You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
"Setiawan Chogah memang kurang ajar! Kisah cinta yang begitu rumit dapat ia urai dengan sangat sederhana, renyah, dan gurih. Bumbu bahasa lokal, cerita legenda, misteri, pesan moral, dan kejutan-kejutan di akhir cerita mampu ia ramu menjadi hidangan yang nikmat dan bergizi. Ondeh mande, lamak bana! " - Irvan Hq, Pemimpin Umum Tabloid Banten Muda "Tak banyak cerita remaja bernuansa lokalitas. Dan Setiawan Chogah mengisi kekosongan itu. Cerita-cerita dalam SMS Terakhir tak hanya bercerita tentang cinta ala remaja saja, tapi bercerita tentang cinta yang lebih luas. Sepertinya penulis sengaja ingin menunjukkan hal yang berbeda dari dunia remaja." - Guntur Alam, penulis novel Jurai, Solely You, S...
Dulu, 365 hari silam, seorang perempuan yang terjerat dalam dongeng-dongeng lelaki berhati malaikat merelakan dirinya tenggelam di Sungai Lematang. Baginya, pertemuan mereka di Cigar Longue hanyalah solilokui luka. Dia tak menyesal, tapi juga tak sanggup melewati hujan yang turun begitu lama. Akan ada pelangi usai hujan, itu andai-andai yang dia dengar sejak kecil dari neneknya, juga laki-laki yang mengaku malaikat itu. Dia menunggu, bilakah pelangi itu muncul? Atau menjelang tahun berganti baru? Dia akhirnya berhenti menunggu ketika musim demi musim hanya menurunkan kabut Di dalam kereta yang membawanya memburu pelangi, dia teringat dengan wajah ibunya. Lalu dongeng ibunya tentang sebatang pohon yang tumbuh di belakang rumah membuat kaca-kaca di matanya pecah. Hujan luruh bersama kenangan akan ketupat dan tumis kangkung buatan ibunya dan cerita Bi Mar tentang laki-laki yang membuat hati perempuan itu lebam kian membuat dadanya sesak. Ah, matanya semakin lembap. Kenapa selalu ada kesedihan dalam perpisahan? tanyanya. Sebelum dia menjawab, sebuah dongeng sudah mengutuk dirinya menjadi sepasang mata sayu yang bercerita.
Aku mengerti, hakikat MATI adalah dia, yang kini berada tepat di sebelahku: Si Mati, seakan menantang, seringkali aku memergokinya—diam-diam—tengah melihat ke arahku dengan binar nanar yang memudar. Entah apa yang dipikirkannya tentangku. Aku tak tahu, dan juga tak mau tahu. Bisu adalah bahasanya. Takdirku adalah hidup. Sedangkan takdirnya adalah mati... Aku dan dia, bisakah menjadi sahabat? -MediaKita-
Seperti pelangi. Begitulah warna dari kumpulan cerpen ini. Cerita-cerita di dalamnya tak hanya tentang percintaan ala remaja, tapi juga tentang mimpi, kepedulian, dan perjuangan dalam meraih sesuatu. Kamu bisa melihat bagaimana curangnya Dafi pada sahabatnya Boy dalam merebut hati Gita si cantik tapi tomboi dalam Beautiful Boy. Juga tentang Rico dalam Mimpi Sang Pemimpi, yang mencoba meraih mimpi dengan cara yang salah. Lain halnya dengan Yuni dan Nora dalam Please, Don't Cry Mama dan Andai Mereka Tahu, mereka berdua memiliki Ibu yang luar biasa. Sedangkan Nara dalam Hore, Aku Jadi Model! Bercita-cita jadi model, tapi begitu sukses telah diraih, ia justru didera dilema. Atau Lintang sang penyanyi yang malah ingin kembali jomblo setelah menjadi pacar Rizky dalam Bebas Terbang Tinggi. Begitulah pelangi. Membaca buku ini seperti kamu memilih warna yang kamu suka. Juga seperti cermin, kamu bisa berkaca darinya.
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan berdo’alah untuk mereka. Sesungguhnya do’a kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar-Maha Mengetahui” (QS. At-Taubah: 103).
Cinta tak melulu harus diartikan memiliki titik seseorang. Cinta tak harus selalu terucap. Cinta juga tak selalu harus diartikan sebagai pemiliki hati. Ketika kita bisa merasakan kebahagiaan cinta yang ada di dalam hati kita sendiri, itulah cinta
Cinta itu seperti dua sungai yang akan bertemu di satu titik, membuat aliran yang lebih besar, dan akhirnya bermuara di laut. Mereka akan belajar untuk terus saling memahami, agar bisa menyatu selamanya.
Jangan berhenti untuk terus mengalirkan cinta padaku. Sebab dengan cinta itulah, aku akan bertahan. Cinta itulah yang menjadi penyemangat dan penerangku dalam mencari jalan pulang
"Apa kamu pernah merasa begitu bersalah? Perasaan bersalah yang mengejar hingga kamu merasa tak akan pernah bisa memaafkan dirimu sendiri. Tapi cinta tidak begitu, kata orang-orang terdekatmu, juga kata sahabat terbaikmu. Sayangnya, semua sudah terlambat bagiku . Sebuah kecelakaan membuat seorang pemuda dan gadis tersohor yang sedang naik daun koma selama berbulan-bulan.Mereka tidak saling mengenal, namun entah apa yang direncanakan semesta, saat sang pemuda siuman tubuhnya ternyata tertukar dengan tubuh sang gadis. Keduanya pun tak bisa menuntaskan misi, demi mengungkapkan rasa sayang mereka pada orang yang terkasih . Dan adakah yang tahu cara meredam rindu? Hingga rindu itu bisa tersimpan demikian rapi, tidak mengejarmu, tidak pula mengaduk-aduk isi hatimu? Andai ada yang tahu caranya, aku ingin sekali orang itu mengajariku ."
Apa kamu pernah merasa begitu bersalah? Perasaan bersalah yang mengejar hingga kamu merasa tak akan pernah bisa memaafkan dirimu sendiri. Tapi cinta tidak begitu, kata orang-orang terdekatmu, juga kata sahabat terbaikmu. Sayangnya, semua sudah terlambat bagiku.