You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
A voice was heard that resounded In their respective hearts: "Fortune or misfortune Who could anticipate one or the other? Who could truly possess either one?"
In this research, I will touch one dimension only from that big picture, on the social origin causing the democratization of Indonesia. Moslem variable is not yet to be explored. From the causes that ignite this democratic transition, Indonesia’s pattern can be one of the road maps for other Moslem countries to transform themselves from the present condition. This book is my dissertation in achieving my Ph.D from Ohio State University, Columbus, United States of America in 2001. I deliberately present this dissertation in complete format as the record of events and theoretical debate developing at that time, which do not updated by the data and theory developed lately. This is the academic portrait in its era.
"Dwelling within the river there is a DRAGON Ravenous and ferocious in his disposition Ready to devour you at any moment Owww, he is ghastly and gruesome"
No matter which point he started from If he would dare to dive He would end up reaching the divine presence Although he might encounter God in different forms and languages
Bagaimana hidup penuh makna? Bisakah merasakan kasih Tuhan tanpa lewat agama? Apa yang membuat kita bahagia? Mengapa riset membuktikan bahwa rakyat yang hidup di negara demokrasi lebih berbahagia dibanding rakyat yang hidup di negara agama. Buku ini adalah renungan hidup yang disampaikan secara unik melalui dua puluh dua puisi esai. Semuanya ditulis dalam suasana bulan puasa. Setiap renungan dalam satu puisi cukup dibaca lima menit. Filsafat yang terkandung di buku ini adalah perjalanan batin seorang pencari kebenaran yang multi talenta.
"Life is full of unsolved questions, Umi We cannot resolve them in one day Trilili Bird always presents challenges They represent the vitamin that strengthens our faith Place dwell upon this and think it over Trilili Bird and I are one inseparable unit
Bagaimana hidup penuh makna? Bisakah merasakan kasih Tuhan tanpa lewat agama? Apa yang membuat kita bahagia? Mengapa riset membuktikan bahwa rakyat yang hidup di negara demokrasi lebih berbahagia dibanding rakyat yang hidup di negara agama? Buku ini adalah renungan hidup yang disampaikan secara unik melalui dua puluh dua puisi esai. Semuanya ditulis dalam suasana bulan puasa. Setiap renungan dalam satu puisi cukup dibaca lima menit. Filsafat yang terkandung di buku ini adalah perjalanan batin seorang pencari kebenaran yang multi talenta.
Seven years passed by in the blink of an eye When they returned, their faces still resembled each other Oh... But their way of thinking Oh my God, had diverged Their attitudes were in direct opposition At cross purposes with each other Crisscrossed and diagonal an any position They could not see eye to eye on anything
Bagaimana hidup penuh makna? Bisakah merasakan kasih Tuhan tanpa lewat agama? Apa yang membuat kita bahagia? Mengapa riset membuktikan bahwa rakyat yang hidup di negara demokrasi lebih berbahagia dibanding rakyat yang hidup di negara agama? Buku ini adalah renungan hidup yang disampaikan secara unik melalui dua puluh dua puisi esai. Semuanya ditulis dalam suasana bulan puasa. Setiap renungan dalam satu puisi cukup dibaca lima menit. Filsafat yang terkandung di buku ini adalah perjalanan batin seorang pencari kebenaran yang multi talenta.
Bagaimana hidup penuh makna? Bisakah merasakan kasih Tuhan tanpa lewat agama? Apa yang membuat kita bahagia? Mengapa riset membuktikan bahwa rakyat yang hidup di negara demokrasi lebih berbahagia dibanding rakyat yang hidup di negara agama? Buku ini adalah renungan hidup yang disampaikan secara unik melalui dua puluh dua puisi esai. Semuanya ditulis dalam suasana bulan puasa. Setiap renungan dalam satu puisi cukup dibaca lima menit. Filsafat yang terkandung di buku ini adalah perjalanan batin seorang pencari kebenaran yang multi talenta.