You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Lembaga Semi Otonom Pusat Kajian Keilmuan dan Keislaman Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang merupakan salah satu wadah bagi mahasiswa hukum untuk berproses dan mengembangkan diri. Adapun arah gerak dari lembaga ini adalah bertitik tolak pada bidang keilmuan, keislaman dan pengabdian masyarakat. Salah satu bentuk kinerja lembaga ini dalam bidang keilmuan yaitu dengan menyelenggarakan Sayembara Essai Hukum tingkat nasional. Kami memahami bahwa esensi mahasiswa hukum bukan hanya sekadar aktif menyuarakan isu-isu hukum dalam bentuk oral tetapi juga dalam bentuk tulisan. Kami percaya bahwa setiap tulisan hukum yang diciptakan merupakan bagian dari edukasi hukum dan memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang tidak mengerti hukum.
None
A rich collection that brings the great Sufi poet Hafiz to Western readers, from bestselling poet Daniel Ladinsky Perhaps more than any other Persian poet, it is Hafiz who most fully accesses the mystical, healing dimensions of verse. Acclaimed poet Daniel Ladinsky has made it his life’s work to create modern, inspired renderings of the world’s most profound spiritual poetry. Through Ladinsky’s renderings, Hafiz’s voice comes alive across the centuries, singing his timeless message of love. With this stunning collection, Ladinsky has once again succeeded brilliantly in capturing the essence of one of Islam’s greatest poetic and spiritual voices. “Ladinsky is a master who will be remembered for finally bringing Hafiz alive in the West.” —Alexandra Marks, The Christian Science Monitor
Join Hafiz and His Incomparable Love Poems If like me, you too fall in this trip, Hold the wine and cup upon your lap. We are lovers, burning our tracks, Join us if you can put up with the crap. گر همچو من افتاده ی این دام شوی ای بس که خراب باده و جام شوی ما عاشق و رند و مست وعالم سوزیم با ما منشین اگرنه بدنام شوی The Divan-e Hafiz is a treasured collection of poetry by the legendary Persian poet, Shamsuddin Mohammad Hafiz Shirazi. Known for his masterful ghazals, Hafiz's body of work includes around 500 ghazals and 42 Rubaiyees, cementing his legacy as one of the most celebrated poets in Persian liter...
Tafsir Juz XXI: Utlu Ma Uhiya ini diberi nama dengan Al-Matsalu al-A’la (Yang Maha Tinggi). Al-Matsalu Al-A’la disifatkan kepada Allah, agar seseorang terhindar dari pemahaman bahwa ada perbuatan yang mudah atau yang tidak mudah bagi Allah. Sebab, bila seseorang mempergunakan makna itu, maka akal manusia yang liar—yang tidak mendapat tuntunan Ilahi—akan bisa menjalar ke mana-mana dengan memunculkan kata “terlalu mudah”, “lebih mudah”, “mudah”, “mudah sedang”, dan boleh jadi juga “sangat mudah” bagi Allah. Dengan demikian, tanpa sadar ia telah mempersamakan Allah dengan sesuatu. Padahal Allah itu adalah dzat yang laitsa kamitslihi syai-un. Jangankan sama, yang “seperti sama” pun tidak ada dalam sifat-sifat Allah. Dengan membaca Al-Matsalu al-A’la, Anda senantiasa berada di jalur tauhid terpelihara dari kemusyrikan dalam membangun kreatifitas menuju ridha-Nya.
Tafsir Juz XX: Am Man Khalaqa ini diberi nama dengan Al-Qawiyyu al-Amin: Kuat Tepercaya. Al-Qawiyyu al-Amin adalah pribadi yang memiliki kualitas layak di kehidupan duniawi, yakni kelayakan material, kelayakan intelektual, kelayakan managerial, dan kelayakan profesional. Pada waktu bersamaan, ia juga adalah orang yang dalam kehidupan ukhrawi memiliki kualitas rohani dengan sensitivitas spiritual, moral, dan sosial yang tinggi, yang termanifestasi dalam tertib ibadah, berakhlak mulia, dan peduli sesama. Profil Al-Qawiyyu al-Amin, pribadi yang memiliki karakter yang sangat dirindukan kehadirannya di tengah kehidupan modern kita saat ini. Di saat bangsa kita sedang berjuang dengan gigih menghadapi Pandemi Covid 19. Namun sangat disayangkan, bahkan rakyat patut marah, terhadap orang-orang korupsi menilap dana bantuan sosial dengan cara-cara yang terlaknat. Padahal dana itu sangat dibutuhkan di tengah masyarakat dan bangsa dalam terpaan Covid 19.
Tafsir Qur’an Juz XIX ini diberi judul ‘Ibādu ‘r Rahmān: Hamba Allah Terkasih. Penamaan ini mengandung pesan kuat bahwa Al-Qur’an Juz XIX ini menyodorkan profil panutan yang menjadi model dalam kehidupan individual, sosial dan moral. Hamba-hamba Allah yang kualitas keimanan serta amal saleh berada di atas rata-rata kaum beriman pada umumnya. Kualitas iman seperti itu menempati posisi strategis dalam kedekatan diri kepada Allah, Dzat Yang Maha Suci. Mereka berpenampilan jauh dari sifat sombong dan angkuh. Bila disapa dan diajak berdialog oleh orang-orang dungu yang bertutur dengan kata-kata celaan dan hinaan, mereka tidak melayaninya. Mereka timpali celaan dan hinaan itu dengan ucapan kedamaian dan salam sejahtera. Bila diletakkan dalam konteks komunikasi era medsos, Ibādu ‘r Rahmān menebar benih kesalehan digital, bertutur lembut, sejuk, jauh dari ujaran kebencian dan penghinaan.
Connoisseurs of world literature need to spend some time acquainting themselves with the Divan of Hafiz, one of the foremost collections of Persian verse. Scholars agree this volume has exerted a singularly important influence on Middle Eastern culture, akin to Shakespeare's role in the sphere of Western letters.