You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
“Dari tujuh belas ribu orang, jika kami dapat bertemu kembali, dia adalah jodohku” Permohonan yang klise sebenarnya, tapi mungkin Tuhan sedang memberiku kesempatan atau hanya sekadar membuatku senang atau apa, hal itu benar-benar terjadi, kami bertemu kembali. Di antara tujuh belas ribu orang yang ada, kami bertemu beberapa kali. Aku tidak dapat menyembunyikan kegembiraanku meskipun tentu saja aku hanya dapat melihatnya tanpa bisa menyapanya. Ya Tuhan, pasti mulutku ini sangat keras kepala atau aku lupa bagaimana caranya berbicara saat dia ada di depanku.
Selain membantu kamu berinovasi, buku ini juga berusaha menerjemahkan implementasi seni-seni yang digunakan untuk memengaruhi orang secara tepat di mana pun kapan pun. Meskipun buku ini berbicara dalam konteks bisnis, setiap materinya bisa diterapkan di berbagai ranah. Tidak dimungkiri lagi, buku ini mengajak kamu—wahai insan kreatif—untuk merencanakan hidup yang lebih terarah serta menyiapkan masa depan yang sukses. Toh, setiap hal bermula dari hal yang kecil. Maka, semoga buku ini bisa membuatmu mewujudkan setiap butir mimpi yang ingin kamu capai.
Syukur kepada Allah yang telah menggerakkan hati mas Saad Pamungkas untuk menuliskan biografi saya. Sebuah obsesi yang belum sempat menjadi kenyataan. Serpihan kisah masalalu yang terangkai di jalur literasi ini semoga menjadi penggerak siapa saja terutama para pendidik dan pegiat literasi. Perjalanan panjang yang saya tempuh terasa banyak "keajaiban" yang menyadarkan saya bahwa sebuah niat baik bisa terwujud bukan hanya karena diri kita sendiri. Sering kita terkejut saat menyadari betapa banyak tangan terulur membantu kita tanpa kita minta. Betapa banyak orang lain yang diam-diam atau terang terangan mendukung apa yang kita lakukan. Begitulah yang saya dapatkan sepanjang waktu saya meniti jalan literasi. Akhirnya, terimakasih kepada semuanya yang telah memungkinkan buku ini terbit saat saya berusia senja. (Koeng Iman: Sastrawan, Budayawan, Owner Kampoeng Batja Jember)
Nasi lemak adalah sebuah cerita Somad Junaidi, seorang anak yang sudah merasa mentalnya rusak karena pertengkaran di keluarganya. Somad Junaidi juga seorang anak korban bullying yang dilakukan oleh teman-teman, bahkan juga gurunya. Kepergian ke Malaysia semata-mata untuk merubah nasibnya. Somad Junaidi juga berharap bahwa kepergiannya ke Malaysia ini dapat menghilangkan bayang-bayang masa lalunya. Malaysia merupakan sebuah negera harapan buatnya. Setidaknya, di Negeri Jiran inilah Somad Junaidi menemukan bakatya sebagai seorang penulis. Dengan bantuan seorang mentor, akhirnya Somad Junaidi bisa melahirkan karya perdananya yang berjudul “Nasi Lemak”.
Jika mengingat dirinya yang dulu, maka si Bebe layak bersyukur jika Tuhan memberikan kesehatan ketika dewasa ini. Dengan modal sehat, ia bisa melakukan banyak hal sampai umurnya setengah abad. Sebab dulu, ia tak seperti anak-anak lainnya yang kondisi fisik dan kesehatannya baik-baik saja. Si Bebe kecil diberi sakit yang kerap. Mungkin begitulah Tuhan mencintai manusia dengan cara yang berbeda-beda. Sedari lahir, kondisi kesehatannya sering sakit. Pernah sakit tipes sampai-sampai rambutnya rontok, bahkan gundul. Kini, Si Bebe telah menjadi orang sukses, yaitu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Hijrah memiliki banyak interpretasi, di antaranya pindah dari kehidupan gelap menuju cahaya, dari maksiat menuju iman, dari gaya hidup hedonis menuju islami, dari yang tidak karena Allah menuju kehidupan lillah. Hijrah bisa juga dimaknai “move on”, seperti yang terangkum dalam kisah “Hikmah di Balik Jodoh Yang Salah”, yang harus “move on” dari jodoh sebelumnya yang tidak mencintai karena Allah kepada jodoh yang mencintai dan mendidik istri di atas jalan yang diridhai Allah Swt. Kisah-kisah berikut mengajarkan kepada pembaca bagaimana komitmen para tokoh di dalamnya dalam berhijrah menuju ridha Allah. Bagaimana jalan hijrah memang berliku dan harus diperjuangkan dengan jalan istiqamah untuk mendapatkan cinta dan ridha Allah Swt. Selamat berhijrah!
Perkembangan sektor industri yang beriringan dengan perkembangan teknologi tentunya dapat membawa dampak yang positif pada suatu negara, salah satunya dampak positif pada peningkatan perekonomian negara tersebut. Dengan adanya teknologi digital, suatu negara dapat mendorong perekonomiannya ke arah ekonomi digital. Era ekonomi digital, sebenarnya, sudah berlangsung mulai dari tahun 1980-an, dengan menggunakan personal computer (PC) dan internet sebagai teknologi kunci yang digunakan untuk esiensi bisnis. Penggunaan teknologi seperti PC dan internet ini pun menjadi awal dari perkembangan e-commerce atau perdagangan elektronik
Buku ini Berisi tentang Reformasi Pendidikan yang dapat dilakukan oleh Indonesia untuk menyongsong dan menyukseskan Indonesia Emas 2045. Untuk menyiapkan SDM yang optimal ketika masa itu tiba, maka kita harus mendidik dan mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang relevan dan mampu bersaing di era Indonesia Emas 2045
Kebahagiaan adalah keinginan dan kebutuhan semua orang. Karena hal itulah, banyak orang mulai melakukan berbagai hal untuk membuat dirinya bahagia. Sayangnya, semua orang punya standar yang berbeda-beda tentang kebahagiaan. Mereka juga punya cara yang berbeda-beda untuk mengejar kebahagiaan. Bagi mereka yang bahagia secara duniawi, mereka akan mengejar dunia. Tapi bagi mereka yang bahagia secara akhirat, mereka akan memperbanyak ibadah dan amal saleh agar mereka bisa bahagia di kehidupan yang akan datang nanti. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,” Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: ‘Tuhan kami ialah Allah’ kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: ‘Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu.’” (QS. Fushshilat [41]: 30) Seperti apakah kebahagiaanmu? Apakah hal yang membuatmu bahagia? Apa pun jawabanmu, janganlah lupa untuk tetap berusaha agar bisa bahagia dunia dan akhirat.
This is an open access book. Socio-culturally, people in the Southeast Asian region have a heterogeneous composition. This diversity can be seen from the large number of ethnic compositions that inhabit the region. For example, in Indonesia, there are already various ethnic groups, not yet to mention in other regions such as Malaysia, Philippine, and others. The diversity of these ethnic groups is directly proportional to the variety of languages that exist in Southeast Asia. Similarly with the languages, the culture in these ethnic groups is definitely diverse. Interestingly, this diversity is constantly changing, keeping up with the global changes. These changes are important to study, in ...