Welcome to our book review site go-pdf.online!
You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Rich Forests, Poor People
Millions of Javanese peasants live alongside state-controlled forest lands in one of the world's most densely populated agricultural regions. Because their legal access and customary rights to the forest have been severely limited, these peasants have been pushed toward illegal use of forest resources. Rich Forests, Poor People untangles the complex of peasant and state politics that has developed in Java over three centuries. Drawing on historical materials and intensive field research, including two contemporary case studies, Peluso presents the story of the forest and its people. Without major changes in forest policy, Peluso contends, the situation is portentous. Economic, social, and political costs to the government will increase. Development efforts will by stymied and forest destruction will continue. Mindful that a dramatic shift is unlikely, Peluso suggests how tension between foresters and villagers can be alleviated while giving peasants a greater stake in local forest management.
Proceedings of the Conference on Weed Control in Rice, 31 August-4 September 1981
Evolution of rice weed control practices and research: world perspective; Weeds of major economic importance in rice and yield lasses due to weed competition; Weed control practices as a component of rice production systems; Effects of hydrology, soil moisture regime, and fertility management on weed populations and their control in rice; Effects of stand establishment techniques on weed population in rice; The role of cropping systems on weeds in rice; Weed control technology in irrigated rice; Weed control technology in rainfed wetland rice; Importance rice weeds in Latin America; Weed control and rice production in Brazil.
Pemberdayaan Masyarakat Pertanian
Mampukah petani memberdayakan diri sendiri? atau petani diberdayakan oleh pihak eksternal menjadi lebih berdaya? tentu bukanlah perkara mudah karena karakteristik petani (mulai kepemilikan lahan atau sawah ada yang kecil atau gurem (dibawah 0,25 Ha), sedang (0,25 s.d 0,5 Ha), besar (lebih dari 0,5 Ha) selain itu dari tingkat pendidikan juga sangat bervariasi, ketrampilan pun juga beraneka ragam, usia petanipun juga di dominasi sebagian besar lebih dari 40 tahun, apalagi karakter petani juga beraneka ragam. Bahkan pihak eksternal atau fasilitator baik dari pemerintah, LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), perusahaan, individu atau kelompok maupun pihak yang lain juga ada andil dalam memberdayakan...
Employment and Development
Examines the impact of various development strategies and models. Reviews experience in developing countries relating to the evolution of employment, unemployment and labour force participation for the period 1955 to 1990. Forecasts expansions of the labour force up to 2015.
Media Sosial
Peran pedagang dalam memasarkan produk pertanian sering mengalami kendala karena pasar produk pertanian di Indonesia pada umumnya dalam bentuk pasar persaingan tidak sempurna. Pasar persaingan tidak sempurna disebabkan oleh berbagai hal, yaitu: terbatasnya informasi, biaya transaksi yang mahal, dan bentuk kelembagaan pasar yang lemah secara struktural dan kultural. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan cara menumbuhkan modal sosial dalam kegiatan pemasaran sayuran. Modal sosial sebagai penentu keberhasilan penjualan produk pertanian karena pasar pertanian memiliki pola hubungan yang unik. Berkembangnya sosial kemasyarakatan, sistem ekonomi, dan terakhir perkembangan ekonomi digital di I...
SOSIOLOGI PEDESAAN
Pada awal timbulnya sosiologi banyak perdebatan yang muncul, apakah sosiologi merupakan ilmu pengetahuan atau suatu gerakan untuk perbaikan masyarakat (social betterment). Pendapat yang menyebutkan bahwa sosiologi merupakan suatu aksi perbaikan masyarakat banyak mendapat dukungan, karena pada awalnya teori-teori yang muncul digunakan untuk melakukan aksi-aksi sosial yang bertujuan mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Sejak tahun 1800-an ketika Aguste Comte untuk pertama kali memakai kata sosiologi dalam bukunya yang berjudul Positive Philosophy pada tahun 182, sosiologi kemudian diakui sebagai ilmu pengetahuan dan Comte kemudian sering disebut-sebut sebagai bapak Sosiologi. Comte mengusulkan sosiologi sebagai ilmu pengetahuan berdasarkan pengamatan yang sistematis dan mengklarifikasi perilaku manusia.
Modal Sosial dan Kemiskinan Nelayan
Masalah kemiskinan telah menjadi bagian tidak terpisahkan dalam sistem peradaban manusia. Ada ahli yang membaginya menjadi kemiskinan natural, kemiskinan kultural dan kemiskinan struktural. Mulai dari MUGS sampai SDGs masalah kemiskinan menjadi masalah dengan skala prioritas yang utama. Banyak ahli yang menyampaikan berbagai formula untuk mengentaskan kemiskinan, tetapi belum ditemukan sebagai sebuah obat mujarab untuk menghapuskan kemiskinan. Fenomena kemiskinan yang mewarnai sebagian besar penduduk negeri di sepanjang pantai negeri sejuta nyiur hijau ini adalah sebuah ironi. Mungkinkah masalah kemiskinan ini berkait dengan modal sosial? Buku ini membahas tentang Modal Sosial dan Kemiskinan...
Gerakan Literasi Agraris
Literasi agraris merupakan pemahaman dan pemilikan pengetahuan yang diperlukan petani untuk mensintesis, menganalisis, dan mengkomunikasikan informasi dasar tentang pertanian. Dengan begitu, petani menjadi kritis dan kreatif sehingga mereka dapat bersikap proaktif ketika ada isu-isu baru di lingkungannya. Kurangnya pengetahuan petani tentang isu-isu pertanian bisa disalahpahami sebagai apatis yang berdampak pada melemahnya persepsi tentang kebutuhan akan melek pertanian. Berkaitan dengan bidang agraris, kompetensi literasi perlu dimiliki petani karena petani harus memahami kemampuan untuk memahami informasi agraris yang sedang berkembang dan mampu menggunakannya secara tepat. Selain itu, pet...
Dinamika Struktur Sosial dalam Ekosistem Pesisir
Social conditions of fishers and social structure in Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur Province.
Dinamika Kemajuan Dalam Studi Pembangunan Pertanian: Membangun Kesadaran dan Pengembangan Inovasi Pertanian
Perubahan kependudukan dan perkembangan peradaban teknologi informasi yang sangat cepat memerlukan upaya pemikiran dan tindakan yang adapatif dan mitigatif dalam bidang pertanian sebagai leading sector pembangunan. Saat ini dan kedepan, masyarakat dan rantai industri pertanian akan terus dihadapkan pada kondisi ketidakpastian terhadap perubahan-perubahan yang akan terjadi. Karenanya, perlu upaya penyadaran bagi masyarakat dan rantai industri pertanian terhadap ide-ide dan terobosan baru yang responsif untuk memberikan arah dalam menyingkapi pergeseran paradigma evolusi teknologi tersebut. Rekonstruksi masyarakat dan industri yang aktif, kreatif and inovatif adalah sebuah keharusan untuk bisa bertahan dan terus berkembang. Buku ini memuat kumpulan tulisan tentang berbagai perspektif tentang kemajuan dalam studi pembangunan pertanian yang dibagi kedalam beberapa tema: 1. Transformasi dan Inovasi Pertanian, 2. Perubahan Iklim dan Produktivitas Pertanian, 3. Teknologi Pertanian Masa Depan dan Agroteknologi Berkelanjutan, 4. Demografi, Urbanisasi, dan Ketahanan Pangan, 5. Agrotechnopreneurship and Bisnis Pertanian, 6. Limbah Pangan dan Ancaman Lingkungan
