys