You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
On Abdurrahman Wahid, the fourth president of Indonesia.
“Memuliakan manusia berarti memuliakan Penciptanya. Merendahkan dan menistakan manusia berarti merendahkan dan menistakan Penciptanya..” — Gus Dur “Manusia ditunjuk sebagai wakil Tuhan di muka bumi, semestinya harus mempunyai sifat-sifat ketuhanan, seperti pengasih dan penyayang, bukan malah saling memusuhi dan bertikai. Marilah kita selalu menjaga kemanusiaan dan kehambaan kita, agar kita tetap dimuliakan dan dikasihi Tuhan kita.” —Gus Mus “Tidak ada satu agama pun di dunia ini yang mengajarkan pemeluknya untuk melecehkan, merendahkan, menghina, atau mencabik-mencabik kehormatan manusia. Semua agama, termasuk Islam, membawa pesan yang sama: menyayangi dan memuliakan manusia di...
“Bagi Gus Dur, Pancasila sangatlah penting bagi eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Gus Dur menyatakan, ‘Tanpa Pancasila negara akan bubar. Pancasila ialah seperangkat asas, dan ia akan ada selamanya. Ia adalah gagasan tentang negara yang harus kita miliki, dan kita perjuangkan.” —A. Ubaidillah, M.A., Ph.D., Direktur Indonesian Center for Civic Education (ICCE) UIN Jakarta. “Gus Dur telah lama percaya bahwa Pancasila merupakan kompromi terbaik untuk memecahkan masalah-masalah sulit mengenai hubungan 'agama dan negara'.” —Greg Barton, penulis buku laris Biografi Gus Dur. Buku di tangan Anda ini mengupas secara komprehensif pemikiran-pemikiran Gus Dur tentang Pancasila...
"Gereja macam apakah yang Anda impikan sekaligus dikehendaki oleh Tuhan? Bayangkan bila ... - Komunitas di sekitar Anda bersyukur atas kehadiran gereja Anda - Para jemaat dari berbagai kalangan bisa hidup serasi dan saling berbagi - Para pengusaha datang ke gereja Anda untuk meminta nasihat untuk usahanya - Para pemimpin negara ini bekerja sama membangun bangsa bersama gereja-Nya - Gereja Anda memberi nilai tambah bagi komunitas, kota, dan bangsanya Buku ini memberikan perspektif Ilahi bagi gereja abad ini, sebuah pandangan praktis dan teologis untuk mengubah paradigma Anda tentang gereja. Bangkitkan cinta Anda pada gereja-Nya, serta temukan di dalamnya empat rahasia utama menjadi Gereja Imp...
This edited volume argues that the rise of Islamic conservatism poses challenges to Indonesia’s continued existence as a secular state, with far-reaching implications for the social, cultural and political fortunes of the country. It contributes a model of analysis in the field of Indonesian and Islamic studies on the logic of Islamic conservative activism in Indonesia. This volume presents informative case studies of discourses and expressions of Islamic conservatism expressed by leading mainstream and upcoming Indonesian Islamic groups and interpret them in a nuanced perspective. All volume contributors are Indonesian-based Islamic Studies scholars with in-depth expertise on the Islamic groups they have studied closely for years, if not decades. This book is an up-to-date study addressing contemporary Indonesian politics that should be read by Islamic Studies, Indonesian Studies, and more broadly Southeast Asian Studies specialists. It is also a useful reference for those studying Religion and Politics, and Comparative Politics.
Korupsi ibarat penyakit dan virus yang menempel pada diri manusia yang memberikan kerugian besar baik dari diri pelaku hingga masyarakat secara luas bahkan korupsi menjadikan bangsa dan negara menjadi hancur dan tidak bisa maju akibat dari golongan manusia yang serakah sehingga negara menjadi banyak hutang ke luar negeri untuk memulihkan. Tindakan korupsi dapat dicegah dengan maksimal sejak usia dini yaitu dengan pendidikan karakter di sekolah hingga upaya preventif tindak korupsi termasuk diperguruan tinggi, hal ini dikarenakan perguruan tinggi merupakan mercusuar dalam regenerasi masa depan bangsa yang disiapkan untuk kemajuan negara ini. Termasuk nilai-nilai aswaja seperti nilai tawassuth...
Criticism on Islam through education in Indonesia and how Islam defends its image; collection of articles.
Buku ini terinspirasi oleh sebuah kondisi kerukunan antar-umat beda agama di Pesantren Bali Bina Insani Yayasan La Royba (BBI-YLR) Tabanan Bali. Guru Muslim dan Hindu saling membangun kerukunan dalam memberikan ilmunya kepada para santri. Paradigma Pesantren BBI-YLR dalam merekrut guru-guru beragama Hindu didasari oleh sikap toleran. Konstruksi kerukunan antar-umat beda agama di Pesantren BBI-YLR merupakan praktik terbaik (best practice) yang dapat direplikasi oleh banyak pihak di banyak tempat. Lebih dalam tentang konstruksi kerukunan ini dapat dipahami melalui buku Beda Agama Hidup Rukun yang merupakan hasil penelitian lapangan bersifat kualitatif di sebuah tempat yang memang memberikan contoh terbaik bagi kerukunan umat.
"Segudang tantangan pernah dialami dan masih melanda Indonesia, mulai dari krisis ekonomi, goncangan politik, tsunami, bom, korupsi para pejabat, dan lainnya. Bangsa ini sedang berjuang dan mengalami hempasan bertubi-tubi, namun tidak diragukan bahwa Indonesia dengan beragam potensinya dapat menjadi salah satu bangsa yang paling berperan dan berpengaruh dalam percaturan dunia. Indonesia SATU merupakan komitmen kita, melalui Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, untuk bersatu membangun kekuatan dalam keberagaman. Indonesia BEDA meru-pakan kenyataan yang memperkaya kehidupan bangsa ini. Indonesia BISA merupakan keyakinan bahwa kita mampu mewujudkan cita-cita pendiri bangsa ini: Menuju Indonesia Jaya. Para penulis buku ini adalah tokoh-tokoh yang memiliki wawasan kebangsaan dan terjun membangun Indonesia melalui karya mereka. Pemikiran mereka akan menginspirasi dan memperkaya kita semua untuk bergandeng tangan membangun negeri tercinta ini."
None