You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Buku ini juga merupakan hasil pergulatan akademis penulis selama tiga setengah tahun dibimbing dua supervisor di universitas tempat saya studi, Curtin University, Perth Western Australia. Mereka adalah Antonio Traverso, Ph.D., dan Thor Kerr, Ph.D. Mereka berdua membaca dengan teliti dan memberikan masukan sekaligus berdiskusi intensif mengenai arah riset dan penulisan hasil riset ini. Tanpa kritik dan saran mereka, riset saya tidak akan bisa mengarah pada titik ini. Setelah proses tersebut, dua pembaca sekaligus penguji riset saya, Intan Paramaditha, Ph.D., dari Macquarie University, Sydney dan Professor Kate McGregor, dari University of Melbourne, Melburner Australia, memberikan kritik dan saran yang komprehensif atas laporan riset yang saya tulis. Saran dan kritik mereka berdua menjadi pedoman saya dalam melakukan revisi dan pada akhirnya menjadi buku ini.
Dengan hadirnya internet dan penggunaan teknologi komunikasi dan informatika, membuat adanya masyarakat digital, seperti yang diungkapkan McLuhan bahwa perkembangan teknologi mem-pengaruhi hidup masyarakat di suatu ruang bersama yang disebut sebagai desa global (global village). Masyarakat sosial berubah menjadi masyarakat digital dengan adanya dukungan teknologi informasi. Perubahan ini disebabkan dengan transisi dari masyarakat industri lama (old industrial society) menjadi global network society yang melibatkan aktivitas digital. TIK telah berkembang sejak tahun 1990an, terutama perkembangan teknologi informasi yang dapat menghubungkan dari seluruh pelosok dunia tanpa batasan ruang dan waktu (Kristiyono & Ida, 2019).
Inilah buku yang paling dapat dipertanggungjawabkan ketika kita harus berbicara tentang bentuk dan arah komunikasi di masa kini dan yang akan datang. Disusun oleh para akademisi dan praktisi komunikasi, tak pelak menjadikan buku ini sebagai acuan penting para mahasiswa komunikasi, sosiologi, dan politik, serta perlu dimiliki oleh para praktisi. Buku persembahan penerbit PrenadaMedia
Revolusi komunikasi telah melahirkan dua karakter baru komunikasi yang disebut proses masifikasi komunikasi dan demasifikasi. Yang pertama merupakan ciri komunikasi masyarakat industri sedang yang lain disebut sebagai ciri masyarakat informasi yang terjadi secara interaktif melalui jaringan internert atau juga terkenal dengan sebutan cyberspace community Masifikasi komunikasi yang berlangsung dalam masyarakat industri yang biasanya “padat modal” melahirkan deideologisasi dan dehumanisasi serta melemahnya keadilan sosial akibat berkembangnya kapitalisme, sekularisme, dan pragmatisme. Sebaliknya, dalam masyarakat informasi yang “kaya otak,” malah terjadi ideologisasi, humanisasi, dan keadilan sosial karena setiap individu memiliki banyak waktu untuk melakukan berbagai kegiatan. Inilah buku yang paling dapat dipertanggungjawabkan ketika kita harus berbicara tentang bentuk dan arah komunikasi di masa kini dan yang akan datang. Disusun oleh para akademisi dan praktisi komunikasi, tak pelak menjadikan buku ini sebagai acuan penting para mahasiswa komunikasi, sosiologi, dan politik, serta perlu dimiliki oleh para praktisi. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup
This edited volume explores how success is conceptualized and represented in texts for young people in Asia. The essays in this collection examine how success for children relates to education, family, gender, race, class, community, and the nation. It answers the following questions: How is success for children represented in literature, cinema, and popular media? In what ways are these images grounded in the historical, political, and cultural contexts in which they are produced and consumed? How does childhood agency influence ideas about success in Asia? Highlighting the similarities and differences in how success is defined for children and young adults in Japan, South Korea, People’s Republic of China, Singapore, Taiwan, Indonesia, Vietnam, and India, this volume argues that success is an important keyword in the literary and cultural study of childhood in Asia.
None
Issues of minorities and women in Indonesian films after the New Order era; collection of criticism on Indonesian movies.
On panji, a classical Javanese story in Indonesia; collection of articles.
On arts and culture.