You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Prosiding Use Cases Artificial Intelligence Indonesia adalah buku yang mengumpulkan hasil-hasil kajian dan liputan 26 use cases inovasi dan 4 inisiatif pemanfaatan kecerdasan artifisial yang kemudian dipetakan menjadi lima klaster bidang kecerdasan artifisial, yakni: riset industri dan hankam, layanan publik dan kesehatan, kota cerdas dan kebencanaan, ketahanan pangan dan maritim, serta klaster inisiatif pemanfaatan kecerdasan artifisial. Materi buku diperoleh dari para kontributor seluruh anggota quadhelix dan para narasumber pegiat kecerdasan artifisial di Indonesia. Buku ini akan membantu masyarakat dalam mendapatkan pengetahuan dan pencerahan tentang seluruh teknologi kecerdasan artifisial yang membantu sektor-sektor terkait dalam hal otomatisasi, alat bantu untuk menganalisis, membuat rekomendasi serta keputusan, memprediksi dan sebagainya.
Research on technology conducted by Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Institut Teknologi Bandung, a public university in Bandung, Indonesia.
Institut Teknologi Bandung's research activities results.
Buku "Artificial Intelligence : Teori dan Penerapan AI di Berbagai Bidang" memberikan pemahaman mendalam tentang kecerdasan buatan (AI) dan aplikasinya dalam berbagai sektor. Dimulai dengan pengantar dan sejarah AI, buku ini mengulas konsep dasar, jenis sistem AI, teknik pengolahan data, pembelajaran mesin, jaringan saraf tiruan, algoritma genetika, serta pengolahan bahasa alami dan citra. Bagian khusus membahas etika dan tanggung jawab dalam penggunaan AI, memastikan teknologi ini digunakan secara bijak. Buku ini juga mengeksplorasi penerapan AI dalam bisnis, kesehatan, pendidikan, dan instansi pemerintah. Dengan wawasan tentang masa depan AI dan tren teknologi yang berkembang, buku ini menjadi referensi penting bagi pembaca yang ingin memahami dan memanfaatkan AI untuk meningkatkan efisiensi dan inovasi dalam berbagai bidang.
This book critically analyzes the hidden political dimensions associated with the planning of Indonesia's new capital. Planning Indonesia’s New Capital City reveals the underlying agendas behind the Indonesian government’s decisive and rapid action, under the leadership of President Jokowi, to relocate the national capital amid precarious global political and economic conditions. The central argument posits that the capital relocation is politically justified, reflecting the president's ambitions for megaprojects and, to a significant extent, the interests of his governing coalitions. The desire to establish a political legacy has emerged as a primary hidden agenda that compels state lea...