You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Gereja Katolik meyakini bahwa membangun hidup berkeluarga adalah panggilan Allah. Allah sendiri yang telah memertemukan dua pribadi yang berbeda untuk bersatu, saling mencinta, dan hidup bersama sebagai suami-istri. Dia juga yang mendampingi dan memberkati kehidupan berkeluarga agar mereka hidup damai dan bahagia. Dan, kebahagiaan hidup berkeluarga semakin dapat dirasakan bila orang beriman Katolik dapat memahami ajaran Gereja Katolik, yang berkaitan dengan perkawinan. Dalam buku ini, penulis secara jelas dan gamblang menjelaskan seluk beluk hidup berkeluarga. Dengan membaca buku ini, diharapkan umat semakin memahami perkawinan Katolik dan menghidupi panggilannya dalam membangun hidup berkeluarga.
Buku “PRODIAKON PAROKI ITU AWAM, LHO!” merupakan edisi revisi atas buku terbitan tahun 2007. Ada beberapa tema dalam buku sebelumnya dihilangkan agar menjadi sederhana. Isi dan rumusannya pun dibuat lebih sederhana agar mudah dipahami. Buku ini diharapkan dapat membantu prodiakon paroki untuk memahami keberadaannya secara benar, menghidupi pelayanannya dengan setia, dan berkomitmen untuk melayani Gereja sesuai dengan semangat hidup yang dibangunnya.
Salah satunya alasan orang beriman Katolik kurang terlibat dalam kepengurusan lingkungan adalah mereka tidak memahami tugas dan tanggung jawabnya. Hal itu sering muncul setiap kali ada pergantian pengurus lingkungan. Di sisi lain, sebenarnya jumlah umat banyak, juga mempunyai kemampuan dan waktu untuk melayani. Semoga buku ini dapat membantu mereka dalam upayanya untuk terlibat menjadi pengurus lingkungan serta kehidupan berlingkungan demi perkembangan dan kemajuan lingkungannya. Selamat menikmati pelayanan menjadi pengurus lingkungan. Enjoy aja!!
Buku ini memberikan penjelasan dasar Sakramen Pengurapan Orang Sakit. Buku ini mengajak umat beriman Katolik berkembang kesadarannya untuk meyakini perlu dan pentingnya sakramen Pengurapan Orang Sakit. Di sini, orang beriman Katolik diharapkan mampu memahami sakramen ini secara benar agar dapat menghayatinya dengan benar pula sehingga tidak menimbulkan rasa takut saat harus menerimanya.
Buku ini diperuntukkan pertama-tama bagi peserta atau calon penerima Komuni Pertama dengan sapaan yang khas ”aku”. Oleh karena itu, buku ini berjudul AKU MENERIMA KOMUNI PERTAMA. Melalui judul ini, di satu pihak, peserta diajak untuk menyadari diri dan hidupnya sebagai calon penerima Komuni Pertama, yang harus memahami maksud Komuni Pertama secara benar, dalam konteks perayaan Ekaristi. Di lain pihak, peserta diajak menghayati maknanya dalam kehidupan sehari-hari sebagai anak beriman Katolik, dengan melakukan tugas yang diberikan pendamping. Semoga buku ini berguna dan dapat membantu proses persiapan penerimaan Komuni Pertama, baik bagi peserta maupun bagi pendamping.
Ketika kita menerima Sakramen Krisma, saat itulah kita mendapatkan mandat untuk menjadi saksi Kristus di tengah dunia. Tapi kadang, kita tidak memahami atau paham namun melupakannya. Dengan menerima Sakramen Penguatan, kita dikuatkan untuk terus mewartakan Kabar Gembira. Di dalam buku ini, Anda akan memperoleh lebih banyak pemahaman akan Sakramen Krisma.
Tugas untuk mewartakan Injil kepada segala bangsa merupakan perutusan hakiki dari Gereja. Orang beriman Katolik dipanggil untuk terlibat dalam karya ini, salah satunya adalah dengan menjadi katekis. Para katekis menjadi pelaku untuk mewartakan Kabar Gembira serta mewartakan Yesus agar dikenal, dicintai, dan diimani oleh sebanyak mungkin orang. Mereka tidak hanya mewartakan dengan mulut, tetapi juga melalui kesaksian hidup yang nyata. Itulah sebabnya, mereka diharapkan dapat mengembangkan dan menyuburkan spiritualitas atau semangat hidup yang sesuai dengan karyanya. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi para katekis dalam mengupayakan hidup dan menekuni karyanya, sehingga mereka dapat merasakan betapa indah dan luhurnya menjadi seorang katekis.
Mengikuti Perayaan Ekaristi mendatangkan suasana sukacita karena kita mengikuti perayaan puji syukur. Sayangnya, tidak mudah mendapatkan pengalaman sukacita itu. Yang ada adalah rasa bosan, ngantuk, dan kering. Salah satu penyebabnya karena kurangnya keterlibatan kita. Buku saku ini menyampaikan hal-hal praktis yang berkaitan dengan keterlibatan umat beriman ketika merayakan Ekaristi.
Dari ketujuh sakramen Gereja Katolik yang diperuntukkan bagi orang beriman Katolik, ada dua sakramen yang dikategorikan sebagai sakramen penyembuhan, yaitu sakramen Pengampunan Dosa atau Tobat dan Pengurapan Orang Sakit. Kedua sakramen ini disebut sakramen penyembuhan sebab keberadaan dan fungsinya sangat terkait dengan penyembuhan raga dan keselamatan jiwa orang beriman Katolik yang mengalami keterbatasan tubuh dan mempunyai dosa di hadapan Allah dan sesama. Buku sederhana ini disajikan dengan maksud agar orang beriman Katolik berkembang kesadarannya untuk meyakini perlu dan pentingnya sakramen Pengurapan Orang Sakit. Di sini, orang beriman Katolik diharapkan mampu memahami sakramen ini secara benar agar dapat menghayatinya dengan benar pula sehingga tidak menimbulkan rasa takut saat harus menerimanya.
Tidak sedikit guru agama dan ketekis yang merasa kurang mendapatkan bahan pengajaran yang praktis dan jelas untuk para remaja yang akan menerima baptisan. Buku ini hendak menjawab kebutuhan itu. Anda, para guru agama, katekis, pastor, orang tua, dan para calon baptis remaja, tidak lagi menemui kesulitan dalam menyampaikan atau memahami pengajaran yang benar, jelas, dan praktis.