You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
This book, a project of the ISEAS Malaysia Study Programme, documents the series of important events that have contributed to the warmer relations presently enjoyed by Singapore and Malaysia under Abdullah Badawi. The eight chapters cover background, solving bilateral ties, intensifying official visits, developing people-to-people contacts, deepening public sector economic ties, expanding private sector economic ties, renewing educational and sporting events, and uplifting future relations. Four useful appendices have also been included to provide the opinions of eminent persons on the current state of bilateral relations between the two close neighbours. In an era of rapid globalization and inter-dependence, the two countries have much to gain by maintaining harmonious relations and by strengthening economic cooperation to bring peace and prosperity to their people. The book provides readers, whether businessmen, analysts, politicians, students or policy-makers, with a greater appreciation of recent developments in the bilateral relationship that will have a profound impact on the future direction of the two countries.
Takwa adalah wasiat Dari Allah ta'ala kepada manusia generasi pertama hingga generasi terakhir Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam juga berwasiat seperti itu kepada kaum Muslimin "aku mendengar Kendati barangsiapa Diantara Kalian hidup (sesudah ini), ia akan melihat banyak pertentangan karena itu, hendaklah kalian berpegang teguh kepada Sunnahku dan Sunnah Khulafaur Rasyidin yang diberi petunjuk, pegang Sunnah tersebut kuat-kuat, tinggalkan hal-hal baru yang diada-adakan, karena semua Bid'ah adalah kesesatan. Para Salafush Shalih mengejawantahkan wasiat Allah dan rasulnya tersebut. Mereka saling menasihati sesama mereka agar bertakwa kepada Allah ta'ala. seorang saudara kandung berwasiat...
None
Perubahan sepulang haji sehingga menjadi lebih baik amal dan ibadahnya dan sebelumnya adalah salah satu bukti terkuat mabrurnya ibadah haji seseorang. Karena itu, setiap jamaah haji dapat menimbang sejauh mana pengaruh haji yang telah ditunaikannya dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Bila ia melihat tidak ada pengaruh haji pada dirinya, maka hendaknya ia bertaubat kepada Allah dan memperbaiki amalnya sehingga menghapus dosa-dosanya. Jika ia melihat pengaruh kebaikan dan haji yang telah ditunaikannya, hendaknya ia bersyukur sehingga tidak mudah diperdaya setan dengan kecongkakan. Insya Allah, kehadiran buku ini dapat memberi warna pada perubahan yang lebih baik bagi para jamaah sepulang mereka dari menunaikan haji.
Nahdlatul Ulama, sejak berdiri di Surabaya pada 31 Januari 1926 hingga kini mengalami perkembangan yang menarik untuk diperhatikan. Organisasi ini bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan ekonomi. Sedangkan politik, sejatinya bukan tujuan utama organisasi ini. Hal ini tertera jelas dalam Khittah 1926 (semacam AD/ART) yang digunakan sebagai pedoman dalam menjalankan roda organisasi Islam terbesar di Indonesia ini. Namun, dalam perjalanannya, NU kerap dibawa-bawa dalam percaturan politik praktis. Bahkan, pada Pemilu 1955, NU memperoleh banyak sekali suara dan menduduki posisi ketiga pemenang Pemilu. Dalam perkembangan selanjutnya, tawaran untuk terlibat dan bermain dalam Pilpres m...
Dalam satu dekade terakhir, kita menyaksikan munculnya beragam radio dakwah di berbagai kota di Indonesia. Jika diamati, radio dakwah ini didominasi oleh kelompok Salafi. Diawali dengan Radio Rodja di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, kini hampir semua pesantren Salafi di Indonesia mendirikan radio dakwah, baik yang komersial maupun bersifat komunitas. Beberapa contoh bisa disebut di sini: As-Sunnah dan Dyaus Sunnah di Cirebon, Majas dan Islamic Center Bin Baz (ICCB) di Yogyakarta, Radio Hang di Batam, dan Radio al-Rayyan di Gresik, Jawa Timur. Radio-radio ini menjadi corongyangefektif dalam penyebaran doktrin dan ajaran Salafisme di Indonesia. Dalam beberapa kasus, siaran dakwah mereka mengkritik ajaran dan praktik keagamaan kelompok Muslim lain, terutama kelompok tradisionalis, dan karenanya memunculkan ketegangan di masyarakat. Ketegangan ini memunculkan reaksi yang cukup baik dari kelompok yang dikritik dengan mendirikan radio serupa untuk menangkal pengaruh gerakan Salafi di kalangan jamaahnya. Mereka beradu argumen dan dalil-dalil agama. Demikianlah, terjadi kontestasi otoritas keagamaan di udara. Buku persembahan penerbit Prenada Media Group.
Hingga saat ini persoalan relasi antara Islam dan politik/kekuasaan terus mengalami perkembangan dan menimbulkan pemikiran dan aliran yang berbeda. Di Indonesia, belum ditemukannya formulasi relasi yang "menguntungkan" bagi umat Islam dalam konfigurasi politik nasional, diyakini banyak pihak sebagai salah satu --jika bukan satu-satunya-- penyebab merebaknya gerakan radikalisme Islam yang masih memimpikan terwujudnya apa yang mereka sebut sebagai Negara Islam. Buku ini mengurai sejarah persinggungan Islam dan kekuasaan, serta konfigurasi politik Islam di Indonesia terutama sejak bergulirnya masa reformasi.