You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Di Technology School, ada bom yang akan meledak dalam waktu tiga puluh menit! Seluruh murid diminta pulang cepat-cepat. Tapi, Vinka, Olive, dan Mark malah mencari orang yang meletakkan bom itu. Dapatkah merka menemukannya? Apakah Vinka dan kawan-kawan berhasil selamat dari ledakan bom? Pengalaman tiga pahlawan sekolah ini sunguh mendebarkan. Baca, yuk! [KKPK, DAR Mizan, Cerita, Anak, Indonesia]
“Mitha, sini!” seru Donna. “Kenapa, Don? Aku mau istirahat,” kata Mitha Aku menarik napas. Mitha sudah berubah! “Kamu enggak kayak dulu, Mitha. Kamu lupa sama DoReMi?” sambung Donna. Ya, Mitha memang sudah berubah! Dia seperti menghindar dari Revinna dan Donna. Semua terjadi sejak Mitha satu kelompok tugas bahasa Indonesia dengan Fathia dan Solina, dua anak perempuan yang tidak disukai Revinna dan Donna. Padahal, dulu Donna, Revinna dan Mitha akrab sekali. Mereka menjalin persahabatan DoReMi, yang merupakan singkatan nama mereka masing-masing. Akankah persahabatan DoReMi kembali utuh? Apa yang disembunyikan Mitha sebenarnya? [Mizan Publishing, DAR, KKPK, Kisah, Cerita, Anak, Indonesia]
Setelah bertahun-tahun memelihara Memen, kucing putih abu-abu yang ditemukannya di dekat rumah, akhirnya Annisa harus rela berpisah dengannya. Ya, keluarga Annisa akan pindah ke rumah baru dan Memen tidak boleh dibawa. Kenapa? Ternyata Bunda dan Ayah kesal karena Memen sangat malas! Kerjanya cuma makan, tidur, dan santai-santai. Huh, menyebalkan! Tetapi rupanya Annisa dan keluarganya tetap merindukan Memen. Diam-diam Bunda dan Ayah sengaja lewat di depan rumah lama mereka untuk melihat keadaan Memen. Bagaimana kabar Memen? Apakah Memen akan berkumpul lagi dengan Annisa dan keluarganya? Yuk, baca kisah selengkapnya![] [Mizan, KKPK, Cerita, Penulis, Anak, Indonesia]
Seorang peri mungil dikurung dalam sebuah toples oleh seorang anak laki-laki. Hidupnya yang bebas jadi terbatas dalam toples kecil yang sempit. Peri mungil itu sangat sedih hingga ia hampir mati. Dalam hati kecil ia terus berharap ada keajaiban yang akan menolongnya keluar dari toples kecil sempit itu. Lalu, bagaimanakah akhir hidup peri mungil itu? Siapa yang akan menyelamatkannya? Cerita di atas adalah salah satu dari 10 cerita yang ada dalam Taman Bermain Paling Ajaib, sebuah kumpulan kisah yang memotivasi anak bagaimana mengelola emosi, baik itu emosi kesedihan, keputusasaan, kecemasan, dan lainnya. Semua kisah mengajak anak untuk selalu berpikir dan bertindak positif, menyayangi sesama, menghargai persahabatan, mencintai alam, mengolah emosi dengan baik sehingga bertumbuh menjadi pribadi yang bertanggung jawab.
Lahir dari keluarga bangsawan, Mom dan Dad memaksanya berlaku layaknya seorang putri. Namun, Giselle tetap Giselle. Tomboi tetap tomboi. Akhirnya, Mom dan Dad mengirim Giselle ke Four Season Village. Giselle mesti membantu Nenek di peternakan, bersama sepupu-sepupunya yang sudah lebih dahulu tinggal di sana. Tapi, bukannya membantu, Giselle malah membuat kekacauan. Ayam-ayam menjadi marah, sapi-sapi mengamuk, kuda-kuda meringkik sangat keras. Waaah ...? Sepupu-sepupu Giselle pun sepakat untuk membuatnya menjadi tidak tomboi lagi. Mereka berhasil mengikutsertakan Giselle dalam kontes menjadi putri. Namun, ada kejutan di dalamnya. Apa itu, ya? Hm, jadi penasaran. Mau tahu jawabannya? Yuk, baca habis buku ini! [KKPK, DAR! MIZAN, CERITA, ANAK, INDONESIA]