You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Lembaga pendidikan Islam merupakan tempat yang sangat vital bagi proses transmisi pengetahuan dan transmutasi kultur keberagamaan. Di tengah gencarnya upaya pemerintah dalam mempromosikan narasi diplomatik sebagai model negara Muslim demokratis, yang menjunjung tinggi nilai-nilai pluralisme agama dan toleransi, maka eksistensi dan peran lembaga pendidikan Islam semakin tidak bisa dinafikan. Karena itulah, hadirnya buku hasil kajian Sdr. Nur Kafid ini sangat penting. Selain dapat memperkaya rujukan bagi kajian keislaman Indonesia kontemporer, juga dapat menjadi inspirasi bagi upaya penguatan kultur keberagamaan moderat di lingkungan pendidikan. ÑProf. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag. Direktur P...
Memasuki abad ke-20 kajian ilmu keislaman menjadi era dibukanya pemikiran dari berbagai sudut pandang. Hal ini, didukung dari beberapa temuan-temuan baru sains nyata-nyata menantang doktrin dan gagasan-gagasan keagamaan klasik. Sehingga, responsnya pun beraneka rupa. Misalnya, beberapa kalangan mempertahankan doktrindoktrin tradisional, beberapa yang lain meninggalkan tradisi, dan beberapa lagi yang merumuskan kembali konsep keagamaan secara ilmiah. Seorang Ian G Barbour (2000) melalui empat tipologi dialog sains dan agama. Pertama, tipologi konflik, yakni hubungan antara sains dan agama tidak mungkin dipertemukan, bahkan terdapat permusuhan dan pertempuran hidup-mati. Tipologi kedua, indepe...
Agama adalah pedoman hidup yang menjelaskan arti dasar dari kehidupan. Sekalipun keyakinan terhadap agama bersifat sangat pribadi, tetapi kenyataannya agama muncul menjadi empat komponen: doktrin, ritual, etika, dan pranata. Oleh karena sejarah keagamaan menampilkan berbagai perbedaan tentang empat komponen tersebut maka cita-cita keberagamaan adalah selalu membawa perdamaian di alam semesta. Sejarah keberagamaan bangsa Indonesia yang beragam telah melahirkan kehidupan yang damai dengan berbagai dinamika kehidupan sosialnya. Perdamaian adalah cita-cita dari keberagamaan karena semakin damai kehidupan masyarakat maka semakin terbuka peluang untuk pengamalan ajaran agama secara paripurna. Agama dan Pancasila adalah dua unsur yang berbeda posisinya karena yang satu menjadi pedoman hidup sebagai makhluk Allah sedangkan Pancasila adalah landasan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Oleh karena itu, keduanya saling mendukung karena agama menjadi landasan teologis berbangsa dan bangsa sebagai landasan implementasi ajaran-ajaran agama. Hal itulah makna penting dari tema agama dan perdamaian.
Hadirnya buku ini dapat menjadi bukti sekaligus inspirasi bagi para pembaca, bahwa kemajuan Madrasah bukanlah sesuatu yang mustahil. Meskipun secara geografis Madrasah tersebut berada di pelosok desa atau kampung yang jauh dari kota. Tetapi berbekal tekad kuat, semangat perjuangan tiada henti serta kesabaran tanpa batas, akhirnya berbuah manis. Mereka dapat bangkit, berkembang dan dikenal oleh masyarakat secara luas. Meski dihimpit berbagai keterbatasan, Madrasah akhirnya mampu bangkit, berkembang, dan menjadi pilihan para orangtua untuk menyekolahkan anak-anak mereka. Hari ini, publik pun mulai meyakini, bahwa dengan mengirimkan anak-anak ke Madrasah, mereka akan menjadi generasi yang tidak hanya hebat, tetapi juga bermartabat. Generasi yang tidak hanya kreatif, inovatif, dan unggul tetapi juga berkarakter khas manusia Indonesia seutuhnya.
‰ÛÏSetiap Manusia adalah anak dari jerih payahnya. Semakin keras berusaha, semakin pantas ia jaya. Cita-cita yang tinggi dapat mengangkatnya ke derajat yang tinggi. Semakin keras berkemauan, semakin terang derajad itu. Tak ada langkah mundur bagi orang yang ingin maju. Tak ada kemajuan bagi orang yang menghendaki mundur.‰Û� ‰ÛÓK.H. A. Wahid Hasyim, NU Online Buku ini, sekilas tampak sederhana. Tetapi menyimpan pengalaman unik yang menginspirasi. Sebab perjuangan para wanita ini adalah usaha membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang hebat, demi mewujudkan Negeri yang bermartabat. Inilah wanita-wanita hebat di balik Madrasah: Dra. Persahini Sidik, M. Si., Nova Indriati, SE.M.Si., Anizar, ST.M.Pd., Dra. Jetty Maynur, M.Pd., Lailil Qomariyah, M.Pd., Hilva Ramadhani, S.Pd.I, M.Pd., Dra. Hj. Adibatus Syarifah, M.S.I, Irma Suryani,S.Ag, Dr. Najmah, S.Pd., M.Pd., Dr. Hidayatun, M.Pd., Hartatik, S.Pd., Dra. Khairina, Marfu'ah As-Shomad, S.HI., M.Pd., Nursiah, S.Ag., MPd., Anita Isdarmini, S.Pd.M.Hum., Fatimah, S. Pd. MM., Yuliana.S.Pd.,S.H.,M.Pd., Handayani Suminar Indrati, S.Pd., Aliya Bismielia S.Ag., M.Pd., Dr. Euis Damayanti, M.P.Kim., Dra. Neng Ida Nurhalida, MPd.
Pasca reformasi, wajah Islam dan masyarakat muslim menjadi beragam, tidak tunggal apalagi seragam. Kebebasan politik dan hak bersuara hingga hak berserikat adalah salah satu kuncinya. Aktivisme keagamaan yang kian beragam ini menjadi arena yang menantang para peneliti di IAIN Surakarta. Artikel yang tersaji dalam buku ini adalah kumpulan tulisan yang berasal dari kegiatan penelitian dan pengabdian. Beragam tema tersaji di buku ini mulai dari pendidikan, ekonomi, dakwah, politik, gender hingga tafsir. Keberagaman tema dapat dibaca sebagai kekuatan buku ini. beberapa esai juga mengangkat tema-tema aktual, seperti tentang efek pandemi, fenomena komunitas hijrah dan moderasi beragama di perguruan tinggi.
Buku ini adalah diorama, sekaligus monumen tiga dimensi yang menggambarkan realitas, bahwa menjadikan Madrasah Hebat Bermartabat adalah keberhasilan melakukan Push the Limit. Mendobrak berbagai keterbatasan; biaya, ruang, dan waktu. Di manapun madrasahnya, baik di desa ataupun di kota, sama-sama memiliki peluang untuk menjadi Hebat Bermartabat! Buku ini menawarkan cara, bagaimana sebuah madrasah dapat maju pesat dan hebat dengan beraneka pendekatan, sehingga mampu hadir di hati masyarakat dan bertahan dalam situasi perubahan zaman dengan ciri khasnya masing-masing. Menjadikan madrasah hebat bermartabat berarti menjadi pejuang yang siap melakukan perjalanan panjang dalam bergelut, merencanakan, melakukan, berdialektika, berkreativitas tanpa batas.
Suatu karya pada dasarnya tidak lahir dari ruang hampa. Buku ini merekam refleksi para akademisi di IAIN Surakarta. Bergerak dari latar keilmuan yang beragam, karya ini sengaja hadir dalam bentuk catatan ringan dengan bahasa ilmiah populer agar mudah dicerna publik. Isinya merentang mulai dari isu agama dan spiritualitas, pendidikan, isu kemanusiaan, ekonomi hingga psikologi. Buku dengan judul Rahayu Nir Sambikala ini bermakna agar kita semua selamat dari segala cobaan dan gangguan, khususnya dari wabah Covid-19.
Metode dan muatan pendidikan agama kita tidak menarik dan membosankan. Alih-alih menawarkan kedamaian, keharmonisan, dan ketenteraman, agama justru dijadikan alat pemecah belah, media adu domba, peninabobo kaum awam, alat provokasi, faktor disharmonisasi dan duri peradaban. Apa yang terjadi pada lembaga pendidikan, kurikulum, silabus, dan proses pemahaman serta pemaknaan kehidupan beragama? Bila hal itu yang Anda alami selama ini, buku ini akan mencerahkan dan menawarkan paradigma alternatif bagi Anda karena memuat: • Pergulatan pemikiran keagamaan para mahasiswa-mahasiswi yang awalnya antipendidikan agama (religious studies), lalu berubah dan mengalami momentum “AHA”. Agama itu indah,...
This project looks at the work of the faculty in Indonesia's National Islamic Institutes to address, respond, and prevent the success of radical Islamic discourse and institution of Shari'a law in the school system.