Welcome to our book review site go-pdf.online!
You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Sulit Akur ( Spy Couple )
Amna dan Raden adalah nama samaran dari dua orang mata-mata, yang berasal dari dua agensi berbeda, namun mempunyai misi yang sama. Menaklukan gembong mafia, dan mengungkap semua bisnis terselubungnya. Bagai kucing dan anjing, mereka tak pernah akur. Saling berebut, saling mendahului, saling mengungguli, dan saling jatuh cinta.
Mentari Tak Harus Bersinar
Aku miskin. Aku nggak punya mobil. Handphoneku belinya second. Ibuk sama Bapak harus irit-irit jatah makan dan uang jajan kami, untuk menutup angsuran cicilan di lintah darat. Itu karena Bapak ditipu orang. Adik-adikku masih sekolah. Untungnya di sekolah negeri. Dibayar pemerintah. Dan aku, terjebak jadi mahasiswi Kedokteran dimana parkiran fakultas didominasi oleh kendaraan roda empat milik teman-teman. Hidup susah merana derita tiada tara? Nggak!! Untuk menjadikan semua indah, Mentari tak harus bersinar, bukan? Buktinya, Mentari di saat senja jauh lebih cantik daripada terik di siang bolong. "Setiap orang punya kesempatan memperbaiki hidup, ngapain susah terus?" (Gamma) "Kamu nggak pernah ...
Meniti Kisah
Dokter Irsyad Hamizan, si cumlaude pengejar beasiswa, berhasil membuktikan diri dari ketidakmampuan dan kekecewaannya akibat patah hati, menjadi sosok yang begitu didambakan. Dia baru saja pulang dari pendidikannya di Amerika, dengan membawa gelar baru sebagai seorang dokter spesialis Orthopedi. Menjadi seseorang yang kini hampir sempurna, akankah dia berhasil menemukan jodoh yang bisa melengkapi kesempurnaannya? Mampukah dia move on dari pertemuannya dengan cinta lama, dan meniti kisah baru untuk masa depannya? SEQUEL DARI NOVEL SEBELUMNYA BERJUDUL: MENTARI TAK HARUS BERSINAR (SEASON 3) Kisah ini hanya fiksi belaka. Kesamaan latar, nama tokoh, alur cerita, bukan bagian dari kesengajaan. Hanya dicantumkan untuk memperkuat alur cerita.
Untuk Apa Jatuh Cinta (Dokter-Dokter)
Apa yang ia suka dariku? Kaya? Pintar? Cantik? Atau, cinta? Jika ia memanggilku si kaya, kupikir ia salah. Aku tak sekaya yang ia sangka. Menurut jenjang kekayaan yang kubaca, kami hanya masuk kategori menengah ke atas. Jika ia menyematkan sifat pintar atas isi kepalaku, aku masih kalah pintar. Aku hanya seorang cumlaude di urutan kedua se-fakultas. Jika dia menyebutku cantik, ia pasti buta. Kakakku adalah mantan Puteri Indonesia juara 3, yang jelas lebih patut dipuja sebagai wanita ketiga yang memiliki kecantikan dari seluruh gadis di negeri ini. Cinta? Kupikir ini bukan cinta. Ia hanya merasa nyaman, lantaran terbiasa. Ini kisahku. Dokter Tiara Sudjatmiko, yang sedang bimbang dilanda sebuah pemikiran tentang 'untuk apa jatuh cinta' padanya? [Masih RS. Samanhudi squad. Tapi kamu bisa baca ini terpisah kok. Nggak harus baca Mentari atau Meniti Kisah dulu. Bebas]
Pungguk Memeluk Bulan/ Buka Puasa Istimewa
Naya, Kusuma, dan Ibrahim, adalah tiga sosok manusia yang hidup di rumah kontrakan dengan atap bocor. Di sisi lain kehidupan Naya yang serba terbatas, hidup di sebuah rumah bak istana seorang Laksamana Latif. Pemilik bisnis perumahan, yang merupakan orang terkaya se-Gunung Jati. Hobi mabuk-mabuk, dan jauh dari ibadah wajib. Tuan majikan dari Naya. Meski hampir setiap bulan uang gaji Naya habis untuk membayar kontrakan dan membiayai sekolah anak-anaknya di SD IT terdekat, namun mereka selalu kebingungan memilih menu untuk berbuka puasa. Saking banyaknya. Makanan lezat sisa dari majikan Naya yang selalu ia bawa pulang, sebagai santapan buka puasa di jam delapan malam. "Barangsiapa yang melewat...
Bukan Pria Istimewa
Beban berat harus dipikul pria dingin ini. Dunia Ibrahim Ramadan yang semula ceria, kini berubah jungkir balik. Tanggung jawab perusahaan dan nasib banyak karyawan bergantung padanya. Di usia yang begitu muda, ia harus menjadi sosok anak, kakak, dan ayah sekaligus, bagi keluarga tersayang. Beruntungnya, dia sanggup. Tak pernah berkeluh kesah. Tak pernah terlihat tumbang. Segala yang ia kerjakan berubah menjadi ladang berlian. Semua orang sayang pada pria baik dan sholeh ini. Namun, apakah itu saja telah cukup bagi seorang Ibrahim? " ... Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.”(QS Al Hadid [57] ayat 20). Sequel dari novel sebelumnya, yang berjudul : PUNGGUK MEMELUK BULAN/ BUKA PUASA ISTIMEWA.
Diam-diam Dia Suamiku ( Heart & Vein )
Mimpi apa aku semalam? Dokter Heart ... [aku geli memanggil namanya] datang ke rumah bersama kedua orang tua, berniat melamar. Parahnya, Ibu dan Bapak menerima pinangan itu. Aku yakin mereka sedang berinvestasi bodong. Manusia sepertiku, biasa digolongkan sulit mendapat jodoh sebelum punya gelar. Seorang budak berscrub abu-abu, yang baru beberapa hari mahir mengambil darah. Memeluk kasur sekadar 5 jam sehari adalah prestasi membanggakan. Sekarang, aku didaulat mengabdi pada suami siang dan malam? Oke saja, jika dia kooperatif. Masalahnya, Heart adalah residen Obgyn parlente menjijikan. Menebar senyum pada ibu-ibu hamil. Menjauh jika koas bau seperti kami mendekat. Apa yang dia harapkan? -------
Dalam Genggaman
Lanisa Kenanga Hardiawan adalah seorang Dokter Spesialis Anak yang terjebak situasi sulit dengan sang kontraktor bertangan dingin, pemilik Wiraditama group, Si Tuan Singa, Bapak dari dua anak. Terikat hutang maaf dengan sang Milyuner, Lanisa terpaksa harus mengasuh dua anak emas Reymond Wiraditama, hingga berujung keinginan ketiganya untuk menjadikan Lanisa bagian dari hidup mereka. "It takes hands to build a house, but only your heart can build a home. You are our home, Lanisa." ---------------- (Dari awal baca sampai akhir, aku suka dg cara penuturan bahasa & karakter dalam cerita. Top banget thor. - Ekaoktavia713) (Finally, menemukan cerita yang ga ecek2an. Good job author. - Zilau20) (Petjaaaaaahhhh sih fix ga nahaaaaannn ampe ke sumsum kak @shininghaha. Bapeeeeeeeerrr wuyyyy. - Angbears)
Selvakumar Knew Better
When a giant tsunami approaches his village, seven-year-old Dinakaran is saved by the family dog. Based on a true story; includes facts about the 2004 Indian Ocean tsunami.
This is our Aqeedah
None
