You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
These two memoirs provide windows into the Sumatran past, in particular, and the early 20th-century history of south-east Asia, in general. In reconstructing their own passage into adulthood, the writers tell the story of their country's turbulent journey to independence.
None
None
Penelitian tentang pergerakan Muhammadiyah antara tahun 1960- 1990 yang terjadi di Ponorogo dan Ngawi ini dilakukan selama kurang lebih lima tahun. Mencoba untuk mengunggkap sisi-sisi lain dari tradisi Ngèngèr. Ngèngèr yang semula merupakan praktik ikut hidup pada orang lain dengan strata sosial dan strata agama lebih tinggi, agar memiliki masa depan lebih baik. Ujungnya, dengan segenap dialektika dan diskursus di dalamnya, ngèngèr membawa seseorang mengalami transformasi ideologi. Tidak hanya berhenti di situ, transformasi ideologi kemudian terejewan- tahkan dalam gerakan moderasi pada praktik purifikasi dan tajdid. Terminologi adaptif, selektif, dan apatif menjadi kunci pokok. Dari situ, kemudian praktik tradisi dilakukan modifikasi. Dalam buku ini, disebut dengan praktik “Islam autentik”. Sebuah praktik keagamaan hasil sintesa dan simbiosis antara
SINOPSIS Setiap orang memiliki permasalahan yang dihadapi. Dan sudah seharusnya juga setiap orang menginginkan terlepas dari permasalahan. Mereka ingin bahagia. Akan tetapi kadang untuk meraih kebahagiaan perlu perjalanan yang kadang panjang dan kadang berliku. Permasalahan yang dihadapi seseorang, mungkin terlihat ringan dan sangat biasa bagi orang lain. Tetapi tentunya akan berbeda bagi yang sedang mengalami. Kegagalan, kesulitan, kekecewaan, merupakan jalinan perasaan yang harus diterima. Bagi orang-orang yang tegar, permasalahan bukan akhir segalanya. Mereka akan selalu berusaha, berjuang untuk menggapai bahagia. Peran serta orang di sekitarnya sangat berpengaruh pada seseorang dalam men...
Sukses sebagai sous chef di restoran Prancis ternama ternyata tidak menjadi jaminan sukses dalam hubungan asmara. Bosan diabaikan dan tidak mau lagi mendapat janjijanji palsu, Diandra memutuskan hubungan dengan Edgar. Walau Edgar berusaha memohon, Diandra berkeras tidak mau kembali padanya. Apalagi di saat seperti itu muncul pria tampan yang menjadi chef kepala di restoran tempat Diandra bekerja, Aloys. Aloys yang ramah dan tampan berbeda 180 derajat dengan Edgar yang pendiam dan eksentrik. Kehadiran Aloys membuat Diandra yang tenang sehingga menjadi penuh warna dan... drama. Jika Diandra memilih Aloys, ia akan mempertaruhkan kariernya. Jika ia memilih Edgar, ia harus memikirkan segala perbedaan di antara mereka berdua. Diandra berusaha berkonsentrasi pada karier, namun ternyata drama percintaannya memengaruhi kariernya, dan memaksa Diandra membuat keputusan.
Performance art, sebagai praktik seni, persis, berada dalam bayangan medan pasca-seni. Afrizal Malna menarik kesimpulan ini melalui garis waktu dari Perang Dunia Pertama dan Kedua, dan sejumlah karya yang menandai pelumeran batas-batas seni, membawa kita kepada medan pasca-seni dalam rujukan “the end of art” Arthur Danto. Melepas seni dari lekatan rasionalitas yang menempatkan rasa atau pengalaman sensorik sebagai objek penalaran logis. Bisa jadi ini merupakan buku pertama tentang performance art di Indonesia, bersama dengan sejumlah epifenomenanya seperti performance lecture, performance digital, seni media, video performance, dan performance-performing. Buku ini merupakan kumpulan esai dari pengalaman mengikuti beberapa platform performance art, sedari tahun 2000–2022.