You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
This is an adaptation from English version into Indonesian by Indonesian Bible Society and Yayasan Karunia Bakti Budaya Indonesia
Para penulis Alkitab adalah orang-orang yang dilibatkan Allah dalam rangka penyelamatan umat manusia. Dalam hal ini, manusia adalah rekan sekerja Allah. Buku ini menyumbangkan bahan-bahan formal untuk pengertian yang sebaik-baiknya tentang firman Allah. Terdapat kesatuan yang erat antara Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama. Kesatuan tersebut berkaitan dengan kontekstualisasi. Kita juga dapat belajar mengenai pembentukan Alkitab, khususnya bagaimana urutan kanonika dalam Alkitab. Hukum Kanon tidak menganut urutan waktu terbit suatu buku, melainkan menurut bobot/isi/kualitas kerohanian, siapa yang menulis (rasul atau paling tidak dekat dengan rasul atau murid rasul) dan pengakuan seluruh gereja yang ada (oikumenis) pada waktu itu.Masing-masing kitab mempunyai misi sendiri secara khusus. Itu berarti masing-masing misi mempunyai kaidah profesional yang saling melengkapi sehingga merupakan satu kesatuan dalam kepelbagaian (unity in diversity, diversity in unity).
Understanding and managing inter-religious relations, particularly between Muslims and Christians, presents a challenge for states around the world. This book investigates legal disputes between religious communities in the world’s largest majority-Muslim, democratic country, Indonesia. It considers how the interaction between state and religion has influenced relations between religious communities in the transition to democracy. The book presents original case studies based on empirical field research of court disputes in West Java, a majority-Muslim province with a history of radical Islam. These include criminal court cases, as well as cases of judicial review, relating to disputes con...
Indonesia is a multicultural and multireligious nation whose heterogeneity is codified in the state doctrine, the Pancasila. Yet the relations between the various social, ethnic, and religious groups have been problematic down to the present day. In several respects, Christians have a precarious role in the struggle for shaping the nation. In the aftermath of the former president Suharto's resignation and in the course of the ensuing political changes Christians have been involved both as victims and perpetrators in violent regional clashes with Muslims that claimed thousands of lives. Since the beginning of the new millennium the violent conflicts have lessened, yet the pressure exerted on Christians by Islamic fundamentalists still continues undiminished in the Muslim-majority regions. The future of the Christians in Indonesia remains uncertain, and pluralist society is still on trial. For this reason the situation of Christians in Indonesia is an important issue that goes far beyond research on a minority, touching on general issues relating to the formation of the nation-state.
Satu hal yang harus terus kita renungkan, kita hayati, yang mana hal itu akan membawa dampak di dalam hidup kita, yaitu perjalanan waktu. Mungkin kita sudah lupa karena kesibukan hidup dari hari ke hari dan segala kegiatan yang telah membelenggu hidup kita, dan kita telah terperangkap dalam siklus kegiatan hidup, serta segala tanggung jawab yang ada di dalamnya. Perjalanan waktu ini gagah, kokoh dan sebenarnya juga bisa mengerikan, kadang-kadang laksana sombong. Setiap detik waktu berdetak seiring detak janjung kita, konstan. Tidak ada yang bisa menghentikan perjalanan waktu ini kecuali Tuhan. Sekarang, bagaimana kita memiliki hati yang bijaksana dalam menyikapi, merespons perjalanan waktu yang kita ada di dalamnya?
Buku cerita yang menceritakan bahwa hari ini adalah hari ulang tahun Cori, seorang anak panti asuhan yang rajin dan taat. Bapak dan Ibu guru menyiapkan kejutan spesial untuknya. Begitupun temannya, Luci, yang sangat membenci Cori. Kejutan kebencian apakah yang disiapkan oleh Luci? Mampukah kasih mengalahkan benci dan iri hati?
Tuhan mau berinteraksi dengan kita. Sebab di luar Dia, tidak ada kehidupan. Manusia mati tanpa interaksi dengan Dia. Tetapi banyak orang sibuk dengan segala urusan. Ketika diajak mencari Tuhan, selalu menunda. Sementara itu, Iblis berusaha supaya manusia tidak mengarahkan dirinya ke Tuhan dan Kerajaan-Nya. Dari kecil telah diasuh, disemai oleh kuasa gelap, agar tidak memiliki landasan untuk bisa menerima kebenaran. Dunia yang gelap ini, Iblis menawarkan berbagai kesenangan supaya kita tidak fokus kepada Allah, Iblis mau merusak selera jiwa kita, maka kita harus melarikan diri. Matikan semua kesenangan, hobi, keinginan yang tidak sesuai dengan kehendak Allah. Kita arahkan mata hati kita kepada Tuhan, agar kita merasakan kehausan kita akan Allah. Sampai kita memiliki intimasi dengan Allah.