You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
"Hati-hati, dia janda, lho," suatu saat saya mendengar ada yang bergunjing di dalam kendaraan umum. Meski saya tak kenal dan saya tahu bukan saya objek pembicaraan mereka, tak tahan saya nyeletuk, "Bu, kenapa harus hati-hati sama janda? Hati-hati tuh sama teroris!" ~ Budiana Indrastuti. Sahabat saya bertanya, "Kok elu berani, sih Mi? Jadi freelancer 'kan berat. Jadi single parent juga. Nah, elu jalanin dua-duanya, freelancer/single parent? Nekat!" Memang nekat. Tapi sumpah, saya tidak pernah berencana menjadi freelancer/single parent! ~ Mia Amalia. Ingin kubisikkan keterus-terangan ini kepadanya: Hidup ini memang tidak mudah, Nak. Tapi apakah pantas dia mengetahuinya sedini itu? Bukankah hid...
This book is open access under a CC BY 4.0 license. This cutting edge text considers how Asian philanthropists and charitable organizations break with Western philanthropic traditions and examines the key traits and trends that make social investment in Asia unique. Based on 30 case studies of excellent social delivery organizations (SDOs) and social enterprises as well as interviews with ultra-high net-worth individuals throughout Asia, this book examines which characteristics and strategies lead to successful philanthropy and social delivery organizations. Providing evidence based findings on philanthropy, social investment and social delivery organizations in Asia, this book provides invaluable resources for those wishing to deepen their understanding of the sector and what this means for political and economic development in the region.
"Buku ini menjadi buku ketiga dari Trilogi New Wave Marketing setelah "New Wave Marketing: The World is Still Round, The Market is Already Flat" (2008) dan "CONNECT!: Surfing New Wave Marketing" (2010). Buku ini menjabarkan fenomena yang kudu dipahami oleh para marketer di saat lanskap persaingan bisnis benar-benar sudah horisontal. Tidak cukup sekadar memahami apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan customer seperti di era vertikal. Tidak juga sekadar memahami ekspektasi dan persepsi seperti di era transisi. Marketer dituntut bisa menangkap apa yang menjadi kegelisahan (anxiety) sekaligus impian (desire) customer-nya. Untuk menangkap apa yang menjadi kegelisahan dan impian customer tidak s...
"Alangkah banyak cerita yang dapat disampaikan rinai hujan. Kisah tentang kekasih, perjumpaan, kehangatan. Seorang pengelana yang bertemu belahan jiwanya di bandara perhentian yang ramai. Kekasih yang berbagi kehangatan kala hujan deras mengetuk kaca jendela di luar. Namun, ada pula cerita tentang perpisahan, kerinduan, dan kenangan. Seorang anak lelaki yang merindukan ibunya setiap kali hujan turun. Sahabat yang merelakan kekasihnya menempuh hidup baru. Seorang perempuan yang mengenang lelakinya dalam lukisan. Di buku ini terhimpun sebelas cerita cinta dari delapan penulis. Pilihlah tempat untuk membaca. Siapkan secangkir kopi. Mulailah dari halaman mana saja. Dan bila kau mau menajamkan telinga, sayup-sayup akan terdengar derai halus hujan di latar belakang. Selamat membaca."
NAK, dua hal aku benci dalam hidup: September dan pohon mangga. September tidak pernah mau beranjak dari rumah. Betah. Ia sibuk meletakkan neraka di seluruh penjuru. Di ruang tamu. Di ranjang. Di meja makan. Bahkan di dada. Batang pohon mangga tetap selutut persis prasasti batu. Ia berdiri mengekalkan dosa-dosa—dan dosa adalah pemimpin yang baik bagi penyesalan-penyesalan. Kukila adalah perempuan itu, yang membenci September dan pohon mangga. Hidupnya didera rasa bersalah yang besar, kepada mantan suaminya, mantan kekasihnya, dan anak-anaknya. Kepada suratlah dia berbicara dan kepada pohon-pohonlah dia menyembunyikan masa lalu, karena rahasia, konon, akan hidup aman dalam batang-batang poh...
Mas Muadzin ini orang goblok sama seperti saya. Orang pintar biasanya terlalu banyak ide, sehingga nggak ada satupun yang jadi kenyataan. Sementara orang goblok mungkin hanya punya satu ide, dan satu ide itu yang jadi pilihannya. - Bob Sadino - Buku terbitan Transmedia Pustaka
KE•LAS n tempat belajar—nyaman bagi siapa pun, tanpa sekat, bisa di mana saja. Yang penting bisa belajar asyik! BEL•A•JAR v memperoleh kepandaian atau ilmu—bukan hanya dari guru, teman yang sudah ahli di bidangnya juga bisa berbagi ilmunya kepada kita. BER•BA•GI v membagi sesuatu bersama—tanpa pelit. Hmm... percaya, deh, berbagi ilmu itu bikin happy! Mari duduk dan baca kisah dari Kelas ini. Tentang semangat belajar yang tak pernah pudar. Semangat berbagi yang mampu menginspirasi kita semua. Ilmu yang berputar tiada henti sebagai sumber kehidupan. GagasMedia #GagasHariKemerdekaan
Pesta Pendidikan adalah bagian kecil dari perjuangan panjang pendidikan Indonesia. Pesta Pendidikan adalah salah satu upaya pelibatan publik yang demokratis. Pesta Pendidikan bukanlah sekadar rangkaian kegiatan, kampanye, atau pengumpulan massa. Pesta Pendidikan adalah bentuk nyata dari para pemangku kepentingan yang Bergerak, Belajar, dan Bermakna bersama. Apa yang kami percaya, apa yang kami lakukan, apa yang kami pelajari, diceritakan dan dirayakan di buku Pesta Pendidikan 2016 ini. Selamat memaknai refleksi ini, kami tunggu keterlibatan Anda. Karena Kita Semua Murid dan Kita Semua Guru. Website: www.pestapendidikan.com Facebook: Pesta Pendidikan Twitter: @Pekan2016 Instagram: @pestapendidikan
Kita tengah menyaksikan sebuah peristiwa yang kelak akan dikenang sebagai sejarah. Pada 20 Oktober 2014, Jokowi-JK dilantik sebagai pemimpin baru Indonesia. Empat bulan sebelumnya, atau bahkan jauh sebelum itu, ingar-bingar pemilihan presiden begitu menggelora. Euforia kegembiraan politik begitu terasa sampai ke penjuru negeri. Orang-orang yang selama ini anti terhadap politik, kini beramai-ramai menjadi relawan untuk mengantarkan calon pilihannya ke kursi presiden. Satu hal yang belum pernah terlihat dalam tiga kali pemilihan presiden setelah Reformasi 1998: besarnya harapan yang diletakkan pada sosok baru dalam panggung perpolitikan nasional. Pria ceking nan cekatan bernama Joko Widodo. Buku ini hadir untuk merekam gegap gempita Pilpres 2014. Sekumpulan catatan yang ditulis dan disebarkan di media sosial oleh para relawan Jokowi yang berasal dari berbagai kalangan. Buku ini, sekali lagi, bukanlah alat kampanye untuk memuja Jokowi. Buku ini adalah pengingat bagi kita semua untuk terus mengawal Presiden Jokowi dalam menunaikan janji-janji kampanyenya. [Mizan, Bentang, Presiden, Jokowi, Relawan, Indonesia]
Muda dan sukses. Itulah Ollie. Di usia 20-an, dia telah menjadi penulis lebih dari 20 buku, entrepreneur berbagai bisnis online, menjadi pembicara di berbagai event, aktif di berbagai komunitas, dan memilik label sendiri. Namun, sukses bagi Ollie memiliki makna yang lebih dalam, yaitu kemampuan menginspirasi orang lain. Melalui buku ini, Ollie berbagai kisahnya, bagaimana dia belajar dari diri sendiri maupun dari banyak orang untuk meraih kesuksesan. Membuat target, menciptakan kesempatan, positive thingking, berani beda, dan berbagi dengan orang lain adalah beberapa di antaranya. Akhirnya, Ollie mengajak kita percaya bahwa setiap orang pasti bisa mewujudkan mimpinya. [Mizan, Nourabooks, Inspirasi, Indonesia]