You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Setiap membuka mata tengah malam, aku benar-benar menggila. Aku berani bertaruh mimpiku merupakan hal terburuk yang dialami gadis manapun. Kematian selalu muncul dalam mimpiku. Yang membuatku bergidik, semua mimpi itu jadi kenyataan! Kini kakak dan guru kesayanganku telah pergi selamanya. Selebihnya, teman-teman menjauhiku. Tidak seorang pun ingin masuk ke dalam hidup dan mimpiku. Aku ingin bebas! Aku ingin lari dari takdirku, dengan tidak tidur pada malam hari. Hingga suatu malam, usahaku sia-sia. Aku terlelap dan memimpikan kematian sahabat terbaikku, Nancy. Di ambang keraguan dan ketakutan ini, aku bertekad menyelamatkan kehidupannya. Meskipun harus ada korban dari setiap perjuangan. Aku harus bisa membalik takdir kami. Harus. [Mizan Publishing, DAR Mizan, Fantasteen, Kisah Remaja, Horror, Indonesia]
This is an open access book. We proudly present the 2022 Brawijaya International Conference (BIC) as the consecutive series of conferences that is organised and hosted annually by Univeritas Brawijaya, Indonesia. The BIC 2022 will be held in Bali, Indonesia, on October 7 – 9, 2022. The conference committee consists of multi department of Univeritas Brawijaya. The BIC 2022 will present multidisciplinary research, community service essay and research, and industrial findings related to sustainable development. The BIC 2022 will be a great opportunity for exchanging ideas and knowledge in all multidisciplinary areas for academicians, scientists, practitioners, and global executives. The event...
Kita adalah kesakitan-kesakitan, yang tidak akan tersembuhkan, cinta itu mati, menjelma arwah, menggentayangi mimpi-mimpi kita. (Aku, Kamu Senja, Luka, Ajeng Maharani) Sepanjang jalan ku pandang wajah dan tubuh bapak yang dalam kondisi koma. Air mataku mengalir deras. Ada perasaan menyesal apa yang aku lakukan selama ini. Aku telah mensia-siakan pengorbanan dan harapan bapak. (Motor Matik Milik Bapak, Noperman Subhi) Bolehkah aku menangis? Aku ingin berteriak, aku murka, tapi aku tak bisa. Bagaimana dunia berusaha menyingkirkan nilai kebenaran, menukar cinta dengan ambisi, mengutuk ketulusan, dan menyisakan luka-luka yang tak akan pernah tersembuhkan. (Aku Tidak Ingin Pulang, Rahma Ridha Rofita) Benar, balon udara terbuat dari plastik. Aku meyakini, suatu saat aku bisa membuat balon udara dan menaikinya bersama keluarga kecilku. Melihat permukaan bumi yang katanya memukau itu dan berteman dengan burung-burung di sana. (Balon Udara dari Rumahku, Amaliya Khamdanah)
Buku tahunan SMK Annisa Tahun Pelajaran 2018/2019. Terdiri dari tiga sekolah yaitu SMK Kesehatan Annisa, SMK Teknik Informatika Annisa 2, dan SMK Kesehatan Annisa 3. Di dalam buku ini ada kenangan yang tersimpan bagi siswa-siswi selama bersekolah di SMK Annisa dari program keahlian Farmasi, Teknik Komputer dan Jaringan, Multimedia, Keperawatan, dan Teknologi Laboratorium Medik.
Ta’aruf Penyair Muda Indonesia (TPMI) bertujuan untuk memperkenalkan calon-calon penyair potensial Indonesia kepada masyarakat pembaca. Kita tahu, penulis-penulis puisi tidak pernah mati, dan selalu melahirkan generasigenerasi baru. Di seluruh daerah tanah air, banyak anak muda yang berbakat untuk mewarnai dunia kepenulisan. Hanya saja kurang mendapat wadah untuk dipertemukan kepada pembaca, dan sepi apresiasi. Buku ini merupakan ruang terbaik untuk mempertemukan mereka dengan pembaca.
Buku ini bicara tentang kesuksesan yang ditinjau dari sisi sain, estetika dan dan etika. Banyak hal yang masuk akal itu ternyata ada dan dapat dipertanggung jawabkan serta mempunyai nilai keindahan. Hidup itu indah dan bermakna baik secara ekilmuan maupun secara religius serta secara sain. Mau buktikan? Inilah paparannya ada di buku ini.
Joko Pinurbo melalui esainya Chairil yang Baper tapi Keren memberikan ulasan yang menarik bahwa menulis puisi baper dapat dilakukan dengan gaya Chairil melalui diksi-diksinya yang sering dikutip ornag-orang. Chairil Anwar adalah pendobrak puisi modern Indonesia yang puisi-puisinya masih terasa relevan sampai sekarang. Dari Chairi Anwar kita bisa belajar menulis puisi tanpa malu dibilang puisi yang murahan karena melulu bicara percintan dan patah hati. Kita simak penggalan puisi Itu Aku yang ditulis Indira Safitri Firdaus, Riuh aku nelangsa Ditemani biru laut mengeja Suara alam mencambuk rasa dan karsa Bergemuruh di setiap ratusan oksigen, Terlempar jauh mengudara Rongga dada tercekat Aku but...
Sinopsis : Katanya, hidup dirangkai dari kolase waktu dan janji-janji temu. Seperti ujaran ‘kapan’ yang bergemang dengan ‘kapan-kapan’ atau pintaan ‘sampai nanti’ yang serumpun dengan ‘nanti lagi’. Mosaik rasa yang terlibat dalam peristiwa-peristiwa garis temu ini dituang oleh ufuk fajar—disenandung oleh mentari yang bertandang—kemudian berhambur ke pelukan senja, pulang dibawa rembulan, dan tergeletak pada sudut kamar dipertanyakan. Antologi puisi ini dikemas oleh potongan-potongan montrase yang berisikan realisme dan angan-angan. Pembicaraan tentang diri sendiri, yang tersayang, kenangan manis-pahit, hingga kegentingan sekitar dipersembahkan dengan sudut pandang yang variatif. Diiringi segenggam keniscayaan akan manusia: kompleks pun indahnya, SANDYAKALA dipersembahkan untuk menghargai setiap takdir, temu, dan garis waktu.
Setiap manusia memiliki aneka ragam kecerdasan berbeda, dengan kemampuan belajar yang berbeda pula. Lingkungan yang memberikan stimulus dan kesempatan yang tepat akan melejitkan kecerdasan itu. Berbekal kecerdasannya masing-masing, setiap orang bisa sukses. Berdasarkan pengalamannya di dunia pendidikan dengan berbagai metode pendidikan, kedua penulis menunjukkan bagaimana proses pengajaran berkualitas, yaitu ?bukan sebesar apa kecerdasanmu, melainkan bagaimana kau menjadi cerdas?. Dengan gaya ringan, praktis, dan menarik, Munif Chatib sang ?Gurunya Manusia? dan Alamsyah Said memberikantips n tricks bagaimana: ? Menjadi Sekolah The Best Output ? Proses belajar terbaik ? Belajar aktif dan menyenangkan ? Mengenali dan melejitkan kecerdasan anak ? Menemukan kondisi akhir terbaik [Mizan, Kaifa, Motivation, Indonesia]
Salam Pembaca, WHO menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengakuan peran penting kesehatan mental bagi pencapaian tujuan pembangunan global dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini kemudian tampak dengan dimasukkannya kategori kesehatan mental ke dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Bahkan pada tahun 2019, lembaga dunia ini meluncurkan program WHO Special Initiative for Mental Health (2019-2023): Universal Health Coverage for Mental Health untuk memastikan adanya akses pada perawatan berkualitas dan terjangkau bagi kondisi kesehatan mental masyarakat di 12 negara prioritas, ini berarti akan mencangkup lebih dari 100 juta orang. Pada tahun 2022, WHO kembali menggalakkan program Transforming...