You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Siapa bilang harus menunggu lulus kuliah untuk mulai membangun usahamu sendiri? Generasi Z telah membuktikan bahwa semangat berwirausaha tak mengenal usia. Buku ini membawamu ke dalam perjalanan inspiratif yang memberdayakan generasi muda untuk bermimpi besar dan mengubah ide-ide kreatif menjadi kenyataan. Dengan pengetahuan yang mendalam dan pengalaman langsung, Swish Goswami sang CEO Surf dan Quinn Underwood sang CEO Autumn mengajarkan langkah-langkah praktis yang diperlukan untuk memulai bisnismu sendiri. Dari mengidentifikasi peluang hingga mengatasi tantangan, buku ini adalah panduan berharga untuk mereka yang ingin membangun masa depan mereka sejak dini. Jangan biarkan usia menjadi hambatan. Dengan buku ini, kamu akan menemukan bahwa tak ada batasan untuk meraih kesuksesan. Mulailah petualanganmu dan tunjukkan bahwa masa depan milik mereka yang berani bermimpi besar!
“Tentang sekumpulan anak yang dicap berakhlak buruk, tapi... ya nggak ada tapi! Emang buruk pokoknya! Walaupun mereka sebenernya pinter, sebenernya baik, sebenernya banyak akal, sebenernya bener juga, tapi tetep aja pokoknya buruk.” -Aku yang selalu baik dan benar “Turut berduka terhadap dunia penulisan karena buku tentang kisah klasik kenakalan remaja ini tidak klasik. Dihiasi kejadian yang tidak disesali. Ditulis oleh penulis yang hampir lucu.” -Vincent Fidelis, penulis buku ini “Gue cuma mau pesen buat calon pembaca, stop nyusahin orangtua lu! Jangan berlagak sok keren, hangout di toko buku, terus nge-judge buku dari covernya. Apalagi cover belakangnya.” -Raihan Djulian, warga lokal
ÒCinta selalu butuh dua orang agar bisa berjalan ke depan. Jika hanya satu orang yang berjalan dan yang Iainnya masih menoleh ke belakang, maka keduanya tidak akan kemana-mana,Ó kata Mod, ÓIagi pula, aku takut kelelahan jika harus berjalan sendirian.Ó Semua orang di ruangan ini Iangsung menatapku aneh. ÓMembenci seseorang dan meluapkannya lewat gambar, terlebih lagi menggambarnya dengan hati. Apa itu bisa disebut membenci?Ó Phanumas Khampa bertanya. Tentu saja, dia meragukanku. Aku meremas tanganku gelisah sembari berpikir keras. "Karena, karena... aku membencinya dengan segenap hatiku,Ó kataku asal, Ialu mulai tersenyum aneh. "Lalu, kenapa judulnya Sketch of Love?" Nin ikut-ikutan bertanya, membuat kepalaku berdenyut kencang. Aku memeras otakku makin keras. Apa ini? Apa aku melakukan hal yang benar?
Rasanya tidak ada yang bisa memisahkan Raffa dan Lara. Saling mencintai, saling melengkapi. Hingga suatu hari, semua berubah. Kejadian pada Mei 1998 memisahkan keduanya. Dan meski keduanya bertemu kembali, semua sudah berubah....
Kenapa cinta harus menjadi syarat "akhir bahagia" untuk seseorang? Bagi Shailendra, cintanya hanya akan menyakiti. Jika akhir bahagia adalah sesuatu yang harus ia relakan, ia akan melepasnya meski dengan berat hati. Sampai kemudian, Candrarupa datang ke kehidupannya, menjadi cerminan atas keinginannya selama ini. Pertemuan mereka adalah takdir, tetapi apakah kebersamaan mereka benar-benar membahagiakan keduanya? Atau justru mereka harus menempuh jalan masing-masing demi akhir yang bahagia? Topik yang diangkat nggak main-main. A must read! -Lokalpcy, penulis novel 022 dan 35 mm Saat membacanya, kamu akan ikut frustrasi, terhanyut, kagum, kaget dan bertanya; sebenarnya bahagia itu apa, dan untuk siapa, sih? -Sarah S. Christiani, Senior Editor The Shonet
Zahra tidak tahu mengapa ia terbangun di permakaman, berulang kali. Yang ia tahu, seorang anak kecil menangisi nisan tanpa nama, lagi dan lagi. Zahra tidak tahu kapan ia akan bertemu dengan kekasih hati. Yang ia tahu, ada laki-laki tampan yang menyelak antreannya siang tadi. Zahra tidak tahu apa yang semesta siapkan untuknya di penghujung hari. Yang ia tahu, setiap potong adegan dalam hidup ini, saling merangkai dan membentuk sebuah kaleidoskop memori. Jika kaleidoskop itu diputar sekali lagi, akankah ia mengerti tentang mengapa, kapan, dan apa yang sedang terjadi?
Setelah bertahun-tahun bersama, Jeara mulai merasa jenuh akan hubungannya dengan Glendy. Ia merasa sudah berkorban banyak, sedangkan Glendy tidak banyak melakukan sesuatu. Bukan hanya untuk hubungan mereka, melainkan juga untuk dirinya sendiri. Glendy Adijunior adalah seadanya. Jeara Nindya Sjah adalah seandainya. Di permainan ini, mereka mencari titik temunya.
A book about a long worth journey of healing, about being fractured, get diagnosed, deal with prescription pills, and discovered a life antidote. May this book shows you a little realness that life is unfair to everybody and you are not alone. We are all fighting with our demons everyday. May this book can be the voice you search after all this time and be the remedies for those who need it.
Nararya mungkin bukan anak penurut, tetapi jelas ia bukan anak pembangkang, hingga ia melihat perselingkuhan ayahnya di depan matanya. Dengan dalih riset, ia pun "melarikan diri" ke Kanazawa, Jepang. Aya juga ingin membuktikan bahwa ia adalah anak perempuan tunggal yang bisa dibanggakan. Begitu jauh di perantauan, Aya baru menyadari bahwa kenyataan tak semudah ucapan. Di tengah perjuangannya, seorang pelindung hadir tanpa bisa dicegah, dan membuatnya jatuh hati. Namun, sebuah kisah tentang masa lalu membuatnya ragu. Bisakah sakura merekah di hati mereka berdua?
Berdoa setiap hari secara rutin juga dapat mengajarkan anak-anak untuk lebih mengenal Sang Pencipta melalui kegiatan sehari-hari mereka. Menanamkan doa tidak hanya sebatas hafal, namun lebih jauh anak dapat mengamalkan apa makna serta tujuan dari doa dipanjatkannya setiap hari. Orangtua juga dapat berdoa bersama, agar terhubung jalinan erat dengan anak dalam menghabiskan waktu keluarga yang berkualitas. Doa-doa harian untuk anak sehari-hari juga tergolong doa pendek, sehingga mudah diajarkan dan diingat oleh anak-anak. Apalagi di usianya yang masih banyak ingin tahu dan mempunyai daya ingat yang tajam. Dalam komik ini ada berbagai kisah dan doa yang bisa kalian pelajari agar menjadi anak shaleh dan shalehah yang selalu dilindungi oleh Allah SWT.