You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Saat ini Indonesia diambang lomba lari cepat dengan negara lain yang mau tidak mau harus mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) di semua lini, termasuk di sisi akademis. Budaya membaca dan menulis yang masih rendah di Indonesia, menurut penulis bukan kesalahan mutlak para pelajar, mahasiswa atau para akademisi. Penulis lebih menekankan sebuah gerakan massal, terstruktur, berbasis ilmiah untuk mendorong para generasi muda khususnya agar mampu bersaing dengan bangsa lain dalam konteks keilmuan. Di era globalisasi dan perdangan bebas World Trade Organizaation di tahun 2020 menuntut setiap pemain global termasuk para generasi muda agar bukan hanya mampu berbicara di forum-forum tanpa naskah akademis yang jelas, namun perlu diberi semangat, arahan, bimbingan untuk menulis karya ilmiah dalam bentuk buku, jurnal dan naskah ademis lainnya. Gerakan Revolusi Pena ini semoga mendapatkan sambutan dari pemerintah dan masyarakat luas di Indonesia yaitu terbitnya 100 juta karya ilmiah anak bangsa sehingga mampu melahirkan output yang praktis dan mampu bermanfaat untuk menyelesiakan permasalahan riil masyarakat di berbagai bidang dalam bentuk naskah akademis.
Kajian Etnosains Berbasis Kearifan Lokal Pada Pembuatan Tahu Besuki Di Desa Jetis Sebagai Sumber Belajar IPA Di SMPN 3 Besuki. Kata Kunci : Kajian Enosains, Kearifan Lokal, Pembuatan Tahu Besuki, Sumber Belajar IPA. Budaya dan kearifan lokal yang ada di lingkungan masyarakat perlu ditanamkan ke dalam pembelajaran di sekolah melalui aktivitas penggalian dan pengakajian lingkungan, agar keberlangsungannya tetap terjaga. Pengintegrasiannya kedalam pembelajaran IPA dirasa sesuai karena IPA memiliki keterkaitan dengan objek kajian yang luas. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMPN 3 Besuki, pembelajaran IPA di sekolah kurang memperhatikan budaya dan kearifan lokal yang berkembang di masyarakat, pada umumnya guru di sekolah membelajarkan IPA melalui pembelajaran konvensional, beralur, masuk dan bagian sesuai dengan tema materi pembelajaran.
Buku “IPS Kependidikan Dasar” adalah panduan untuk mereka yang tertarik dengan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) di era pembelajaran abad ke-21. Terdiri dari delapan bab, buku ini membahas berbagai aspek IPS di SD/MI. Isi buku mencakup landasan filosofis pendidikan IPS di Indonesia, pendekatan pembelajaran IPS di SD/MI, pentingnya pendidikan IPS bagi siswa SD/MI, sumber belajar berbasis heutagogi, model pembelajaran yang memfasilitasi keterampilan abad ke-21, metode inovatif dalam pembelajaran IPS, penggunaan metaverse media, dan evaluasi pembelajaran IPS berbasis nilai. Dengan hadirnya buku ini diharapkan dapat memberikan wawasan berharga bagi pengembangan pendidikan IPS di SD/MI.
Buku ini merupakan paham baru yang bernama post-reformasi dimana penulis menemukan ide orisinal tentang penguatan nilai-nilai Pancasila dan Reformasi. Buku ini menjadi dasar peningkatan SDM di indonesia berbasiskan Pancasila dan menawarkan konsep integrasi online sesuai dengan tuntutan Revolusi Industri 4.0. Buku ini dapat menjadi acuan referensi pemerintah dan rakyat Indonesia mengatasi masalah pengangguran, kemiskinan, korupsi , perekonomian, hukum, dan lain-lain.
Think video games are kids’ stuff? Think again. According to authors John C. Beck and Mitchell Wade all those hours immersed in game culture have created masses of employees with unique attributes. This new generation that’s ninety-million strong has an amazing ability to multitask, solves problems creatively, and brings unexpected leadership to the table. But to tap these skills, we need to understand and appreciate the different ways gamers think and behave. The Kids Are Alright dispels common myths about gamers and reveals them as committed, team-oriented people who play to win.
This easy-to-read summary is an excellent tool for introducing others to the messages contained in Principles and Standards.
Education for democratic citizenship encompasses cognitive as well as moral characteristics. The responsibility for cultivating these democratic virtues is placed upon the shoulders of educators who are required to create and encourage democratic social life. These characteristics are constantly challenged in present society, in which subject-matter goals and instrumental skills are gaining more importance than socially-valued goals, thus tipping the scales in favour of cognitive skills. Promoting cognitive skills by itself cannot sufficiently influence the formation of a social disposition and could ultimately create, in Dewey`s words, ‘egoistic specialists’ who lack the moral and democ...
Curriculum standards for mathematics for grades K-4, 5-8, and 9-12 are presented which suggest areas of instructional emphasis for specific student outcomes. Also discusses evaluation standards for both the curriculum and student achievement. K-12.
This dynamic approach to an exciting form of teaching and learning will inspire students to gain insights and complex thinking skills from the school library, their community, and the wider world. Guided inquiry is a way of thinking, learning, and teaching that changes the culture of a school into a collaborative inquiry community. Global interconnectedness calls for new skills, new knowledge, and new ways of learning to prepare students with the abilities and competencies they need to meet the challenges of a changing world. The challenge for the information-age school is to educate students for living and working in this information-rich technological environment. At the core of being educ...