You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Lewat tutur para ulama, para kyai, dan ibu nyai yang ada di Solo yang menjadi guru ngaji dan memberikan pengajian kepada keluarga besar dan khususnya Jokowi sendiri, buku ini menyuguhkan jejak-jejak religiusitas seorang Joko Widodo, baik secara individual maupun secara sosial. Buku persembahan Republika Penerbit [Republika, bukurepublika, Penerbit Republika, presiden indonesia, biografi tokoh]
Bagaimana sosok A.E.Priyono di mata sahabat dan koleganya? Buku ini memuat cerita mereka mengenai sosok A.E sebagai pribadi juga pemikiran-pemikirannya. Buku ini menapaki jejak perjalanan dan pemikiran A.E. Priyono tentang Islam, HAM, dan demokrasi. Para cendekiawan Indonesia yang menekuni kajian keislaman, HAM, dan demokrasi berhutang budi kepada sosok A.E. Sebab, A.E.-lah yang memperkenalkan buku-buku penting ketiga kajian kontemporer tersebut, lewat buku-buku yang diterjemahkan dan dieditorinya. Lebih dari itu, kemudian dia dikenal sebagai peneliti dan intelektual berintegritas sampai akhir hayatnya. Buku ini memuat tema-tema menarik, antara lain, Sang Perajut Intelektual-Aktivis Kerakyat...
Indonesia is the most populous Muslim country in the world, with 87.18 per cent of its 260 million population embracing the Islamic faith. However, Indonesia is neither an Islamic state nor a secular one. It adopts Pancasila as the state ideology but has a Ministry of Religious Affairs (MORA) overseeing six official religions. MORA has its genesis in Dutch colonial rule (1602–1942). It was strengthened during the Japanese occupation (1942–45) and then sustained by the post-independence Indonesia government (after 1945). The decision to keep MORA was to compensate those who had aspired for the enactment of the Jakarta Charter in the era of Sukarno but failed. MORA has always been the aren...
In 2014, Joko Widodo--popularly known as Jokowi--was elected the seventh president of the Republic of Indonesia, going on to win a second five-year term in 2019. Raised amid poverty in a riverside slum and with a background in the furniture export trade, Jokowi broke the mold for political leaders in the world's third-largest democracy. His meteoric rise came without the benefit of personal connections to the traditional elites who have dominated Indonesian politics for three-quarters of a century, making this a true "rags to riches" story. This new official biography tells the story of how the boy from the riverbank made it to the presidential palace in record time. Readers will learn how h...
Judul : FIKIH PANDEMI BERBASIS MAQASID SYARI’AH Penulis : Tarmizi Ukuran : 14,5 x 21cm Tebal : 280 Halaman ISBN : 978-623-497-832-2 SINOPSIS Istilah fikih pandemi bukan berarti fikih ini tercerabut dari akar fikih tradisional. Fikih pandemic hanyalah salah satu bagian dari fikih yang begitu luas dalam Islam. Ia merujuk pada sumber yang sama, yaitu al-Qur’an, Sunnah, Ijma’, dan Qiyas. Ia juga menggunakan metodologi ushul fiqh yang sama dengan fikih pada umumnya. Hanya saja, perlu digarisbawahi fikih pandemi mempunyai sifat khusus dibandingkan dengan fikih tradisional karena ia dihadapkan pada realitas khusus sehingga didesain untuk kepentingan kemaslahatan umat ditengah kondisi darurat ...
Dalam buku ini, penulis mengajak kita menelusuri jejak-jejak perjalanan hidup Imam Al Ghazali sebagai sang Hujjatul Islam, baik dari pemikiran-pemikirannya, pengaruhnya dalam sejumlah bidang ilmu, maupun keistimewaan-keistimewaan yang melekat padanya. Imam Al Ghazali adalah ulama besar yang mengarang banyak kitab untuk berbagai disiplin ilmu pengetahuan, seperti fikih, tasawuf hingga filsafat. Dengan membaca perjalanan sejarahnya, kita bisa memetik banyak hikmah dan pelajaran sebagai bekal menjalani kehidupan dunia. Judul : HUJJATUL ISLAM IMAM AL-GHAZALI: Kisah Hidup dan Pemikiran Sang Pembaru Islam Ukuran : 14 cm x 20.5 cm x 1.4 cm Tebal buku : 280 halaman ISBN : 978-623-7910-25-1 Tahun : 2020
Buku ini menapaki jejak perjalanan dan pemikiran A.E. Priyono tentang Islam, HAM, dan demokrasi. Para cendekiawan Indonesia yang menekuni kajian keislaman, HAM, dan demokrasi berhutang budi kepada sosok A.E. Sebab, A.E.-lah yang memperkenalkan buku-buku penting ketiga kajian kontemporer tersebut, lewat buku-buku yang diterjemahkan dan dieditorinya. Lebih dari itu, kemudian dia dikenal sebagai peneliti dan intelektual berintegritas sampai akhir hayatnya. Buku ini adalah salah satu judul dari dwilogi buku lainnya, yang berjudul Pergulatan Intelektual Membela Demokrasi: Setangkai Kesaksian Sosok A.E. Priyono. Memuat tema-tema menarik, antara lain, Sketsa Duka, Geliat Awal Intelektualisme, Migra...
Cara mengulasnya berbeda dari kebanyakan buku. Menelaah kebijakan pembangunan dari sudut pandang karakter dan perjalanan hidup, sehingga menjadi kontekstual. —Pratikno, Menteri Sekretaris Negara Sangat tajam mengupas sisi kemanusiaan kebijakan pembangunan yang nyata. Perlu dibaca para pembuat dan pengambil kebijakan serta pelaksana program. —Pramono Anung, Sekretaris Kabinet Buku yang menyentuh. Saya bangga penulisnya mampu menerjemahkan kehendak pemimpin dalam menjalankan kebijakannya dengan sangat baik. Buku yang paripurna dan jeli menganalisis kerja seorang pemimpin bangsa dari sudut pandang yang berbeda. —Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan Buku ini bukan biografi, tapi juga bukan b...
Seperti kita tahu, secara historis pesantren merupakan sebuah lembaga pendidikan yang menekankan pada aspek pengembangan kajian keislaman. Sejak awal mula model pendidikan ini berkembang di Indonesia, pesantren masih mempertahankan metode-metode tradisional dalam penyampaian dan transfer keilmuan. Namun seiring berkembangnya zaman, tak sedikit pula pesantren yang kemudian melek zaman dan beradaptasi menyesuaikan dengan perkembangan teknologi untuk mengoptimalkan misi edukasi mereka. Beberapa pesantren tampak cukup antusias menerapkan berbagai perkembangan teknologi di dalam sektor-sektor pendi-dikan mereka. Mulai dari sistematika dan kurikulum pendidikan hingga penggunaan teknologi informasi...
Dakwah NU Digital Ketika banyak orang ingin tahu, di mana bisa mendapatkan informasi kapan awal Ramadhan tahun 1442 Hijriyah (2021), maka tonton saja di televisi. Di sana nanti bisa melihat keputusan atau penetapan pemerintah kapan masuk bulan Ramadhan. Tapi, terlalu lama. Sebab, televisi akan meliput sidang Itsbat yang akan digelar setelah masuk waktu magrib. Padahal waktu magrib di Jakarta sudah menjadi waktu Isya bagi warga Ambon dan Papua. Pilihan lain adalah membuka internet dan mengarahkan pada NU Channel. Ternyata benar. Liputan rukyat yang dilakukan sejumlah cabang NU dipertontonkan menarik pada Senin, 29 Syakban atau 12 April lalu. Kita, penonton, seolah ikut hadir bergabung sambil ...