You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
MADRASATUL QUR AN TIMES diterbitkan oleh Pondok Pesantren Madrasatul Qur an Tebuireng Jombang sebagai media kajian Al Qur an dan Pendidikan. Terbit tiga bulan sekali. Majalah MQ Times menerima tulisan para akademisi, praktisi, tokoh agama, budayawan, sastrawan dan santri untuk rubrik OPINI, CERPEN, dan PUISI. Dikirim melalui surat ke alamat kantor redaksi MQ Times, Gedung Lantai Dasar SMP Al Furqon MQ atau melalui email yang tertera di bawah. Tulisan yang masuk menjadi hak redaksi. Redaksi berhak menyunting dan melakukan editing tanpa menghilangkan substansi tulisan. Tulisan yang dimuat akan diberikan penghargaan
Majalah Madrasatul Qur an Times edisi 02 ini terbit pada bulan Rajab. Adalah bulan ke-7 dalam penanggalan hijriyah dan penanggalan Jawa. Bulan ini dikenal dengan bulan Allah. Pada tanggal 27 di bulan ini, umat Islam di seluruh dunia merayakan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw, yaitu pada saat Rasulullah Saw. melakukan perjalanan dari Masjidil Haram (Makkah) ke Masjidil Aqsha (Palestina) dengan Buraq, dan dari Masjidil Aqsha ke Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah SWT. dan menerima perintah shalat lima waktu. Ini kali kedua majalah Madrasatul Qur an Times terbit dengan segala sajian informasi dan kajian al-Qur an seputar Isra’-Mi’raj. Sebagai media baru, Madrasatul Qur an Times —yang mengusung— sebagai media kajian Al-Qur an dan Pendidikan ingin memberikan sentuhan baru terhadap tema-tema ataupun isu yang sedang berkembang akhir-akhir ini. Yang sudah barang tentu, sebagai majalah yang berciri khas nilai- nilai keislaman dan kepesantrenan, tema atau isu akan dikupas dengan corak dan sudut pandang dari keduanya. Selamat membaca Salam Redaksi
MADRASATUL QUR AN TIMES diterbitkan oleh Pondok Pesantren Madrasatul Qur an Tebuireng Jombang sebagai media kajian Al Qur an dan Pendidikan. Terbit tiga bulan sekali. Majalah MQ Times menerima tulisan para akademisi, praktisi, tokoh agama, budayawan, sastrawan dan santri untuk rubrik OPINI, CERPEN, dan PUISI. Dikirim melalui surat ke alamat kantor redaksi MQ Times, Gedung Lantai Dasar SMP Al Furqon MQ atau melalui email yang tertera di bawah. Tulisan yang masuk menjadi hak redaksi. Redaksi berhak menyunting dan melakukan editing tanpa menghilangkan substansi tulisan. Tulisan yang dimuat akan diberikan penghargaan
Islam adalah agama yang sempurna, mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Termasuk pula mengatur adab dan akhlak mulia kepada sesama manusia. Diantara akhlak islami yang mulia yang menghiasi diri kaum muslimin dan terhitung sebagai bukti atau kensekuensi persaudaraan sejati yaitu berjabat tangan ketika berjumpa. Saat bertemu dengan seseorang, kita telah terbiasa menyapanya dengan berjabat tangan atau bahkan berpelukan. Tentunya dengan tetap pada koridor syariah Islam. Tidak beberapa lama lagi kita akan melaksanakan ibadah puasa yang diakhiri dengan hari raya Idul Fitri. Pada moment ini, biasanya berjabat tangan itu seakan sudah menjadi kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan. Namun penyeba...
MADRASATUL QUR AN TIMES diterbitkan oleh Pondok Pesantren Madrasatul Qur an Tebuireng Jombang sebagai media kajian Al Qur an dan Pendidikan. Terbit tiga bulan sekali. Majalah MQ Times menerima tulisan para akademisi, praktisi, tokoh agama, budayawan, sastrawan dan santri untuk rubrik OPINI, CERPEN, dan PUISI. Dikirim melalui surat ke alamat kantor redaksi MQ Times, Gedung Lantai Dasar SMP Al Furqon MQ atau melalui email yang tertera di bawah. Tulisan yang masuk menjadi hak redaksi. Redaksi berhak menyunting dan melakukan editing tanpa menghilangkan substansi tulisan. Tulisan yang dimuat akan diberikan penghargaan
Tahun ini, 76 tahun tepatnya kita mendaku sebagai negara yang bebas dari penjajah. 24 tahun lagi dari sekarang, tepatnya pada tahun 2045. Banyak yang percaya bahwa pada 100 tahun kemerdekaan kita itu, kita akan mencapai kejayaan. Saat itu juga kita akan memperoleh bonus demografi dimana masyarakat kita akan dipenuhi orang muda yanh produktif. Tapi menyambut 100 tahun kemerdekaan itu tentu bukan dengan berpangku tangan. Kita perlu memikirkan kembali dalam perjalanan 3/4 abad ini, apakah kita sudah benar-benar merdeka? Sayangnya mendefinisikan kata merdeka memang tidak mudah. Merdeka bukan hanya sekedar bebas dari penjajah. Kemerdekaan adalah dimana kita bebas menentukan pilihan untuk menyongsong masa depan kita sendiri. Bukan merdeka jika kita masih tidak bebas memilih. Bukan merdeka kalau segala keputusan kita sebagai bangsa masih dipengaruhi tekanan sana-sini. Sebab itu kita layak mempertanyakan kembali sudah semerdeka apa kita saat ini.
Pandemi Covid-19 belum sepenuhnya berakhir. Pemberlakuan kebijakan seperti 3 M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) adalah bukti bahwa Pandemi ini masih terus menghantui kita, entah sampai kapan. Resistensi masyarakat untuk tetap bisa ‘hidup’ diera Pandemi ini terus bergejolak dan mengalami dinamika. Pun demikian dengan pemangku kebijakan, dari mulai pemerintah daerah hingga pemerintah pusat. Segala tata aturan mengenai hajat hidup orang banyak terpaksa harus dikelola dengan penuh kehatia- hatian, mengenyampingkan kepentingan politis demi keberlangsungan hidup masyarakat. Terutama masyarakat arus bawah. Benar-benar ruwet. Dan sejak dua puluh tahun terakhir, kita tidak pernah m...