You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Arguing for new consideration of calls for implementation of Islamic law as projects of future-oriented social transformation, this book presents a richly-textured critical overview of the day-to-day workings of one of the most complex experiments with the implementation of Islamic law in the contemporary world - that of post-tsunami Aceh.
Different forms of trauma affect many millions of people. Trauma also helps to shape individual and collective memories. This innovative book explores how traumatic occurrences and processes are remembered. Using examples from well-known events like the Khmer Rouge genocide in Cambodia, the Indian Ocean tsunami in Aceh, and civil conflict in southern Thailand and Aceh, as well as the experiences of ‘comfort women’ in the Philippines, ethnic minority students and interreligious tensions in Malaysia, the contributors examine how people face, survive and make sense of the frictions and violence in their lives. Embracing history, ethnography, textual analysis, storytelling and art, the multidisciplinary perspective enables a deeper understanding of both traumatic stress and the structures of memory. Trauma, Memory and Transformation also moves the discussion of traumatic memory away from paralysis and towards transformative action, in the ways that memories of catastrophe can be reimagined as forms of resistance or even peace. This original book will be essential reading for all those interested in the study of memory in the Southeast Asian context.
The process of post-tsunami recovery and reconstruction in Aceh will take considerable time and is not easy. This book is an attempt at providing helpful background information on Acehnese history, politics and culture, which would benefit expatriate aid workers as well as foreign and domestic scholars in their dealings with the people of Aceh. It is written by specialists of Indonesian and Acehnese studies from a number of countries, together with Acehnese scholars. As the region was not accessible for decades, this book represents in many aspects a new, pioneering endeavour in Acehnese studies. The chapters cover many important aspects of history, such as the female Sultanahs of Aceh, Acehs Turkish connection and the Dutch Colonial War in Aceh. The main emphasis of the book is on relevant contemporary developments in the economy, politics, Islam, and the media, as well as painting, music, and literature.
Seketat apapun aturan, ketidakhati-hatian bisa saja menimpa dokter, hakim, jurnalis, dan sebagainya. Makanya dalam keseharian, ada dokter yang salah mendiagnosa. Ada hakim yang salah melakukan vonis. Ada jurnalis yang tidak jujur. Ada advokat yang memihak kepada pihak tertentu secara subjektif. Semua itu adalah contoh-contoh kejadian yang pernah terjadi dalam lingkungan profesi. Namun siapa yang menetapkan bahwa mereka tidak hatihati? Kerapkali mereka mengatakan sudah melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur. Terlepas dari hal tersebut, semua tindakan yang tidak seperti yang diharapkan, di dalam lingkungannya akan disebut dengan oknum. Ketika ada seseorang atau sekelompok orang melakukan...
Buku ini, pada dasarnya gabungan dari sejumlah makalah yang disampaikan di sejumlah tempat. Benang merah yang ingin ditawarkan dalam buku sederhana ini adalah mengenai hukum Indonesia yang sudah lama didiskusikan. Pertanyaan dasarnya adalah apakah memang ada yang namanya hukum Indonesia itu? Merujuk pada keberadaan konsep negara hukum Indonesia, seyogianya posisi hukum Indonesia juga ada dan dijadikan satu kajian utama di negara ini. Pemosisian adanya hukum kita sendiri sangat penting, khusus sebagai jiwa dari hukum dan berhukum.
Keluhan itu selalu ada dalam setiap usia. Besar atau kecilnya ditentukan oleh bagaimana seseorang memahami kehidupan yang dijalaninya. Ada orang yang belajar menerima apa adanya. Tidak jarang, banyak orang justru tidak bisa dan tidak mampu menemukan hikmah apa yang selalu mengiringi kesehariannya. Maka tidak salah, bahwa hidup adalah ruang belajar yang sangat nyata. Semua yang kita dapat, bukan saja akan terlewat berbagai pelajaran di dalamnya jika tidak diambil hikmah, melainkan juga menjadikan kita semakin tidak tahu tujuan hakiki dari apapun yang kita alami. Ada orang yang memang benar-benar susah. Bangun pagi mereka harus berpikir bagaimana mereka akan makan dan menjalani kehidupannya. Golongan ini juga terbagi dua. Ada di antara mereka yang gemar mengeluh. Ada pula yang menerima apa adanya dan mereka menikmati apa yang ada dengan sempurna. Mereka yang gemar mengeluh, tidak paham bahwa setiap hari orang mengetahui kondisi hidup yang sedang dijalani, yang seharusnya tidak perlu dikeluhkan.
Penulisan buku sendiri berkaitan dengan sedikitnya teks buku yang mengulas tentang peradilan adat. Selama ini tulisan-tulisan yang ditemui berserak dengan versi yang sangat banyak. Dengan demikian buku ini diharapkan bisa menjawab sebagian masalah tersebut, yang selama ini dialami mahasiswa. Buku ini sendiri tidak hanya berguna bagi mahasiswa. Buku ini juga berguna bagi semua pihak, baik praktisi maupun pengambil kebijakan. Buku ini turut menjelaskan umumnya mengenai konsep peradilan adat di Indonesia. Untuk melengkapi konsep tersebut, diuraikan pula beberapa corak peradilan adat di beberapa wilayah di Indonesia. Berbagai gambaran yang diberikan dalam buku ini, terlihat bahwa materi ini sebenarnya sudah lama berlangsung di Indonesia. Beberapa bahan mengenai peradilan adat umumnya kita pelajari melalui hukum adat.
Kumpulan Puisi Sulaiman Tripa