You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
The stories in this anthology take issue with worn stereotypes and reflect both everyday life and the great upheavals that have marked modern Indonesian national life.
Includes entries for maps and atlases.
Puppetry Originated In India And Travelled Across The Seven Seas To The Eastern And Western World As Vouched By Many Scholars. Puppets Dated Back To A Period Well Before Bharata S Natya Shastra And Have Continued Unabated Throughout The Centuries In Almost All Indian States. Puppetry Is One Enduring Form, Which Has Entertained Masses And Educated People. The Famous Puppeteers Of Rajasthan Are Really Acrobats, Who Only Put On Puppet Shows When They Move Out Of Villages. These And A Thousand Other Scintillating Facts Come Out Of This Exciting Book For The Reader S Entertainment And Elucidation. Puppets Are By No Means For Only Children, -- As The Puppeteers Of Orissa Sing And Dance About The R...
The ethnic Chinese in Indonesia, numbering more than six millions, constitute the largest single group of ethnic Chinese in Southeast Asia. They are economically strong, culturally diversified, and socially active. This book presents the profiles of leading figures in the Indonesian Chinese community in the twentieth century in the economic, political, religious, cultural, academic, and social fields. This is the first systematic and comprehensive book of its kind. It is useful for scholars interested in research on Indonesia or Chinese minorities in Southeast Asia generally. First published in 1971, it was revised and developed into the present format in 1978 and has since been revised several times. This is the third and most up-to-date version.
Buku ini menguraikan secara sistimatis dan kronologis kesusasteraan Indonesia moderen khususnya bagi pelajar dan mahasiswa Jurusan Sastera Indonesia. Diawali dengan pengantar tentang karakteristik unik sastera Indonesia dalam perbandingannya dengan apa yang disebut sastera Nusantara, maka dibukalah babak kelahiran sastera Indonesia moderen sejak awal abad kedua puluh. Pembaca dikenalkan dengan babakan atau periode dalam sejarah kesusasteraan yang tak bisa dilepaskan dari konteks politik bangsa yang bergulat melawan penjajahan dan berjuang mencari identitasnya sebagai bangsa merdeka. Setiap periode memiliki tokohnya sendiri-sendiri dan pembabakan itu selalu mengundang perdebatan yang seru. Buku ini memaparkan setiap tokoh penting dalam sastera Indonesia moderen secara berurutan, dilengkapi pula dengan buku-buku yang pernah dilarang pemerintah dengan dalih politis. [Ikhtisar Sejarah Sastra Indonesia, Pustaka Jaya, Dunia Pustaka Jaya]
?Salim Said adalah mantan wartawan dengan pengalaman panjang. Juga pakar terkemuka tentang masalah militer di Indonesia. Kemudian memasuki dunia akademis sampai meraih derajat Ph.D. di AS. Ketajaman analisis dan kekayaan informasi penulisnya jelas terlihat pada buku yang ada di tangan Anda sekarang ini.? ?Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif Guru Besar Sejarah dan mantan Ketua PP Muhammadiyah. ΓΏ ?Membaca buku Prof. Salim Said ini sungguh memberikan pemahaman baru bagi saya tentang perjalanan sejarah Indonesia, khususnya menjelang pemberontakan PKI, dan perjalanan bangsa Indonesia semasa Orde Baru. Buku ini sangat baik untuk dibaca oleh para perwira TNI maupun pemimpin-pemimpin muda Indonesia umumn...
Identifikasi Angkatan 66 mengindikasikan keterlibatan kesusastraan dalam denyut hidup bangsa, tidak hanya sebatas lingkup kebudayaan, tetapi juga mencakup situasi politik, sosial, dan ekonomi menjelang kejatuhan pemerintahan Soekarno. Karya-karya mereka merefleksikan keadaan masyarakat Indonesia selama dasawarsa yang sarat prahara. Karya-karya prosa dan puisi yang terbit selama 1960-an ini diseleksi dan dihimpun sebagai bungarampai dengan kata pengantar kritis dari H.B. Jasin. Tak pelak lagi, buku ini bukan sekadar dokumentasi karya sastra, tetapi juga dokumentasi sosial yang lebih artikulatif ketimbang arsip statistik yang dingin, formal, dan steril. [Pustaka Jaya, Dunia Pustaka Jaya, Ajip Rosidi, Puisi, 1966]
Siswa memilih meneruskan ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) setelah dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) tentu karena berbagai alasan. Di antaranya, yang sering menjadi andalan, karena setelah lulus SMK, siswa bisa memilih melanjutkan ke universitas ataupun langsung terjun ke dunia kerja. Di luar itu, untuk alasan apa pun, siswa SMK harus siap dengan skill yang dimiliki sesuai jurusannya. Jangan lupa, keterampilan itu tidak bisa dilepaskan dari kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Buku ini hadir untuk memenuhi kebutuhan pengetahuan bahasa Indonesia siswa SMK kelas X, XI, hingga XII. Semua materi dibahas dengan ringkas dan tepat sasaran. Harapannya, keputusan apa pun yang diambil oleh siswa setelah lulus, mereka mendapat kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga memudahkan mereka dalam segala keperluan. Selamat membaca! Selling point: 1. Sastra Melayu Klasik 2. Karya Tulis Ilmiah 3. Unsur Berita 4. Resensi Buku 5. Fakta dan Opini, dll.