You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Buku ini menjadi pedoman ajar bagi mahasiswa dalam matakuliah Pancasila. Setelah mengikuti perkuliahan Pancasila diharapkan mahasiswa mampu memahami, menjelaskan, dan menganalisis konsep ideologis Pancasila sebagai ideologi negara serta secara kreatif dan inovatif mengaplikasikannya pada berbagai keputusan-keputusan etis.
Buku ini merupakan simbol semangat intelektual dalam mengakaji ilmu pendidikan yang terbit pada tahun 2021. Kontributor dari buku ini adalah para peneliti dan dosen dari berbagai kampus di Indonesia. Mereka memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda. Penulisan buku ini dilandasi atas pentingnya update penelitian terbaru tentang kajian ilmu pendidikan dengan tema tentang pembahasan Mewujudkan Kemandirian Indonesia Melalui Inovasi Dunia Pendidikan yang menjadi isu dan problematika saat ini. Buku ini terdiri dari 19 artikel yang dimasukan ke dalam 19 bab di dalam buku ini. Upaya penyusunan buku ini dilakukan untuk mendokumentasikan karya-karya yang dihasilkan para penulis sehingga dapat bermanfaat bagi pembaca secara lebih luas. Penulisan buku juga mengandung konsekuensi untuk membangun budaya perusahaan dan pendidikan Indonesia yang lebih bermartabat dan berintegritas
Persoalan pendidikan tidak bisa hanya diukur dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang siap kerja semata. Namun ia juga harus menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul karakter dan moralnya. Apalah guna kerja banyak uang dan teknologi berkemajuan bila moral generasi masih rusak dan bejat?. Menyiapkan generasi unggul sama halnya kita sedang menyiapkan masa depan negara. Bukan hanya unggul keterampilannya, tapi pola pikir dan sikapnya. Pola pikir yang benar dan sikap yang baik akan menghasilkan generasi yang berkepribadian mulia. Adapun keterampilan, hal itu bisa diasah asal pola pikirnya benar. Tujuan menuntut ilmu bukan hanya untuk kerja dan menghasilkan uang. Tujuan semacam ini terjadi karena pengaruh sistem kapitalis yang tengah diterapkan negeri ini. Di dalam buku ini dibahas tantangan pendidikan Indonesia di masa depan dan beberapa solusi penting pengembangan yang menjawab tantangan pendidikan. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian
Ambigu Disela rintik rindu yang menggelitik kalbu Aku coba urai bayangmu Samar... Tak kunjung pudar Bergelayut manja diujung netra jiwa Semakin ku tepis Semakin berakar berlapis Ah... Membuatku jengah Membuncah dalam dada Sepi membisu Sendu... Masih pantaskah ku ketuk pintu-Mu? Sedangkan bau keringat masih lekat di tubuhku.
This book is an anthology of Ahmad Tohari’s fifteen short-stories that had appeared in countless newspapers between 1983 and 1997. Like his novels, his short-stories always have distinct characteristics. He always portrays the lives of the poor people or the low working class, with all their pain and struggles. Ahmad Tohari knew their lives well. As a result, he was able to weave the stories with a touching sympathy and empathy that can enrich the readers’ mind.
Set in 18th century Korea and the present day, Margaret Drabble's The Red Queen is a rich and atmospheric novel about love, and what it means to be remembered. 200 years after being plucked from obscurity to marry the Crown Prince of Korea, the Red Queen's ghost decides to set the record straight about her extraordinary existence - and Dr Babs Halliwell, with her own complicated past, is the perfect envoy. Why does the Red Queen pick Babs to keep her story alive, and what else does she want from her? A terrific novel set in 18th century Korea and the present day, The Red Queen is a rich and atmospheric novel about love, and what it means to be remembered 'Elegant . . . a seductive beguiling ...
Living in a bedsit, just coping with the boredom of being a busconductor, and fully aware that his plans to emigrate to Australia won't come to anything, Robert Hines is a young Glaswegian leading a pretty drab life. There are compensations, however, in his wife and child, and his eccentric, anarchic imagination. Kelman provides a brilliantly executed, uncompromising slice of Glasgow life – an intelligent, funny and humane novel.
Shihab al-Din Yahya Suhrawardi, also known as Shaikh al-ishraq or the Master of Illumination, lived in the sixth century AH / twelfth century CE. His thoughts form a consistent and coherent philosophical system, and a close study of his writings in Persian reveals a theory of knowledge generally called 'Knowledge by Presence'. The elaborate web of myth and symbolism in Suhrawardi's philosophy articulates his theory of knowledge, an important subject in the ishraqi school of thought. Suhrawardi, who claims first to have discovered the truth and then embarked on a path to find the rational basis of his experiential wisdom, represents a thinker who tried to reconcile rational discourse and inner purification.
Takashi Shiraishi examines the emergence of an Indonesian national consciousness during the first quarter of this century, when Indonesians began to view their world in a new way, to articulate this new consciousness in modern forms, and to believe that these expressions could have a political effect.
The essays in this volume provide focused examinations of the internal dynamics of intellectual and institutional Islamic law in modern Indonesia, together offering a substantive introduction to important developments in both the theory and practice of law in the world's most populous Muslim society.