You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Rasa malas merupakan sesuatu yang alami dirasakan semua manusia. Namun, yang perlu digarisbawahi dan menjadi perhatian adalah rasa malas yang berlebihan sehingga menghambat produktivitas dalam menjalani hidup. Apa yang menyebabkan rasa malas? Rasa malas bisa sampai procrastination? Rasa malas bisa menjadi kebiasaan buruk? Bagaimana menghentikan rasa malas sebelum berubah menjadi kebiasaan? Semua pertanyaan-pertanyaan ini akan dikupas tuntas. Melalui buku ini, kita akan selangkah lebih maju dalam mengenal perihal rasa malas. Adapun yang terpenting, dalam buku ini dijelaskan juga berbagai macam cara dan metode untuk menghentikan rasa malas. Buku ini mengajak kita semua agar tidak terlena dalam rasa malas yang memberi kesenangan sesaat. Ayo, bangun dan kalahkan rasa malas!
Kita tahu, manusia pada umumnya untuk perihal menyukai sesuatu itu akan dengan sendirinya mengalir. Bahkan untuk rasa suka itu bisa saja berbeda dengan orang yang satu dengan orang yang lainnya. Adapun faktor yang dapat membuat seseorang terlihat menarik seperti kedewasaan, kepribadian, jadi bukan melulu terkait visual fisik saja. Maka dari hal ini, sebagai manusia yang mampu untuk menarik perhatian orang lain itu dengan menjadi manusia yang berkarisma dan memberi aura positif bagi orang sekitar. Hal ini tentu akan memberikan perhatian kepada lawan bicaranya dan sudah dikatakan bahwa orang-orang berkharisma itu termasuk pendengar yang baik.
Di zaman Rasulullah saw., semua orang yang menyatakan syahadat kepada Allah dan Rasul-Nya disebut “orang iman” dengan Islam sebagai fondasi agama. Premisnya, orang Islam pasti iman (mukmin), dan orang iman pasti Islam. Dalam KBBI, iman berarti “keyakinan dan kepercayaan kepada Allah, nabi, kitab, dan sebagainya”. Lantas, di zaman sekarang, apakah hanya dengan definisi beriman seperti itu sudah cukup bagi kita disebut “Islam”? Apakah orang yang ber-KTP Islam sudah layak disebut iman? Buku ini mengajarkan kepada kita mengenai dasar-dasar iman dan Islam. Apa saja syarat seseorang disebut Islam dan definisi apa saja yang layak disandang untuk disebut iman. Puncaknya, untuk menyempurnakan iman dan Islam, diperlukan ihsan. Apa itu ihsan? Baca terus buku ini untuk mengetahuinya. Insya Allah, buku ini mampu mengarahkan pembaca untuk menuju keimanan dan keislaman sempurna yang ihsan.
Kebahagiaan adalah keinginan dan kebutuhan semua orang. Karena hal itulah, banyak orang mulai melakukan berbagai hal untuk membuat dirinya bahagia. Sayangnya, semua orang punya standar yang berbeda-beda tentang kebahagiaan. Mereka juga punya cara yang berbeda-beda untuk mengejar kebahagiaan. Bagi mereka yang bahagia secara duniawi, mereka akan mengejar dunia. Tapi bagi mereka yang bahagia secara akhirat, mereka akan memperbanyak ibadah dan amal saleh agar mereka bisa bahagia di kehidupan yang akan datang nanti. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,” Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: ‘Tuhan kami ialah Allah’ kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: ‘Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu.’” (QS. Fushshilat [41]: 30) Seperti apakah kebahagiaanmu? Apakah hal yang membuatmu bahagia? Apa pun jawabanmu, janganlah lupa untuk tetap berusaha agar bisa bahagia dunia dan akhirat.
Buku ini berisi petunjuk atau pedoman untuk membantu seseorang mempelajari atau menghafal surat-surat yang terdapat di dalam Juz 29. Kitab ini sanggat sesuai bagi Anda yang ingin mengafal bagian-bagian tertentu dari Al -Qur'an untuk keperluan ibadah atau untuk memperdalam pengetahuan tentang agama islam, khususnya dalam Juz 29. Selain itu, buku ini juga menjelaskan tentang makna ayat-ayat AL-Qur'an, Asbabun Nuzul, yang terdapat di dalam Juz 29, serta Amaul Husna beserta amalannya. Akhir kata, kitab ini bisa membantu Anda dalam menghafal surah=-surah di dalam Juz 29 secara lebih mudah dan cepat.
Manusia tak luput dari rasa puas oleh diri sendiri, bahkan orang lain atau lingkungan sekitar. Anda orang yang memang mampu untuk berdamai dengan diri sendiri sekarang atau tidak sama sekali. Semua itu tergantung oleh diri mereka. Sebagian ora juga ada yang menganggap, berdamai dengan diri sendiri itu seakan menjadikan diri kita menjadi manusia lemah yang tidak mampu melewati tantangan kehidupan. Namun, kenyataan hal itu malah memudahkan kita sebagai manusia yang percaya diri. Terlebih saat ini masih banyak orang yang masih belum menerima kegagalan sendiri dan masih banyak lagi. Menciptakan rasa syukur untuk bahagia yang sederhana itu mungkin sudah menjadi wujud berdamai dengan diri.
Setiap orang pasti pernah sakit hati. Setiap orang pasti pernah merasa kecewa. Dan setiap orang pasti pernah ingin balas dendam atas sakit hatinya tersebut. Namun tahukah kamu bahwa ada yang lebih indah dari pada baas dendam? Yaitu “Jangan Marah”. Marah hanya akan membuatmu terpuruk ke dalam luka yang paling dalam. Sedangkan menahan diri dari amarah adalah salah satu cara meredamkan dendam dan menciptakan ketenangan di hati kita. Jika dalam hidup, kita selalu ingin mencari kedamaian dan ketenangan hati? Mengapa selalu ada amarah yang semakin menjauhkan kita dari kedamaian itu? Jangan Marah! Inilah Saatnya kita lupakan, maafkan, ikhlaskan.
Tidak apa-apa untuk tidak tahu banyak hal, karena kamu manusia biasa, bukan Google. Tidak apa-apa untuk mengalami hal-hal yang memalukan, tidak apa-apa untuk belum jadi siapa-siapa di usiamu yang sudah seperempat abad ini. Tidak apa-apa untuk membenci yang disukai orang lain, dan menyukai yang dibenci oleh orang lain. Hidup bukan atas apa yang dikatakan orang, bukan pula atas apa yang ada di genggaman tangan orang. Life is yours, hidup ini milikmu. Kamu yang berhak menentukan kemana kakimu melangkah, kamu yang berhak milih, mau jalan cepat ataukah lambat. Selagi kamu bahagia, kamu pasti akan menikmatinya
Dewasa ini, sebagian besar anak telah terbiasa melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk, seperti mau menang sendiri, bersikap manja, tidak mau berbagi, kurang peduli dengan lingkungan, dan masih banyak lagi. Hal ini dikarenakan orangtua kurang memperhatikan tumbuh kembang anak sehingga terbentuklah kebiasaan-kebiasaan buruk pada anak. Buku ini dapat membantu orangtua untuk mulai menanamkan kebiasaan-kebiasaan baik pada anak-anak sedini mungkin agar terhindar dari kemungkinan perilaku buruk anak di masa mendatang. Buku ini berisi sekumpulan kisah perbuatan baik yang dapat menginspirasi anak-anak untuk berbuat baik, seperti cerita Kesabaran Si Ucil yang mengajarkan kita tentang betapa pentingnya si...
Masalah dapat diibaratkan sebagai air panas, Kita harus memahami kenyataan bahwa air panas dapat melembutkan kentang atau membuat telur menjadi keras. Sebenarnya, jika kita sedang menghadapi sebuah masalah, kita tidak sedang membicarakan tentang seberapa besar kecilnya masalah itu, tapi diri kita sendiri. Apakah kita seperti telur? Ataukah seperti kentang? Buku ini tidak hanya mencerahkan hati kita, tapi juga mendewasakan kita. Orang dewasa adalah orang yang tahan banting, bukan orang yang akan menjerit hanya karena ada seekor semut yang mengigit jari kakinya. Buku ini menyadarkan kita, bahwa kita adalah manusia yang tegar dalam menghadapi masalah, bukan sebuah kerupuk yang mudah lembek hanya karena terkena siraman air.