Welcome to our book review site go-pdf.online!
You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Sang Garuda, Teladan Anak Suputra Sejati
Secara teologi Hindu Sang Garuda sangat mempengaruhi ritual Hindu ini dapat ditemukan ketika upacara keagamaan menggunakan air suci bernama tirtha amerta sebagai wangsuhpada atau basuhan kaki Tuhan, supaya terbebas dari segala kemelekatan. Sang Garuda tidak hanya terdapat pada peradaban Hindu dan Budha di India tokoh Sang Garuda muncul juga di beberapa negara besar lainnya seperti Thailand, Jepang, dan Indonesia. Khususnya dalam Susastra Weda Sang Garuda disebut sebagai burung matahari seperti rajawali dan raja burung. Garuda disebutkan dalam Rigweda sebagai dewa surgawi dengan sayap, dan burung yang kuat, sebutan rajawali sebagai simbol keberanian, kegigihan, kemasyuran dan kemegahan serta berkarisma karena semua pujian ditujukan pada burung rajawali, selain itu burung juga dimaknai sebagai atman atau purusa yang menghidupi tubuh manuasia, sehingga sosok sang Garuda dapat dikatakan sebagai simbol keberhasilan untuk mencapai tingkatan yang tertinggi dalam evolusi atman.
Prosiding International Conference on Indonesian Studies
On civilization and pluralism in Indonesia; papers of a conference.
The Genera of Araceae
Every genus is described and illustrated with one or more plates of line drawings by the botanical artist Eleanor Catherine, and distribution maps. Topics covered include their economic value, phylogenetic relationships, fossil history, cultivation, anatomy (by J.C. French) and chemistry (by R. Hegnauer).
Home
"A wonderful exercise in humanism . . . [by] a prodigious and impressive storyteller".—Jakarta Globe An epic saga of "families and friends entangled in the cruel snare of history" (Time magazine), Home combines political repression and exile with a spicy mixture of love, family, and food, alternating between Paris and Jakarta in the time between Suharto's 1965 rise to power and downfall in 1998, further illuminating Indonesia's tragic twentieth-century history popularized by the Oscar-nominated documentary The Act of Killing. Leila S. Chudori is Indonesia's most prominent female journalist. Home is her debut novel and won Indonesia's most important literary prize in 2013.
BUNGA RAMPAI KESEHATAN DAN LINGKUNGAN
Buku Bunga Rampai ini berjudul Kesehatan dan Lingkungan mencoba menyuguhkan dan mengemas beberapa hal penting konsep Kesehatan dan Lingkungan. Buku ini berisi tentang segala hal yang berkaitan dengan konsep Kesehatan dan Lingkungan serta konsep lainnya yang disusun oleh beberapa Dosen dari berbagai Perguruan Tinggi.
UPAYA MEMPERKUAT KEMANDIRIAN PANGAN PULAU-PULAU KECIL
Pangan telah menjadi kebutuhan primer manusia yang harus dipenuhi sebelum memenuhi kebutuhan hidup lainnya seperti sandang, papan dan pendidikan. Pengadaan pangan merupakan persoalan yang serius dengan melihat perkembangan jumlah penduduk Indonesia. Data Badan Pusat Statistika (2017) menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia terus meningkat dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 2 persen per tahun. Pada tahun 2013 jumlah penduduk telah mencapai lebih dari 250 juta jiwa. Kondisi ini berdampak pada semakin tingginya konsumsi pangan, yang harus diimbangi dengan pemenuhan kebutuhan pangan agar ketahanan pangan nasional dapat berkelanjutan.
PERAN FOODHABITS MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN
Pangan merupakan salah satu hak dasar manusia mengandung makna yaitu negara memiliki kewajiban dalam mewujudkan pemenuhan kebutuhan akan pangan bagi rakyatnya. tersedianya produksi menjadi penting dalam upaya pemenuhan pangan, khususnya produksi domestik, karena ketahanan pangan menjadi salah satu unsur pokok dari stabilitas negara (Meskhia 2016). Hal ini agar upaya pemenuhan kebutuhan pangan tidak menjadikan impor sebagai prioritas utama. Dalam memenuhi kebutuhan pangan lewat impor, akan sangat rentan secara politik dan ekonomi bagi suatu negara (Boucekkine, et al. 2016)
Language Policy in Superdiverse Indonesia
Indonesia has an extreme diversity of linguistic wealth, with 707 languages by one count, or 731 languages and more than 1,100 dialects in another estimate, spoken by more than 600 ethnicities spread across 17,504 islands in the archipelago. Smaller, locally used indigenous languages jostle for survival alongside Indonesian, which is the national language, regional lingua francas, major indigenous languages, heritage languages, sign languages and world languages such as English, Arabic and Mandarin, not to mention emerging linguistic varieties and practices of language mixing. How does the government manage these languages in different domains such as education, the media, the workplace and ...
ACEIVE 2018
The 2nd Annual Conference of Engineering and Implementation on Vocational Education (ACEIVE-2018) is a scientific forum for scholars to disseminate their research and share ideas. This conference was held on November 3, 2018 on the Digital Library of Universitas Negeri Medan, North Sumatra Province, Indonesia. The ACEIVE’s theme is Engineering and Aplication for Industry 4.0. The conference was attended by researchers, experts, practitioners, and observers from all around the globe to explore various issues and debates on research and experiences, discuss ideas of empowering engineering and implementation on vocational education for Industry 4.0. This event has been carried out well and produced many benefits to increase the knowledge of conference participants based on research results, particularly the implementation of vocational education for industrial revolution 4.0.
English as an International Language
The rapid global spread of the English language has serious linguistic, ideological, socio-cultural, political, and pedagogical implications as it creates both positive interactions and negative tensions between global and local forces. Accordingly, debate about issues such as the native/non-native divide, the politics of an international language, communication in a Lingua Franca, the choice of a model for ELT, and the link between English and identity(ies) has stimulated scholarly inquiry in an unprecedented way. The chapters in this volume revisit, challenge, and expand upon established arguments and positions regarding the politics, policies, pedagogies, and practices of English as an international language, as well as its sociolinguistic and socio-psychological complexities.
