You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Postkomodifikasi Media: Varian-varian Baru Komodifikasi di Media Televisi dan Media Sosial merupakan buku panduan yang sempurna bagi mahasiswa atau peneliti yang tengah berjibaku dengan skripsi, tesis, atau artikel ilmiah. Khususnya, bagi mereka yang tengah meneliti dengan tipe penelitian kualitatif, paradigma teori kritis (beserta turunannya yang disebut cultural studies), konsep ekonomi politik media dan komodifikasi, kerangka pemikiran mix-methods analisis wacana kritis Norman Fairclough dan analisis semiotika poststrukturalis Roland Barthes, serta yang tak kalah penting, implementasi tahap-tahap kegiatan pengumpulan dan analisis data dari penggunaan mix methods ini—analisis teks, analisis praktik wacana, analisis praktik sosiokultural, dan terakhir konsep postkomodifikasi media.
None
Sejatinya, buku ini dibuat tidak secara khusus untuk para pembuat film di lingkungan industri media televisi, tapi buku ini pun dimaksudkan bisa dinikmati oleh para penggiat film dokumenter dari kalangan non-industri media televisi. Karena itu, saya mencoba menuliskan pengetahuan tentang program dokumenter kali ini dengan agak berteori, sambil mengimbanginya dengan cerita-cerita dari lapangan yang lebih bernuansa praktisi. Dengan harapan, seluruh uraian tersebut bisa dinikmati oleh kalangan mana pun. Melengkapi seluruh paparan tersebut, saya mencoba menghadirkan contoh kasus produksi program dokumenter untuk industri media televisi, beserta naskah program dokumenter sebagai nyawa kreativitas dalam produksi program dokumenter.
Budaya, Politik, dan Media tersusun dari keinginan membagi-bagikan cerita ringan bersumberkan hasil riset atau data saat penulisnya berkesempatan menggarap berita, news feature, kolom, artikel, atau film dokumenter, antara 1996 hingga 2012. Setelah itu, ia mencoba menganalisis berbagai masalah itu menurut berbagai sudut pandang.
Bagi Anda yang tengah menyusun skripsi atau tesis, atau tengah bergiat dalam kajian-kajian media dengan paradigma teori kritis atau pendekatan cultural studies, buku ini layak dijadikan referensi. Karena, Postkomodifikasi Media & Cultural Studies menghadirkan pembahasan kajian media dengan konsep cultural studies berupa latar belakang masalah; pijakan ideologis dan teori; pedoman penelitian yang digunakan untuk membongkar teks, praktik wacana, dan praktik sosiokultural; deskripsi dan analisis hasil penelitian; serta pembacaan dan kritik atas hasil penelitian.
Buku Reportase & Produksi Berita Televisi dibagi dalam tiga segmen. Segmen satu berisikan penjelasan tentang ilmu komunikasi dan dasar-dasar jurnalisme televisi, segmen dua berisikan penjelasan tentang beragam teknik reportase untuk televisi, serta segmen tiga berisikan penjelasan tentang produksi berita televisi dan pemikiran-pemikiran kritis atas situasi jurnalistik televisi di Tanah Air. Berbagai model juga diperkenalkan untuk memperkuat seluruh penjelasan.
Buku Semiotika Sayyidah Aisyah RA: Dekonstruksi Figur Ummu Al Mukminin dalam Lagu Aisyah Istri Rasulullah ditulis sebagai ajakan untuk memahami keberadaan konten-konten media sosial, khususnya teks-teks berupa lagu yang dipopulerkan oleh para penyanyi cover melalui media sosial; sambil mencoba mempertajam lagi pemahaman soal teori kritis, cultural studies, dan semiotika poststrukturalis Roland Barthes. Poin kedua ini diharapkan bisa membantu para mahasiswa atau peneliti yang tengah menggumuli teks (khususnya berupa musik) dengan pendekatan penelitian kualitatif, khususnya dengan teori kritis, cultural studies, dan semiotika poststrukturalis Roland Barthes.
Buku Dasar-dasar Jurnalistik Televisi menghidangkan panduan paling praktis kegiatan reportase dan penulis naskah berita untuk media televisi. Buku ini bukan saja ditujukan bagi calon-calon jurnalis televisi di Fakultas Imu Komunikasi dan jurusan-jurusannya, tapi para praktisi yang mencoba mengembangkan SDM di lingkungan organisasinya.
Hampir seluruh catatan “perjalanan jurnalistik” sang penulis, yang disebutnya begitu bersejarah dalam hidupnya itu dicurahkan dan menjadi bagian penting dari substansi isi buku ini; semacam “roh” yang mengelaborasi sejumlah teori jurnalisme media televisi. Melalui buku bertajuk “reportase” ini disajikan teori dasar jurnalisme disertai catatan penting pengalaman di lapangan yang mumpuni, seperti “Teror” Media Televisi, Media Televisi, Jurnalis Televisi, Berita Media Cetak dan Televisi, Teknik Reportase Media Televisi, Rerportase Bidang Hukrim, Sosbud, Polkam/Ekbis, Reportase Secara Stand-Up, Reportase di Daerah Konflik, dan Jurnalisme Damai. Buku ini diharapkan bisa memenuhi dahaga para mahasiswa Ilmu Komunikasi khususnya dan juga umumnya bagi para calon jurnalis televisi, para peminat kajian media televisi, dan para pencinta kebenaran yang disampaikan oleh para jurnalis. Semoga tercerahkan di dalam dunia jurnalistik.
Lembar demi lembar buku ini, seakan mengajak siapa pun untuk merasakan gairah petualangan tanpa batas. Mereka begitu menikmati setiap jengkal tanah yang dipijaknya. Sehingga, rasa lelah dan letih bagai tersapu angin. Halaman-halaman buku ini juga benar-benar mengumbar eksotisme alam Indonesia dan kesahajaan suku-suku terasingnya. Ada suku Kajang di Bulukumba, ada suku Kalumpang di Mamuju, ada suku Talang Mamak di Indragiri Hulu, dan ada suku Wana di Morowali.