You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Sejak kecil, Raka tak pernah bisa lepas dari Anggia, adik kembarnya. Dia selalu ingin bersama Anggia, ke mana pun mereka pergi. Bagaimana bila Anggia melanjutkan kuliah di Brisbane? Raka akan berpisah dengan Anggia untuk waktu yang tak sebentar.
Semua orang pernah mengalami sakit, sesederhana apapun rasa sakit itu mampu membuat kita tidak bisa nyaman dalam beraktivitas, termasuk orang di sekitarnya seperti keluarga, kerabat serta sahabat. Pastinya jika sakit ini sudah kian parah dan kesembuhannya sulit diprediksi, tentu menjadi ujian kesabaran bagi si sakit dan orang di sekitarnya, pengorbanan waktu, harta, tenaga tentu menjadi hal wajar yang mesti dilakukan, beberapa diantaranya terhayut dalam keluh tapi sebagian diantaranya begitu tegar. Biru adalah sebuah akumulasi kisah-kisah nyata, yang mampu membuktikan bahwa selalu ada hikmah dari cobaan bernama ‘sakit’, beragam contoh kisah yang bisa selalu mengingatkan kita untuk tetap tabah, dan bijak dalam menghadapinya, yang akan menuntun kita melakukan hal-hal terbaik dalam menghadapi kemungkinan-kemungkinan terburuk.
"""Setiana risau dengan jodoh yang belum datang juga di usia menjelang 29 tahun. Keluarga besar mencoba menjodohkannya dengan beberapa pemuda, tetapi semuanya gagal. Setiana memiliki cinta terpendam kepada Edo, teman dekatnya selama kuliah. Namun, Edo bersikap biasa saja terhadapnya, bahkan kemudian menikah dengan wanita lain. Setiana memasrahkan jodohnya kepada Allah Swt., terus memperbaiki diri, sekalipun beberapa rekan kerjanya tak hentinya bergosip mengenai dirinya yang ""perawan tua"". Setiana memutuskan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Entah mengapa, Allah memperlihatkan kepadanya ujian-ujian pernikahan yang menimpa orang-orang di sekitarnya. Kakaknya yang ingin bercerai dari suaminya hanya karena perbedaan karakter. Rekan sekantornya yang belum juga dikaruniai momongan meskipun sudah menikah bertahun-tahun. Bahkan, perselingkuhan dua rekan kerjanya yang sama-sama sudah menikah. Setiana hanya menginginkan suami yang bisa menjadi imamnya di dunia dan akhirat. Ia menyadari bahwa pernikahan adalah miitsaqan ghaliizaa yang akan terus diuji oleh Allah. ""...Dan mereka (istri-istrimu) telah mengambil dari kamu, perjanjian yang kuat."" (QS.An-Nisaa [4]:21)"""
Erika 30 tahun, tidak pernah berpikir untuk menikah sama sekali. Menurut Erika, kehidupan pernikahan sangatlah sulit dan ia ingin terus bebas seumur hidupnya. Violet, 25 tahun, seorang penulis "miskin" yang tidak mandiri. Ke mana-mana harus diantar seseorang agar tidak salah jalan. Pikirannya hanyalah menulis, menulis, menulis. Jadi, kalau Mama menyuruhnya menikah, apakah bisa? Annisa, 28 tahun, seorang guru TK selalu memimpikan menikah dengan lelaki mapan, yang bisa mengeluarkan dari situasi paling tidak menyenangkan dalam hidupnya. Lalu, bagaimana ketika Erika yang menolak lembaga pernikahan tiba-tiba merasa bahwa menikah adalah jalan keluar yang terbaik bagi permasalahannya? Haruskah Viol...
Olimpiade Sains Nasional sudah di depan mata. Sri, Eileen, dan Farah tidak mengira mereka yang terpilih mewakili sekolah untuk ajang bergengsi tersebut. Sri, gadis Jawa yang menyukai pelajaran biologi, harus menyembunyikan keberhasilannya itu karena khawatir melukai Bulek. Eileen, gadis keturunan Tionghoa sekaligus calon fisikawan, disokong habis-habisan oleh kedua orangtuanya dan optimistis bisa menjadi pemenang. Sedangkan Farah, gadis keturunan Arab yang jago matematika, belajar dengan giat agar dapat meraih medali kemenangan. Tak dinyana, menjelang pertandingan berbagai musibah menimpa tiga gadis ini. Apakah mereka berhasil memenangi Olimpiade Sains Nasional di tengah masalah keluarga, juga debaran cinta, yang membelit? Dag, dig, dugderan! Seiring berlangsungnya Festival Dugderan, ketiganya mendapatkan jawaban yang mengejutkan….
Istilah taaruf, kini sudah semakin dikenal, dengan makin banyaknya orang yang mempraktekkan taaruf, sebagai salah satu cara menuju mahligai rumah tangga yang sesuai syariat. Dahulu, orang mengenal istilah pacaran, yang kini konotasinya menjadi negatif karena akibat-akibat yang dihasilkannya. Mahligai rumah tangga, hendaknya dibangun di atas pondasi yang kuat, demi terciptanya suasana sakinah, mawaddah, dan warrahmah. Mencari jodoh janganlah seperti membeli kucing dalam karung, juga tidak seperti mencicipi makanan contoh di supermarket. Pernikahan adalah perjanjian yang sangat kuat dengan Allah. Jadi, kita tidak boleh main-main dalam memilih pasangan hidup, agar tidak menyesal di kemudian hari. Untuk itulah dibutuhkan sebuah proses perkenalan yang lazim disebut dengan taaruf, yang pada prakteknya jauh berbeda dengan pacaran. Buku ini menjelaskan semua tentang taaruf; pengertian taaruf, perbedaannya dengan pacaran, cara melakukan taaruf, taaruf dengan calon mertua, taaruf setelah menikah, dan menyertakan kisah-kisah taaruf yang dialami oleh para narasumber di dalamnya.
Pernahkah kamu menyangka, kalau cinta bisa mengejutkanmu lebih dari yang kamu duga? Bicara cinta memang tidak ada habisnya. Bukan Pangeran Kodok, adalah kumpulan cerita yang berisi asem, manis, dan getirnya cinta.
Apa kau pernah bermimpi hidup di negara empat musim. Kau terbangun di musim semi saat pohon dan bunga yang seolah mati di musim dingin menggeliat kembali. Memancarkan kecantikannya, merayu mata untuk mencecap keindahannya. Lalu musim semi perlahan beranjak ke musim berikutnya. Hari-hari berlangsung lebih panjang dari sebelumnya. Matahari bersinar sangat pagi dan tenggelam malam sekali. Kau menyambut hari-hari terhangat ini dengan pakaian cerah warna-warni, secerah hati yang kau wakili. Apa kau pernah bermimpi hidup di negara empat musim? Saranku jatuh cintalah saja agar kau bisa merasakan sensasi empat musimnya...
"""Tak masalah duduk di haluan atau buritan, asal kau, tetap menggerakkan dayungmu! Danum lahir dan besar di rumah Betang (rumah adat Kalimantan). Dia jatuh cinta pada dayung sejak pertama kali memilikinya. Bersama Dehen sahabatnya, mereka menyusuri sungai-sungai, beradu kecepatan. Atlet nasional! Keliling dunia! Dan mengibarkan merah putih di negeri orang! Keinginan Dehen menular padanya. Tapi, semua tak semudah yang dia bayangkan. Ketika Dehen telah sampai di Pelatnas, Danum harus menerima kenyataan berkali-kali gagal di tingkat daerah. Hingga ketika kesempatan itu datang, waktu justru mempertemukannya dengan berbagai pilihan. Tetap tinggal demi orang yang dicintainya, atau pergi demi citacitanya? Memelihara benci pada sosok yang telah meninggalkannya, atau memaafkan dan mengambil ladang surga? Menyimpan rapat perasaan yang telah mengendap di hatinya atau melihat sahabatnya terluka? Dia penah berkali-kali gagal. Dia pernah berkali-kali kehilangan. Pada akhirnya waktu memberinya pelajaran, bahwa hidup sempurna bukan berarti semua berjalan sesuai keinginannya."""
Banyak orang menaruh harapan pada doa-doa tulus yang dipanjatkan setiap malam. Banyak orang menaruh harapan pada orang-orang yang tersayang, menjelma menjadi orang yang hebat, menjelma menjadi hadiah terindah. Harapanku kutuliskan secara sederhana. Di atas kertas kuning. Dimasukkan ke dalam amplop kuning. Lalu, akan kutunggu balasannya setiap pagi yang kekuningan, pagi yang penuh harapan. Sampai akhirnya laki-laki itu datang. Menghancurkan semua harapanku. Pertama, dia menguak rahasia surat-surat kuningku di depan semua orang. Kedua, dia membuatku jatuh ke dalam perasaan aneh yang nggak bisa kujabarkan. Perasaan yang harusnya aku tolak sejak awal. Perasaan yang membuatku memikirkannya ... hingga ada sedikit surat kuning kutulis demi dirinya. Namun ketiga ... dia menipuku. Dia membuat surat balasan palsu yang membuat hatiku melonjak riang dan merasa menjadi perempuan paling beruntung sedunia. Surat balasan yang kukira jawaban dari harapanku. Nyatanya keisengan laki-laki itu semata. Dan aku hancur. Amplopku menjadi merah. [Mizan Publishing, DAR, Pastel Books, Novel, Kisah, Cinta, Remaja, Indonesia]