You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Luwina Clemira Sastro Sudiro seorang wanita muda beranak satu yang hidupnya berubah drastis semenjak sang ayah terjerat kasus korupsi. Dia kini hidup terlunta-lunta di negara asing, setelah seluruh harta dan surat-surat berharganya raib dicuri orang. Hingga suatu hari seorang laki-laki bernama Reyhan yang mengaku sebagai Kakak tirinya berhasil menyelamatkan hidupnya dan membawanya pulang ke tanah air. Dan sebuah masalah baru mulai bermunculan di saat takdir kembali mempertemukan Luwi dengan seorang laki-laki yang dulu pernah merenggut kesuciannya secara paksa, sampai dirinya hamil. Laki-laki itu tak lain dan tak bukan adalah sahabat Reyhan sendiri. Seorang lelaki bernama Hardin Putra Surawijaya yang kini menjadi suami dari mantan kekasih Reyhan, Katrina Kania Ifana.
Post-Colonial Drama is the first full-length study to address the ways in which performance has been instrumental in resisting the continuing effects of imperialism. It brings to bear the latest theoretical approaches from post-colonial and performance studies to a range of plays from Australia, Africa, Canada, New Zealand, the Caribbean and other former colonial regions. Some of the major topics discussed in Post-Colonial Drama include: * the interactions of post-colonial and performance theories * the post-colonial re-stagings of language and history * the specific enactments of ritual and carnival * the theatrical citations of the post-colonial body Post-Colonial Drama combines a rich intersection of theoretical approaches with close attention to a wide range of performance texts.
Di saat semesta berkonspirasi. Fahri dan Albani, sama-sama seorang suami yang sedang berada dalam perjalanan menuju rumah sakit dikarenakan sang istri hendak melahirkan. Di tengah perjalanan, keduanya terlibat dalam sebuah kecelakaan hingga menyebabkan salah satu di antara mereka meninggal di lokasi kejadian. "To-tolong Rindu, istri saya mau melahirkan. Dia sendirian di rumah sakit BERSALIN..." itulah sepenggal kalimat yang diucapkan Albani pada Fahri sebelum lelaki itu meninggal. "Saya berjanji, saya akan bertanggung jawab," balas Fahri dalam keadaan panik. Kebetulan, rumah sakit BERSALIN adalah tempat yang sama di mana istri Fahri yang saat itu juga hendak melahirkan. Setelah jasad Albani dibawa oleh mobil jenazah, Fahri meminta izin terlebih dahulu pada petugas kepolisian yang hendak membawanya ke kantor polisi agar diizinkan mendatangi istrinya yang hendak melahirkan di Rumah Sakit Bersalin. Naasnya, belum sempat Fahri sampai di tempat yang dituju, lelaki itu justru mendapat sebuah kabar dari rumah sakit bahwa sang istri meninggal dunia beberapa detik setelah berhasil melahirkan anaknya. Detik itu juga, kisah cinta antara Fahri dan Rindu dimulai.
The Legends of many cultures claim that the world was once destroyed in a cataclysmic flood. Many cultures also claim that someday the world will again be destroyed in a similar fashion. In the Bible we are told that the disciples once asked Jesus if there would be a warning sign prior to this destructive event. He said that there would indeed a sign. Jesus said that whatever was happening in the Days of Noah will happen again before the end of this age. The Bible has only a few verses about Noah's Flood. So we are forced to turn to the ancient flood legends of over 350 other cultures to learn more about this prophecy. But Noah's days did not end with the flood, he lived for many years afterward. He saw the creation of a tower in Babylon. This is interesting because the Freemasons claim that their Order originated here. Here is the most thorough examination of Freemasonry ever undertaken, using their own texts, to solve the Days of Noah prophecy.
"Jangan pergi Vanilla! Dengarkan Ibu!" Ucap seorang perempuan cacat yang berusaha mengejar anaknya keluar. "Apalagi sih Bu? Vanilla bosen hidup susah terus! Sekarang Vanilla sudah besar dan biarkan Vanilla menentukan jalan hidup Vanilla sendiri!" Ucap seorang gadis bernama Vanilla itu. Dia tetap melanjutkan langkahnya membawa sebuah tas besar berisi pakaian untuk meninggalkan rumah yang selama ini dia tempati bersama sang ibu. "Tapi apa yang mau kamu lakukan itu salah! Ibu nggak mau kamu salah langkah Nak... Pikirkan lagi baik-baik! Jangan putuskan sesuatu dengan terburu-buru," Vanilla menghentikan langkahnya. Berbalik dan menatap sang Ibu dengan perasaannya yang remuk redam. "Maafin Vanilla...
Namaku Tazkia Andriani. Aku adalah seorang wanita berusia 27 Tahun yang sudah menikah selama lima tahun dengan seorang lelaki bernama Regi Haidarzaim, dan belum dikaruniai seorang anak. Kehidupanku sempurna. Sesempurna sikap suamiku di hadapan orang lain. Hingga pada suatu hari, aku mendapati suamiku berselingkuh dengan sekretarisnya sendiri yang bernama Sandra. "Bagaimana rasanya tidur dengan suamiku?" Tanyaku pada Sandra ketika kami tak sengaja bertemu di sebuah kafe. Wanita berpakaian seksi bernama Sandra itu tersenyum menyeringai. Memainkan untaian rambut panjangnya dengan jari telunjuk lalu berkata setengah mendesah, "nikmat..."
Reprint of the original, first published in 1870.
None