You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Siapa gerangan pemuda itu? Sampai-sampai, Mosad---intelijen Israel yang sangat terkenal itu--- butuh 16 tahun lebih untuk sekadar mendapatkan foto dirinya. Setiap pemburuan atasnya selalu berakhir pada satu kata, GAGAL! Mengapa CIA menjulukinya Most Wanted Terrorists? Kepalanya dihargai $ 5 juta, setera dengan Rp. 50 milliar? Nama pemuda itu adalah Imad Mugniyah. "Che Guevara" asal Timur Tengah. Ia memang super misterius. Posisinya adalah tokoh kunci dan sangat penting. Membaca dirinya berarti kita telah membaca peta jaringan intelejen terhandal dan tercanggih dunia? Mengetahui bagaimana ia MATI,harus dengan menelusuri seperti apa ia HIDUP. Buku ini menarasikan kisahnya secara mendalam sekaligus menyentuh. Satu-satunya kesedihan yang saya rasakan saat ini adalah karena saya tidak punya anak lagi yang dapat saya berikan kembali di jalan jihad dan perjuangan Ibunda Imad Mugniyah. [Mizan, Hikmah, Memoar, Indonesia]
Sejatinya, jarak terdekat kita dengan Tuhan adalah ketika kita merayu Dia. Karena kata Nabi Muhammad Saw., Tuhan adalah Kekasih tertinggi kita, yang Mahaindah dan menyukai keindahan. Kata para sufi, satu sujud saja—yang betul-betul dalam keadaan penghambaan yang tinggi—akan mengetuk rahmat-Nya, sehingga Dia akan memberikan segalanya, termasuk surga-Nya. Itulah tujuan merayu Tuhan, yakni penghambaan yang tulus sekaligus indah kepada-Nya. Bukan sekadar ritual belaka. Endorsement “Tuhan Maha Asyik. Untuk berhasil merayu-Nya, kau tak perlu capek-capek kursus merayu Tuhan. Cukup mulai kau biasakan diri untuk merayu diri sendiri. Buku karya Bib Husein Ja‘far menjadi pengingat yang baik bah...
Sejatinya menghadap ke mana pun, kita melihat kebesaran Allah yang membuat kita menyebut nama-Nya. Bukan hanya di Ka‘bah, tapi juga di gubuk-gubuk orang miskin, di rumah-rumah yatim, bahkan di lembaga pemasyarakatan. Masjid bisa roboh, Ka‘bah bisa sepi, tapi hati manusia yang beriman akan abadi dalam ketaatan dan kecintaan pada-Nya. * “Masyarakat yang gandrung formalisme, menjebak agama dalam simbol dan hitungan matematika—untung-rugi, pahala-dosa. Mereka hanya menawarkan dua warna: hitam atau putih. Habib Husein berusaha melepas bias jebakan itu. Sebab, yang dilihat sebagai hitam atau putih barangkali hanya bungkus belaka. Ia mengajak pembaca agar tak berhenti pada yang tampak oleh mata. Karena, proses berpikir dengan akal dan batin yang tak tampak, justru menjadikan kita jernih.” --Kalis Mardiasih, Penulis Buku Sister Fillah, You’ll Never be Alone “Buku ini akan membawa kita masuk dalam petualangan ruhani untuk menemukan Sang Pencipta yang berdiam di dalam kita.” --Pendeta Yerry Pattinasarany [RELIGI, ISLAM, TUNTUNAN, PEMBELAJARAN, MUSLIM, NOURA, NOURA BOOKS]
Sejatinya menghadap ke mana pun, kita melihat kebesaran Allah yang membuat kita menyebut nama-Nya. Bukan hanya di Ka‘bah, tapi juga di gubuk-gubuk orang miskin, di rumah-rumah yatim, bahkan di lembaga pemasyarakatan. Masjid bisa roboh, Ka‘bah bisa sepi, tapi hati manusia yang beriman akan abadi dalam ketaatan dan kecintaan pada-Nya. *** “Habib Husein adalah oase di tengah dahaga keberagamaan di kalangan anak muda. Dengan gayanya yang santai, sederhana dan penuh humor membangun dialog yang mudah dicerna antar-berbagai kelompok anak muda. Buku ini mengajak kita kembali membersihkan hati agar Tuhan berkenan bersemayam di hati kita.” --Sakdiyah Ma‘ruf, Stand Up Comedian & BBC 100 Women...
Buku Cinta Itu Alasan Sekaligus Tujuan merupakan buku yang ditulis oleh dua sahabat karib yang sering menunjukkan kemesraannya di linimasa Twitter. Mereka--oleh netizen-- dikenal sebagai Si Gundul dan Si Gondrong. Hal itu tidak lepas dari penampilan asli Kang Maman yang tanpa rambut alias gundul dan Gus Nadir yang rambutnya menjuntai menyentuh bahu alias gondrong. Dalam buku ini, mereka menuliskan keresahan masing-masing ke dalam bentuk puisi. Kang Maman sebagai tokoh publik dan sering bersinggungan dengan berbagai hal di dunia hiburan, terlihat dalam tema-tema puisinya yang beragam. Sementara Gus Nadir yang memiliki latar sebagai akademisi sekaligus kiai banyak menulis tentang hubungan dengan Tuhan dan Rasul.
Islam di akhir 1990-an dan awal 2000-an memiliki pengalamannya tersendiri yang begitu menarik dan tak kalah menariknya dengan abad-abad lalu yang telah dilalui oleh sejarah Islam. Masa ini, Islam berhadapan dengan sederet fenomena dan tantangannya: kelas menengah Muslim dengan corak keberislaman yang nge-pop, temuan-temuan sains yang menggemparkan dan dihadap-hadapkan dengan Islam, terorisme atas nama Islam yang anti-Barat, oto-terorisme atas nama Islam yang mempermainkan isu sektarian, hingga Islam di era digital. Esai-esai dalam buku ini mencoba memotret semua fenomena itu di saat sedang hangat diperbincangkan di media massa. Tanpa mengurangi bobot kajian keislaman dalam bingkai loso snya,...
40 Hadis Sikap Penuntut Ilmu Penulis : Edi Mawardi.MA Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-5728-08-7 Terbit : November 2021 Harga : Rp 107000 Sinopsis : Salah satu anugerah Allah SWT yang patut kita syukuri adalah rasa cinta terhadap ajaran Islam. Dan salah satu sumber dari ajaran Islam adalah Hadis Rasulullah SAW. Mempelajari dan mengkajinya adalah upaya menigkatkan mahabbah kita kepada Rasulullah SAW. Upaya mengkolaborasikan hadis Rasulullah SAW dengan sikap-sikap yang dimiliki penuntut ilmu menjadi hal menarik yang ditulis penulis dalam buku ini. keberkahan ilmu penulis yakin dampak yang berbeda dari sikap-sikap yang ditampilkan penuntutnya. Buku ini membuka wawasan penuntut ilmu memperoleh...
Alhamdulillah, setelah mengendap cukup lama lahir dengan selamat baku karya santri ngaji MJS yang bergerak pada ranah literasi masjid: Manusia Langit. Lahir Maret 2018 dengan ukuran 13,5 x 20,5 cm, tebal xxiv + 136 halaman. Manusia Langit boleh disingkat ML. Anda yang sudah mengikuti Ngaji Filsafat tentunya tahu siapa saja Manusia Langit itu, tetapi tahukah Anda apa alasan dibalik pemilihan empat figur yang diangkat? Mengapa yang lainnya tidak? Atau sebelum ke sana, bagaimana duduk dan berdirinya perkara atas judul Manusia Langit? Kok nggak manusia suci, atau manusia bumi yang melangit, manusia langit yang turun ke bumi, atau-atau yang lain. Pertanyaan dan jawaban itu tersedia pada bagian seperti pengantar oleh guru Ngaji Filsafat, Dr. Fahruddin Faiz. Sedangkan pokok dari buku ini seperti secara ringkas diungkapkan oleh Buya Ahmad Syafii Maarif, adalah “... Buku ini telah berupaya meramu hikmah dari berbagai sumber” yang barangkali di zaman sekarang orang kebanyakan wegah menggalinya. Para penulis buku ini tidak sekedar ancang-ancang menggali, namun telah berusaha meramu sampai pada titik tertentu menemukan hikmah dari balik empat figur Manusia Langit yang ditulis.
Buku yang berada di tangan pembaca sekalian ini merupakan sekumpulan catatan kreatif dari para pendidik yang dengan serius dan suntuk memilih ide serta gagasan, lantas mengupayakannya menjadi sekumpulan tulisan
Dalam diri Sarjoko, praktis setidaknya terdapat tiga identitas: Sarjoko yang santri-tradisional, Sarjoko yang menyerap pendidikan modern-rasional, Sarjoko yang kosmopolitan sebagai warga dunia-internet dan media baru. Oleh karena itu, bersiaplah membaca esai yang lekat dengan analisis istinbath hukum fikih tradisional. Itu artinya, sisi diri Sarjoko yang santri sedang menyala-nyala. Jika Anda berjumpa dengan esai yang mengutip-ngutip pendapat para ahli Barat, itu artinya esai tersebut ditulis ketika Sarjoko sedang menyerap tradisi intelektual perguruan tinggi modern. Demikian pula ketika ia sedang ngelantur berdialektika dengan ekosistem digital yang bar-bar, ia hanya sedang berupaya eling l...