You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Tulisan yang disajikan dalam buku ini membahas berbagai hal tentang masalah pendidikan Islam, khususnya di Indonesia. Ia mencerminkan tentang “apa yang semestinya diraih menurut ukuran ideal dengan apa yang senyatanya dapat diraih”. Intinya, tentang harapan dan kenyataan pendidikan Islam di Indonesia. Hampir seluruh tulisan tersebut pernah dipresentasikan dalam diskusi Madrasah Malem Reboan (MMR). Ada yang berupa makalah yang sengaja disiapkan untuk diskusi. Ada pula yang berasal dari hasil penelitian di antaranya ditulis dalam disertasi. Pemaparanya dalam buku ini dimulai tentang pendidikan menengah dan diakhiri seputar pendidikan tinggi.
Ide penulisan buku ini digagas oleh Panitia Rakemas I & Milad ke 87 Muslimar .Washtiyah, yang bertujuan untuk menghimpun dan rnengabadikan Tema dan Materi yang telei dibahas dalam episocle-episode Mr-rslimat Mengaji di atas, sehingga menjadi khazanah keihnuan yar_sbermanl'aat bagi keluarga besar Muslimat Al Washliyah dan masyarakat. Buku Antologi ini, beris: tulisan dari para Narasumber Muslimat Mengaji, dan aktifis Muslimat AI Washliyah yang turu: berpartisipasi, sesuai dengan bidang dan minatnya. Pimpinan Pusat Muslimat Al washliyah menyambut dcngan bangga dan senang hati, serta memberikan apresiasi yang se-tinggi tingginya atas ide dan gagasan untuk menyusun buku.
Pendidikan memiliki komponen salah satunya yaitu layanan bimbingan dan konseling. Bimbingan mempunyai arti yaitu sebagai proses membantu dalam memecahkan masalah serta dapat mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki klien atau konseli sesuai dengan kemampuan atau tugas-tugas perkembangannya. Buku ini mengangkat permasalahan-permasalahan dalam rentan usia dewasa-lansia melalui perspektif bimbingan, konseling dan penyuluhan. “Dengan demikian adanya bimbingan penyuluhan bisa digunakan dalam meningkatkan kesadaran beribadah para lansia. Dalam praktiknya, dalam penyuluhan membahas tentang nilai religiusitas dan spiritual ….”
None
Study on Serikat Petani Pasundan and its movement in helping Sundanese peasant to reclaim their land occupied by government.
Dalam mempelajari Bahasa Indonesia harus memperhatikan prinsip belajar yaitu dari yang mudah ke yang sulit, dari hal yang dekat ke hal yang jauh, dari hal yang sederhana ke hal yang kompleks, dari hal yang diketahui ke hal yang belum diketahui dan dari konkrit ke hal abstrak. Bahasa adalah alat komunikasi. Bahasa memungkinkan orang untuk berkomunikasi satu sama lain, berbagi pengalaman, belajar dari satu sama lain dan meningkatkan kemampuan intelektual mereka. Oleh karena itu, belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar bagaimana berkomunikasi. Tujuan pembelajaran adalah untuk meningkatkan kemampuan belajar berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi baik dalam bahasa lisan maupun tulisan.
Judul : Kesehatan Masyarakat Penulis : H. Abdulah Mubarok Dadang, SKM., M.Si., MKM, Apt. Dessy Abdullah, S.Si. M. Biomed, Ph.D, Nadia Purnama Dewi, M.Biomed, Ph.D, Firman S., Juwita Maulani, S.SiT., M.K.M., Bd.Yusrita. S.Tr, Keb. MKM, Heriaty Berutu, SST, M.K.M, Rugun Togianur Lingga, Akp, M.Kes., Nurliah, S. SiT., MM, M. Keb, dan Murniati, S. Tr. Keb., M. K. M, M. Keb, Ukuran : 14,5 x 21 cm Tebal : 192 Halaman Cover : Soft Cover No. ISBN : 978-623-505-000-3 No. E-ISBN : 978-623-505-001-0 (PDF) SINOPSIS Buku ini berjudul “Kesehatan Masyarakat”. Buku ini ditulis oleh beberapa penulis dari beberapa lembaga pendidikan di Indonesia. Buku ini penulis kontribusikan untuk bidang kesehatan di In...
Buku ini membahas media pendidikan berdasarkan hadis nabawi dengan perspektif kontemporer dan penekanan pada perkembangan teknologi.
Berikut ini adalah artikel-artikel yang ada pada Jurnal Iman dan Spiritualitas, Vol 1, No 4, 2021.
Temuan dalam buku ini memberikan dasar yang penting untuk mengintegrasikan bentuk dan praktik pendidikan indigenous ke dalam kurikulum modern. Hal ini tidak hanya membantu dalam pelestarian warisan budaya, tetapi juga menghasilkan pendidikan yang lebih efektif, relevan, dan inklusif bagi masyarakat Indonesia.